JEJARING OMS DI YOGYAKARTA

C. JEJARING OMS DI YOGYAKARTA

B.1. Deksripsi Jejaring OMS

Jumlah OMS yang menjamur di Yogyakarta, tidak memiliki korelasi signifikan terhadap munculnya banyak jejaring OMS. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui data partisipan jejaring OMS. Banyak OMS yang mengikuti lebih dari satu jejaring OMS. Kecenderungan yang terjadi di jejaring OMS di Yogyakarta ialah aktor-aktor dari jejaring OMS tersebut merupakan aktor-aktor yang mayoritas sama dengan jejaring OMS yang lainnya. Bahkan dalam proses regenerasinya, apabila ada satu lembaga yang aktif dalam beberapa jaringan dan kemudian memutuskan untuk mengurangi partisipasinya dalam jejaring OMS, maka terjadi penyusutan aktor jejaring OMS.

Di Yogyakarta, sejauh penelusuran peneliti, ada pelbagai jejaring OMS, antara lain (1) AJI Damai (Aliansi Jogja untuk Indonesia Damai), (2) Forum LSM, JPY (Jaringan Perempuan Yogyakarta), (3) GWG (Gender Working Group), (4) AMUK (Aliansi Mayarakat untuk Keadilan), (5) MPM (Masyarakat Peduli media), (6) KIAS vocal point, (7) SABUK (Solidaritas untuk Kemanusiaan), (8) SPAY, (9) Lintas Iman, dan lain sebagainya. Mayoritas jejaring tersebut muncul sebagai respon terhadap isu-isu kekinian. Oleh karenanya, tidak mengherankan apabila jejaring-jejaring OMS baru dapat muncul dengan mudah. AMUK muncul sebagai respon atas kasus korupsi dan juga kasus Bibit-Candra di KPK. AMUK lebih mengarah pada terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). SABUK muncul sebagai respon atas kasus kekerasan yang terjadi di Papua. SABUK menuntut pelanggaran- pelanggaran kemanusiaan dan pengusutan kasus kekerasan dan

HAM di seluruh Indonesia. MPM muncul sebagai respon atas pergeseran fungsi media massa yang lebih mengarah pada kepentingan para komprador dan elit politik dengan politik pencitraannya. JPY muncul sebagai respon atas isu-isu gender dan LGBT yang pada saat itu belum terakomodir.

Kemunculan yang mudah pada tiap jejaring OMS, tidak selalu disertai daya survive (bertahan) yang cukup kuat dari masing- masing jejaring OMS tersebut. Ketika isu yang diangkat tidak lagi bersifat kekinian, maka tidak jarang jejaring tersebut secara tidak langsung menjadi vakum. Perlahan-lahan jejaring yang vakum tersebut akan dilupakan dan ada kemungkinan untuk mengaktifkannya kembali apabila ada isu besar yang muncul dan sesuai dengan jejaring tersebut. Pada kenyataannya di lapangan, jejaring OMS digunakan untuk merespon isu-isu tertentu. Misalnya apabila sekarang dalam ranah nasional muncul isu kekerasan terhadap agama, maka para aktor akan menggunakan ‗jubah‘ jejaring OMS yang konsern pada isu-isu keberagaman. Di saat berbeda, apabila muncul isu yang terkait dengan pemberantasan korupsi, maka para aktor akan menggunakan ‗jubah‘ lainnya yang sesuai dengan isu tersebut. Isu yang diangkat pada masing-masing jejaring OMS berpengaruh terhadap desain jangka waktu jejaring OMS tersebut. Untuk pergerakan sosial jangka panjang, biasanya isu yang diangkat pun bersifat global, dan tidak mendasarkan pada isu-isu spesifik tertentu, dan sebaliknya.

Pada penelitian ini, ada 3 (tiga) jejaring OMS menjadi sampel penelitian, antara lain AJI Damai, Forum LSM, dan JPY. Ketiga jejaring OMS tersebut setidaknya mampu bertahan lebih dari 3 tahun. Asumsinya, dalam kurun waktu tersebut, dinamika jejaring Pada penelitian ini, ada 3 (tiga) jejaring OMS menjadi sampel penelitian, antara lain AJI Damai, Forum LSM, dan JPY. Ketiga jejaring OMS tersebut setidaknya mampu bertahan lebih dari 3 tahun. Asumsinya, dalam kurun waktu tersebut, dinamika jejaring

B.2. Karakteristik Jejaring OMS

AJI Damai dan JPY dibentuk pada tahun yang bersamaan, yaitu 2008. AJI Damai dibentuk sebagai respon atas kasus kekerasan terhadap Ahmadiyah, sedangkan JPY dibentuk pasca seminar bersama tokoh feminis pluralis Amina Wadud. Lain halnya dengan Forum LSM DIY yang sudah terbentuk lama sekali yaitu pad atahun 1986. Forum LSM DIY sengaja dibentuk sebagai wadah LSM/OMS di Yogyakarta.

