Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka pembahasan ini akan dilakukan untuk mengetahui tentang pengetahuan ibu tentang jajanan sehat anak SDN No. 060927 Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor, adalah sebagai berikut : Pengetahuan ibu tentang jajanan sehat anak SDN No. 060928 Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor dikategorikan baik 78,7, cukup 16 dan kurang 5,3. Tingkat pengetahuan yang bervariasi dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang terdiri dari: pendidikan, persepsi, motivasi dan pengalaman. Faktor eksternal meliputi lingkungan, kebudayaan dan informasi Notoadmojo,2002. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang jajanan sehat anak SDN No.060928 Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor dikategorikan baik karena banyaknya informasi yang diperoleh ibu mengenai jajanan dari media massa yang ditayangkan di TV, radio, majalah, koran dan buku. Pengetahuan baik yang diperoleh secara internal maupun eksternal akan menambah pengetahuan ibu tentang pemilihan makanan jajanan Handayani, 2006. Didukung data demografi yang diperoleh peneliti sebagian besar responden adalah ibu dengan usia 31-35 tahun 29,7 , 36-40 tahun 27,7 dan 41-46 tahun 24,5 dalam hal ini ibu berada pada rentang usia reproduksi. Universitas Sumatera Utara Manuaba 1998 usia reproduksi dibagi dua yaitu reproduksi sehat usia 20-35 tahun dan reproduksi tidak sehat usia 20 tahun dan 35 tahun. Usia Ibu yang sehat akan mampu menerima dan mengerti informasi yang yang diberikan dengan baik sehingga memiliki pengetahuan yang baik pula dalam menerima informasi terutama dalam pemilihan makanan jajanan Syarif, 2011. Tingkat pendidikan ibu merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi pengetahuan karena ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima informasi atau menerima pesan-pesan mengenai kesehatan dan gizi daripada ibu yang berpendidikan lebih rendah terkait pada pola pikir ibu dalam mengasuh anak, dimana ibu akan memilih dan menyediakan makanan yang dikonsumsi untuk anak dengan kualitas dan kuantitas yang baik Yuslizar, 2008. Berdasarkan data demografi penelitian diperoleh bahwa mayoritas tingkat pendidikan ibu pada tingkat SMA yaitu 56 responden 59,6 Berdasarkan data penelitian diperoleh bahwa mayoritas ibu yang tidak bekerja sebanyak 63 responden 64,9, sedangkan ibu yang bekerja sebanyak 31 responden 35,1 sehingga dari penelitian ini diperoleh pengetahuan ibu tentang jajanan dikategorikan baik karena ibu yang tidak bekerja dapat mengasuh anaknya secara langsung dan memiliki waktu yang lebih banyak untuk menyediakan, memberi dan mengawasi makanan yang dikonsumsi anak di sekolah Yudi, 2008. Berdasarkan 20 pernyataan yang diajukan ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang makanan yang dijual tertutup lebih baik daripada makanan yang dijual terbuka dengan frekwensi responden 86 orang 91,5 dimana banyak ibu yang mengetahuai bahwa makanan yang dijual tertutup tingkat kontaminasi oleh Universitas Sumatera Utara mikroorganisme lebih sedikit Arisman, 2008. Ibu yang mampu mengidentifikasi makanan jajanan yang telah basi yaitu 79 orang 84,0. Pernyataan ibu yang mengetahui perbedaan makanan jajanan yang menggunakan pewarna yang aman dengan pewarna tekstil yaitu sebanyak 85 orang 90,4. Ibu mengetahui bahwa makanan jajanan gorengan yang digoreng dengan minyak berulang kali akan menimbulkan gangguan kesehatan yaitu 86 responden 91,5. Ibu yang mengetahui gorengan yang digoreng dengan minyak berulang akan tampak berwarna gelap dan berstruktur keras yaitu 87 orang 92,6. Pada pernyataan mengenai makan jajanan gorengan yang dimasak dengan tambahan plastik mayoritas ibu yaitu 83 orang 88,3 menjawab benar. Pada pernyataan penggunanaan zat tambahan pada makanan jajanan berbahaya untuk kesehatan anak, mayoritas ibu menjawab dengan benar yaitu sebanyak 88 responden 93,6 . Ibu yang mengetahui bahwa makanan jajanan yang kadaluarsa dapat berbahaya bagi kesehatan anak yaitu 89 orang 94,7. Ibu mengetahui bahwa pencantuman komposisi makanan dan tanggal kadaluarsa pada kemasan ini sangat penting mayoritas ibu 90 orang 95,7. Pada pernyataan yang terakhir ibu yang mengetahui penggunaan Monosodium glutamatMSG penyedap rasa pada makanan jajanan dapat menyebabkan kanker sebanyak 87 responden 92,6 . Hasil penelitian yang diperoleh dari pengetahuan ibu tentang jajanan sehat anak SDN No.060928 Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor juga dikategorikan cukup 16 dan kurang 5,3, asumsi peneliti berdasarkan data demografi diketahui 18,2 ibu menikah di usia yang sangat muda dan tingkat Universitas Sumatera Utara pendidikan ibu masih dalam jenjang yang rendah yaitu SD 4,3 dan SMP 24,5. Sejalan dengan penelitian Syarif 2011 usia menikah muda adalah usia yang belum matang secara medis dan psikologinya sehingga menimbulkan ketidaksiapan menjadi ibu yang menyebabkan buruknya pola asuh anak termasuk dalam memilih makanan jajanan. Berdasarkan Notoatmodjo 2003 ibu yang berpendidikan lebih rendah akan lebih sulit memahami tentang kondisi kesehatan anaknya termasuk dalam pemilihan makanan jajanan. Terlihat pada pernyataan mengenai makanan jajanan yang berbungkus plastik tak berwarna lebih baik dari pada berbungkus koran hanya 69,1 yang menjawab benar hal ini dikarenakan beberapa ibu tidak tahu bahaya koran jika digunakan untuk membungkus makanan seperti gorengan. Pernyataan mengenai makanan yang disajikan panas lebih baik dari pada dingin 67 ibu yang menjawab benar hal ini disesuaikan berdasarkan Sarwono 2008 bahawa makan yang baik adalah makanan yang dimasak. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN