Gambaran Makroekonomi Indonesia

IV.1 Gambaran Makroekonomi Indonesia

Pertumbuhan PDB Indonesia sebelum krisis moneter berada pada kisaran 7 % per tahun. Ini umumnya ditopang oleh pertumbuhan investasi dan net ekspor. Setelah krisis moneter menimpa Indonesia, PDB kita hanya tumbuh maksimal 6,7% per tahun. Bahkan pada saat krisis PDB mengalami pertumbuhan negatif.

IV.1.1 Pertumbuhan PDB dari segi Pengeluaran

PDB dari segi pengeluaran terdiri atas konsumsi swasta dan pemerintah, ditambah dengan jumlah investasi dan ekspor dan dikurangi impor barang dan jasa. Konsumsi masyarakat (swasta) adalah pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi, ini tak terlepas dari persentasi konsumsi atas PDB yang rata-rata 60%. Sebelum tahun 1998, sumbangan pertumbuhan konsumsi atas PDB berada dibawah angka

55 % per tahun dan kemudian meningkat rata-rata 4 % per tahun setelah krisis moneter. Dapat dikatakan bahwa sumbangan konsumsi swasta (sebelum dan sesudah krisis moneter) merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan PDB.

Pada tahun 2006, sumbangan pertumbuhan konsumsi atas pertumbuhan PDB menurun 1,86 % yang diimbangi dengan peningkatan sumbangan investasi atas pertumbuhan PDB 4,14 %. Disisi investasi, terlihat pertumbuhan yang bersifat fluktuatif dari tahun-tahun, bahkan pertumbuhan investasi mengalami penurunan pada tahun 1998-1999. Fluktuasi pertumbuhan investasi menunjukkan minat investor yang menurun. Pada tahun 2006, investasi memberi sumbangan terbesar atas pertumbuhan PDB 4,14% dibandingkan dengan sumbangan konsumsi yang hanya 1,86 %.

Net Ekspor (selisih ekspor dan impor) sempat menunjukkan pertumbuhan negatif, namun pada tahun 2006 mengalami pertumbuhan 4,14 %. Pertumbuhan net ekspor yang positif menandakan bahwa Indonesia mempunyai peluang untuk meningkatkan cadangan devisa. Pertumbuhan investasi dan net ekspor Net Ekspor (selisih ekspor dan impor) sempat menunjukkan pertumbuhan negatif, namun pada tahun 2006 mengalami pertumbuhan 4,14 %. Pertumbuhan net ekspor yang positif menandakan bahwa Indonesia mempunyai peluang untuk meningkatkan cadangan devisa. Pertumbuhan investasi dan net ekspor

IV.1.2 Pertumbuhan PDB dari segi Lapangan Usaha

PDB dari segi lapangan usaha terdiri atas sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik gas dan air bersih, bangunan, perdagangan hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan persewaan dan jasa perusahaan dan jasa-jasa.

Sumbangan pertumbuhan industri pertanian terhadap pertumbuhan PDB semakin menurun, dari 0,66% pada tahun 1995 menjadi hanya 0,38 % pada tahun 2006. Penurunan ini dialami juga sektor industri pengolahan yang peran-nya menurun menjadi 1,27 % pada tahun 2006 dibandingkan dengan 2,73 % pada tahun 1995.

Industri Jasa dan Komunikasi mempunyai peran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Industri Jasa tumbuh menjadi 0,61% tahun 2006 dari hanya 0,29% pada tahun 1995. Demikian juga industri komunikasi yang semula 0,39% tahun 1995 menjadi 0,92% pada tahun 2006.

Industri keuangan persewaan dan hotel juga mengalami penurunan peranan terhadap pertumbuhan PDB. Kedua industri pada tahun 1990-an mempunyai sumbangan diatas 1% dan hanya menyumbang 1% pada tahun 2000-an.

Peranan sektor pertanian semakin menurun atas PDB. Namun penurunan itu diimbangi dengan makin besarnya peranan sektor industri (terutama sektor industri pengolahan) dalam pertumbuhan ekonomi. Disisi lain, pemerintah perlu menggalakkan peranan industri hotel dan restoran sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi. Demikian juga sektor-sektor lain yang peranannya harus ditingkatkan.