Pada Forum LSM DIY, jaringan bersifat formal. Artinya, jejaring tersebut telah berbadan hukum dan kepengurusannya bersifat hierarkies. Pada AJI Damai, jaringan bersifat semi-formal. Atrinya, jejaring tidak diformalkan secara hukum, namun ada kepengurusan yang jelas dan segala sesuatu melalui kepengurusan tersebut. Sedangkan, pada JPY, jaringan bersifat informal atau dengan istilah cair atau tidak ada kepengurusan.

Tabel 11

Visi & Misi Jejaring OMS VISI

bekerjasama dengan berbagai elemen

masyarakat

untuk

melakukan berbagai hal guna Menciptakan wadah berbagai mendorong munculnya situasi

AJI elemen masyarakat Jogja untuk dan kondisi anti diskriminasi,

Damai

mendukung Jogjakarta sebagai serta anti kekerasan, yang

kota toleran-pluralis. memungkinkan

terciptanya

keadilan sebagai upaya menjaga martabat

kemanusiaan

dan

kebangsaan. Mewujudkan jalinan kerjasama

yang kokoh dan progresif antara Menciptakan wadah bagi LSM

partisipan maupun dengan pihak Forum di DIY untuk mewujudkan

masyarakat yang LSM DIY kemampuan partisipan sebagai demokratis,

lain,

dan

meningkatkan tatanan

egaliter dan bagian dari rakyat dalam proses berkeadilan sosial.

transformasi sosial.

Kesehatan Menciptakan wadah untuk JPY Reproduksi, dan Keberagaman mengkampanyekan

LGBT,

isu-isu supaya dapat diterima oleh gender dan LGBT di Jogja.

masyarakat luas.

Sumber: Pengolahan data lapangan

TABEL 11 menunjukkan visi dan misi dari masing-masing jejaring OMS. Identifikasi visi dan misi suatu jejaring merupakan hal yang penting, karena terkait ukuran pencapaian kerja-kerja jejaring dan juga pemetaan tujuan-tujuan dari jejaring. Visi utama dari AJI Damai yaitu membangun jaringan yang nir kekerasan. Nir kekerasan tersebut sesuai dengan asa yang diusung oleh AJI Damai yaitu perdamaian dalam kerangka isu pluralisme. Kemudian, Forum LSM DIY juga memiliki visi yang sama yaitu membangun jaringan. Hanya saja pada Forum LSM DIY fokus jaringannya pada TABEL 11 menunjukkan visi dan misi dari masing-masing jejaring OMS. Identifikasi visi dan misi suatu jejaring merupakan hal yang penting, karena terkait ukuran pencapaian kerja-kerja jejaring dan juga pemetaan tujuan-tujuan dari jejaring. Visi utama dari AJI Damai yaitu membangun jaringan yang nir kekerasan. Nir kekerasan tersebut sesuai dengan asa yang diusung oleh AJI Damai yaitu perdamaian dalam kerangka isu pluralisme. Kemudian, Forum LSM DIY juga memiliki visi yang sama yaitu membangun jaringan. Hanya saja pada Forum LSM DIY fokus jaringannya pada

Tabel 12 BOX Wilayah Gerakan Jejaring OMS

Wilayah Gerakan

 HAM  Gender

AJI Damai

 Lingkungan Hidup  Korupsi

 Kejahatan Korporasi

 Keadilan Sosial  Keberagaman

DIY

 Gender  Kesehatan Reproduksi  LGBT/ Seksualitas

JPY

Sumber: Pengolahan data lapangan

TABEL 12 menggambarkan wilayah gerak dari masing-masing jejaring OMS. Dari ketiga jejaring OMS tersebut, AJI Damai memiliki kesamaan wilayah gerak dengan kedua jejaring OMS lainnya. AJI Damai dan Forum LSM DIY memiliki kesamaan pada wilayah gerak keadilan sosial. Bagaimana pun berbagai wilayah gerak AJI Damai akan bertumpu pada keadilan sosial. Lalu, AJI Damai dan JPY memiliki kesamaan wilayah gerak pada keberagaman atau lebih familiar disebut pluralisme. Hanya saja, pada AJI Damai mayoritas pluralisme terkait dengan agama dan suku. Sedangkan pada JPY, keberagaman spesifik terkait gender.

Tabel 13 Bentuk Gerakan Jejaring OMS

Forum JPY Bentuk Kegiatan

AJI Damai

LSM DIY

Pers Release/ Konferensi

Pers/ Roadshow Media Dialog Warga

Talkshow Radio & TV Kunjungan ke Ormas &

Lembaga terkait Pembuatan spanduk/baliho masal

Pertemuan aktifis Diskusi

Kegiatan-kegiatan

Konggres Penelitian

Penerbitan jurnal, buletin,

dan buku Seminar

Sumber: Pengolahan data lapangan

Pergerakan sosial pada tataran jejaring OMS menitik-beratkan pada kampanye isu-isu tertentu. Lihat saja pada TABEL 13 tentang bentuk gerakan jejaring OMS. Semua kegiatan yang dilakukan bertujaun untuk mengkampanyekan isu yang diangkat oleh masing-masing jejaring. Peran media massa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pergerakan sosial pada jejaring OMS. Pada Forum LSM DIY, ada kegiatan yang tidak dilakukan pada kedua jejaring OMS yang lain, yaitu penelitian dan penerbitan jurnal/buletin/buku.

Tabel 14

Keanggotaan & Kepengurusan Jejaring OMS

Keanggotaan

Kepengurusan

Terbuka bagi siapa pun, baik AJI Ada kepengurusan yang individu maupun Damai sifatnya semi formal. organisasi/lembaga.

Hanya untuk Organisasi

Forum

Ada kepengurusan yang LSM DIY Masyarakat Sipil (OMS) di

hierarkis.

Yogyakarta.

Terbuka bagi siapa pun, baik Tidak ada kepengurusan. JPY individu maupun

Hanya ada koordinator di organisasi/lembaga.

tiap kegiatan yang diadakan. Sumber: Pengolahan data lapangan

(Lihat TABEL 14) Karakteristik mendasar yang membedakan antara ketiga jejaring OMS tersebut ialah keanggotaan dan kepengurusan di masing-masing jejaring. Keanggotaan di AJI Damai terbuka bagi siapa pun. Tidak terbatas pada perwakilan OMS daja. Individu dapat bergabung dengan syarat individu tersebut memiliki visi yang sama. Banyak juga dari aktivis mahasiswa yang bergabung di AJI Damai. Kepengurusan di AJI Damai lebih berfungsi sebagai perantara untuk koordinasi antar partisipan.

Keanggotaan di Forum LSM DIY bersifat terbatas hanya untuk OMS. Meskipun tidak semua OMS di Yogyakarta menjadi anggota Forum LSM. Tidak ada model up-date atau pembaharuan anggora secara resmi, misal mengisi formulir keanggotaan dan sebagainya. Sehingga jumlah partisipan Forum LSM tidak dapat diukur dengan pasti apakah jumlahnya bertambah ataukah berkurang dari tahun ke tahun. Kepengurusan di Forum LSM DIY bersifat hierarkies, bahkan ada dewan pembina dan berbagai macam bidang dalar skema organisasinya.

Lain halnya dengan di JPY. Sifat keanggotaan di JPY sama dengan di AJI Damai, yaitu bersifat terbuka. Pembedanya yaitu terletak pada kepengurusan. Di JPY tidak ada kepengurusan. Sistem yang berlaku selama ini ialah ketika ada suatu kegiatan, maka lalu ditunjuk koordinator untuk mengkoordinir terlaksananya kegiatan. Namun, koordinator itu tidak lantas selesai tugasnya ketika kegiatan selesai. Koordinator tersebut akan mengkoordinir partisipan yang lain di JPY hingga ditunjuk koordinator lain untuk kegiatan selanjutnya. Pola semacam ini dimaksudkan supaya semua partisipannya dapat berperan dan merasakan kerja-kerja jejaring di JPY.

Tabel 15

Sumber Dana Jejaring OMS

Sumber Dana AJI

Iuran partisipan

Damai

 Ford Foundation  Yappika

 Centro

Forum LSM

 Infid

 KPA  SEACA

DIY

 Tifa Foundation  Iuran partisipan

JPY

Iuran partisipan Sumber: Pengolahan data lapangan

TABEL 15 menunjukkan bahwa hanya Forum LSM DIY yang mendapatkan lembaga donor untuk mengerjakan kerja-kerja jejaring. Di AJI Damai dan JPY, sumber dana mayoritas berasal dari iuran partisipannya. Ini berarti bahwa dalam kerja-kerja jejaring, Forum LSM DIY memiliki keterikatan dengan lembaga donor.

Sedangkan pada AJI Damai dan JPY memiliki kebebasan karena tidak terikat oleh lembaga donor.