Perhitungan AHP Evaluasi Bauran Promosi Pada Perusahaan Jasa Event Organizer PT. Jasa Warsindo

Tabel 6.1. Kuesioner AHP Penelitian A Nilai Perbandingan B Ppe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 I Ppe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PrP Ppe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S PPe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pmass PPe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC PPe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PrP I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMass I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM Prp 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S Prp 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMass Prp 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC Prp 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM S 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMass S 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC S 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM Pmass 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC PMass 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM POPC 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM

6.2. Perhitungan AHP

Perhitungan AHP terdiri dari beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

6.2.1. Pengumpulan Matriks Pendapat Individu MPI

Pendapat masing-masing responden akan dikumpulkan dalam matriks pendapat individu MPI. MPI disusun berdasarkan jawaban dari masing-masing Universitas Sumatera Utara responden dengan mengikuti kaidah-kaidah pengisian dan rekapitulasi data AHP. Berikut ini adalah MPI yang dikumpulkan: Tabel 6.2. MPI Responden 1 Ppe I Prp S Pmass POPC DM Ppe 1.00 0.33 0.50 1.00 3.00 0.25 2.00 I 3.00 1.00 0.20 0.33 0.20 0.33 0.50 Prp 2.00 5.00 1.00 5.00 5.00 4.00 5.00 S 1.00 3.00 0.20 1.00 2.00 1.00 3.00 Pmass 0.33 5.00 0.20 0.50 1.00 2.00 1.00 POPC 4.00 3.00 0.25 1.00 0.50 1.00 0.33 DM 0.50 2.00 0.20 0.33 1.00 3.00 1.00 Dengan menggunakan cara yang sama, pengumpulan MPI juga dilakukan terhadap 10 responden lainnya. Hasil pengumpulan MPI terhadap keseluruhan responden dapat dilihat pada lampiran.

6.2.2. Perhitungan Matriks Pendapat Gabungan MPB Matriks pendapat gabungan MPB dihitung dengan cara

Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh MPB seperti pada Tabel. 6.3. Tabel 6.3. MPB Penelitian Ppe I Prp S Pmass POPC DM Ppe 0.0909 0.0030 0.0227 0.2727 0.0568 0.0192 2.4935 I 2.7927 0.0909 0.0048 0.1136 0.0004 0.0303 0.0505 Prp 0.3636 1.7045 0.0909 1.1364 5.1136 2.3273 0.0631 S 0.0303 0.0727 0.0073 0.0909 0.8182 0.0582 0.1818 Pmass 0.1455 20.4545 0.0016 0.0101 0.0909 4.9870 0.0017 POPC 0.4310 0.2727 0.0036 0.1420 0.0017 0.0909 0.0303 DM 0.0033 0.1636 0.1309 0.0455 4.9091 0.2727 0.0909

6.2.3. Pengolahan Horizontal

Pengolahan Horizontal terdiri dari tiga bagia n, yaitu penentuan vektor prioritas Vektor Eigen, uji konsistensi dan revisi MPI dan MPG yang memiliki Rasio Inkonsistensi tinggi. Vektor Prioritas dapat dicari dengan metode berikut: 1. Jumlahkan setiap elemen dalam masing-masing kolom Matriks Pembandingan Berpasangan MPB yang telah terisi, dan dapatkan vektor baris Cj, dengan Cj = [cj] dan Cj = Σ aij cj = elemen vektor baris Cj pada kolom j aij = elemen MPB yang diolah pada baris ke-i dan kolom ke-j Sebagai contoh perhitungan, untuk mendapatkan jumlah total kolom pada kolom Ppe diperoleh dari hasil penjumlahan elemen-elemen matriks yang ada pada kolom terebut Universitas Sumatera Utara = 0,0909+2.7927+0.3636+0,0303+0,1455+0,4310+0,0033 = 3.8573 Dengan cara yang sama maka penjumlan kolom MPB dapat dilihat pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Penjumlahan Kolom MPB Ppe I Prp S Pmass POPC DM Ppe 0.0909 0.0030 0.0227 0.2727 0.0568 0.0192 2.4935 I 2.7927 0.0909 0.0048 0.1136 0.0004 0.0303 0.0505 Prp 0.3636 1.7045 0.0909 1.1364 5.1136 2.3273 0.0631 S 0.0303 0.0727 0.0073 0.0909 0.8182 0.0582 0.1818 Pmass 0.1455 20.4545 0.0016 0.0101 0.0909 4.9870 0.0017 POPC 0.4310 0.2727 0.0036 0.1420 0.0017 0.0909 0.0303 DM 0.0033 0.1636 0.1309 0.0455 4.9091 0.2727 0.0909 Total 3.8573 22.7621 0.2618 1.8112 10.9907 7.7856 2.9119 MPB yang ada dinormalisasi dengan cara membagi setiap elemen matriks pada setiap kolom dengan elemen vektor baris Cj pada kolom tersebut yang telah didapat dari pengolahan pada langkah sebelumnya. Diperoleh matriks normalisasi dij dengan dij = aij cj dimana, dij = elemen MPB setelah dinormalisasi pada baris ke-i kolom ke-j Sebagai contoh, untuk mendapatkan elemen matriks yang dinormalisasi pada baris Ppe dan kolom Ppe, diperoleh melalui cara membagikan nilai elemen matriks yang belum dinormalisasi pada kolom dan baris yang sama dengan jumlah total kolom yang ada, maka diperoleh Universitas Sumatera Utara 236 , 8573 , 3 0909 , = = Dengan menggunakan metoda perhitungan yang sama , maka normalisasi MPB dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5. Normalisasi MPB Ppe I Prp S Pmass POPC DM Ppe 0.0236 0.0001 0.0868 0.1506 0.0052 0.0025 0.8563 I 0.7240 0.0040 0.0185 0.0627 0.0000 0.0039 0.0173 Prp 0.0943 0.0749 0.3472 0.6274 0.4653 0.2989 0.0217 S 0.0079 0.0032 0.0278 0.0502 0.0744 0.0075 0.0624 Pmass 0.0377 0.8986 0.0062 0.0056 0.0083 0.6405 0.0006 POPC 0.1117 0.0120 0.0136 0.0784 0.0002 0.0117 0.0104 DM 0.0009 0.0072 0.5000 0.0251 0.4467 0.0350 0.0312 Elemen-elemen matriks normalisasi yang berada dalam satu baris dijumlahkan dan didapat vektor kolom Ei dengan ei sebagai elemennya, dengan ei = elemen vektor kolom Ei pada baris ke-i. Untuk mendapatkan jumlah baris pada baris Ppe, diperoleh dengan cara menjumlahkan = 0,0236 + 0.0001 + 0,0868 + 0,1506 + 0.0052 + 0.0025 + 0,8563 = 1,1250 Dengan cara yang sama juga dilakukan untuk baris matriks lainnya, hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.6. Perhitungan Nilai Ei Ppe I Prp S Pmass POPC DM Ei Ppe 0.0236 0.0001 0.0868 0.1506 0.0052 0.0025 0.8563 1.1250 I 0.7240 0.0040 0.0185 0.0627 0.0000 0.0039 0.0173 0.8305 Prp 0.0943 0.0749 0.3472 0.6274 0.4653 0.2989 0.0217 1.9296 S 0.0079 0.0032 0.0278 0.0502 0.0744 0.0075 0.0624 0.2334 Pmass 0.0377 0.8986 0.0062 0.0056 0.0083 0.6405 0.0006 1.5975 POPC 0.1117 0.0120 0.0136 0.0784 0.0002 0.0117 0.0104 0.2379 DM 0.0009 0.0072 0.5000 0.0251 0.4467 0.0350 0.0312 1.0460 3. Membagi masing-masung elemen pada vektor kolom Ei dengan jumlah baris MPB atau jumlah kolomnya, untuk mendapatkan vektor Eigen bagi setiap komponen yang diperbandingkan dalam MPB, dengan ƒi = n ei , dengan Fi = fi, dimana: Fi = vektor prioritas dalam bentuk vektor kolom dengan fi sebagai elemen vektor pada baris ke-1; ei = elemen baris ke-i dari vektor kolom ei; n = jumlah baris atau kolom MPB Nilai Fi adalah bobot yang diperoleh dari hasil pembagian baris pada kolom Ei dengan julah total nilai Ei. Sebagai contoh untuk menghitung bobot Fi pada baris Ppe, diperoleh dengan cara 1607 , 7 1250 , 1 = = Universitas Sumatera Utara Dengan cara yang sama juga berlaku untuk menghitung bobot untuk baris matriks lainnya. Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai Fi atau bobot pada Tabel 6.7. Tabel 6.7. Perhitungan Nilai Fi Ei Fi Ppe 1.1250 0.1607 I 0.8305 0.1186 Prp 1.9296 0.2757 S 0.2334 0.0333 Pmass 1.5975 0.2282 POPC 0.2379 0.0340 DM 1.0460 0.1494 Penyusunan peringkat prioritas jawaban responden dilakukan dengan mengurutkan nilai Fi dari yang terbesar hingga terkecil. Urutan prioritas tersebut tersaji dalam Tabel 6.8. Tabel 6.8. Urutan Prioritas Jenis Promosi Jenis Promosi Bobot Peringkat Prp 0.2757 1 Pmass 0.2282 2 Ppe 0.1607 3 DM 0.1494 4 I 0.1186 5 POPC 0.0340 6 S 0.0333 7 Pada Tabel 6.8, terlihat bahwa responden menyatakan hal yang paling utama yang mempengaruhi mereka dan tertarik untuk melakukan transaksi dengan PT. Jasa Warsindo adalah dengan adanya pemberian promosi penjualan atau Universitas Sumatera Utara diskon harga. Faktor kedua adalah publikasi massal, dan faktor ketiga adalah penjualan perorangan, sedangkan faktor keempat adalah direct marketing, untuk faktor kelima adalah iklan, faktor ke enam adalah Komunikasi di tempat penjualan Point Of Purchase Communication ¸faktor yang terakhir atau ketujuh adalah Sponsorship

6.3. Uji Konsistensi