Ghozali 2005:112 menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan
analisis statistik.
3.9.2 Uji Multikolonieritas
Multikolinearitas adalah keadaan di mana variabel independen dalam persamaan regresi punya korelasi hubungan yang erat satu sama lain.
Multikolinearitas dapat di lihat dari nilai VIF Variance Inflation Factor dan nilai Tolerance.
Dasar pengambilan keputusan uji multikolinearitas Suliyanto, 2005:75 : Jika nilai VIF10 atau nilai Tolerance 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas
Jika nilai VIF10 atau nilai Tolerance 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas
3.9.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005:105, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam
49
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini dideteksi dengan menggunakan analisis grafik dan Varian tak bersyarat.
Analisis Grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, di mana sumbu
Y
adalah
Y
yang telah diprediksi dan sumbu
X
adalah residual
Y
prediksi-
Y
sesungguhnya. Dasar pengambilan keputusan untuk heteroskedastitas dengan analisis grafik Ghozali, 2005:105: Jika tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y
, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar
kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
50
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum PT. Rentokil Initial Indonesia Medan
RENTOKIL INITIAL Plc. yang berkantor pusat di United Kingdom yang merupakan perusahaan mutinasional yang bergerak di bidang jasa
Hygiene Service dan beroperasi di lebih dari 40 negara di dunia. Di Indonesia sendiri, PT. Rentokil Initial Indonesia beroperasi sejak tahun 1987
dan merupakan Pioneer di bidang Hygiene Service. Saat ini, PT. Rentokil Initial Indonesia sudah mempunyai 15 cabang dan 10 depo di kota-kota
besar, serta lebih dari 400 karyawan terlatih yang siap melayani konsumen di seluruh wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa tenggara, Kalimantan, dan
Sulawesi. Seluruh produk yang digunakan dalam layana dilengkapi MSDS Material Safety Data Sheets, dan telah mendapatkan ijin edar dari
Departemen Kesehatan di Indonesia. Rentokil Initial adalah sebuah organisasi yang besar dan berbagai
yang beroperasi di 58 buah negara, memiliki karyawan sekitar 68,000 orang. Perusahaan ini menyediakan produk kebersihan yang digunakan oleh
500,000 konsumen mulai dari perusahaan multinasional sampai dengan toko- toko kecil atau perusahaan perorangan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Visi dan Misi PT. Rentokil Initial Indonesia 1. Visi