Terlihat bahwa Indonesia, walaupun mengalami pertumbuhan PDB, setelah krisis moneter, mengalami kemacetan pertumbuhan disektor riil. Ini perlu dibenahi pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Tabel 4.1 PDB Indonesia 1995-2006 (PDB Berdasarkan Jenis Pengeluaran)

Konsumsi Swasta 726.185,3 796.776,5 859.089,0 806.097,6 843.445,5 856.798,3 886.736,0 920.749,6 956.593,4 1.004.109,0 1.043.805,1 1.076.928,1 Konsumsi Pmrintah 97.352,2 99.973,9 100.035,1 84.658,1

90.779,7 97.646,0 110.333,6 121.404,1 126.248,7 136.424,9 147.563,7 Investasi Total

346.857,7 397.201,9 431.234,5 288.891,8 236.326,6 275.881,2 293.792,7 307.584,6 310.776,9 354.561,3 389.757,2 404.606,6 Perubahan Stok

36.403,5 52.806,3 13.095,1 Ekspor Brng &Jasa 512.137,2 550.854,9 593.821,4 660.229,5 450.243,6 569.490,3 573.163,4 566.188,4 612.559,4 680.465,7 739.006,9 864.503,5 Impor Barang &Jasa 488.016,0 521.516,3 598.263,5 566.614,6 336.142,7 423.317,9 441.012,0 422.271,4 433.809,0 544.962,5 612.253,5 684.077,8

5,6 5,6 Tabel 4.2 Persentase Jenis Pengeluaran terhadap PDB Indonesia 1995-2006

PDB Riil (%)

Konsumsi Swasta (%)

58,3 Konsumsi Pemerintah (%)

8,0 Investasi Total (%)

21,9 Perubahan Stok (%)

0,7 Ekspor Barang dan Jasa (%)

46,8 Impor Barang dan Jasa (%)

37,0 Net Ekspor Barang dan Jasa

9,8 Tabel 4.3 Persentase Pengeluaran terhadap Pertumbuhan PDB Indonesia 1995-2006

Konsumsi Swasta (%)

1,85 Konsumsi Pemerintah (%)

0,65 Investasi Total (%)

0,83 Perubahan Stok (%)

-0,53 Ekspor Barang dan Jasa (%)

7,95 Impor Barang dan Jasa (%)

4,35 Net Ekspor Barang dan Jasa

4,14 Perbedaan Statistik PBD*

Tabel 4.4 PDB Indonesia 1995-2006 (PDB Berdasarkan Sektor Industri )

Pertanian 209.033,4 211.132,3 208.318,5 212.824,2 216.831,4 225.685,7 232.973,5 243.076,0 248.222,8 254.391,3 261.296,8 Pertambangan dan Penggalian

162.704,1 166.147,9 161.559,9 158.937,8 167.692,2 168.244,3 169.932,0 168.426,7 160.100,4 162.642,0 168.729,9 Industri Pengolahan

375.581,4 395.304,4 350.095,3 363.824,0 385.597,9 398.323,8 419.388,1 441.754,7 469.952,4 491.699,5 514.192,2 Listrik gas dan air bersih

96.333,6 103.403,8 112.762,2 Perdagangan hotel dan restoran

245.579,2 259.890,5 212.548,8 212.418,0 224.452,6 234.273,1 243.409,3 256.299,5 271.104,9 294.396,3 311.903,5 Pengangkutan dan komunikasi

96.896,7 109.467,1 124.399,0 Keuangan persewaan dan jasa persh. 153.046,4 162.127,2 118.951,5 110.395,2 115.463,1 123.085,5 130.928,1 140.117,3 151.187,8 161.959,6 170.495,6 Jasa-jasa

Pendapatan Domestik Bruto 1.444.873,31.512.780,91.314.202,01.324.599,01.389.770,21.442.984,61.506.124,41.579.558,91.656.825,71.749.546,91.846.654,9 Pertumbuhan PDB Riil (%)

Tabel 4.5 Persentase Sektor Industri Terhadap PDB Indonesia 1995-2006

14,54 14,15 Pertambangan dan Penggalian

9,30 9,14 Industri Pengolahan

28,10 27,84 Listrik gas dan air bersih

5,91 6,11 Perdagangan hotel dan restoran

16,83 16,89 Pengangkutan dan komunikasi

6,26 6,74 Keuangan persewaan &jasa persh. 10,77

9,26 9,23 Jasa-jasa

Tabel 4.6 Persentase pertumbuhan sektor industri terhadap pertumbuhan PDB Indonesia 1995-2006

0,32 0,36 0,38 Pertambangan dan Penggalian

-0,48 0,15 0,34 Industri Pengolahan

1,81 1,30 1,27 Listrik gas dan air bersih

0,40 0,43 0,55 Perdagangan hotel dan restoran

0,95 1,45 1,00 Pengangkutan dan komunikasi

0,82 0,81 0,92 Keuangan persewaan & jasa persh.