Tabel 6.1. Kuesioner AHP Penelitian
A Nilai Perbandingan
B
Ppe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 I
Ppe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PrP
Ppe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S
PPe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pmass
PPe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC
PPe 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM
I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PrP
I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S
I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMass
I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC
I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM
Prp 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 S
Prp 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMass
Prp 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC
Prp 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM
S 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMass
S 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC
S 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM
Pmass 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 POPC
PMass 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM
POPC 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 DM
6.2. Perhitungan AHP
Perhitungan AHP terdiri dari beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
6.2.1. Pengumpulan Matriks Pendapat Individu MPI
Pendapat masing-masing responden akan dikumpulkan dalam matriks pendapat individu MPI. MPI disusun berdasarkan jawaban dari masing-masing
Universitas Sumatera Utara
responden dengan mengikuti kaidah-kaidah pengisian dan rekapitulasi data AHP. Berikut ini adalah MPI yang dikumpulkan:
Tabel 6.2. MPI Responden 1 Ppe
I Prp
S Pmass
POPC DM
Ppe
1.00 0.33
0.50 1.00
3.00 0.25
2.00
I 3.00
1.00 0.20
0.33 0.20
0.33 0.50
Prp 2.00
5.00 1.00
5.00 5.00
4.00 5.00
S 1.00
3.00 0.20
1.00 2.00
1.00 3.00
Pmass
0.33 5.00
0.20 0.50
1.00 2.00
1.00
POPC 4.00
3.00 0.25
1.00 0.50
1.00 0.33
DM 0.50
2.00 0.20
0.33 1.00
3.00 1.00
Dengan menggunakan cara yang sama, pengumpulan MPI juga dilakukan terhadap 10 responden lainnya. Hasil pengumpulan MPI terhadap keseluruhan
responden dapat dilihat pada lampiran.
6.2.2. Perhitungan Matriks Pendapat Gabungan MPB Matriks pendapat gabungan MPB dihitung dengan cara
Universitas Sumatera Utara
Dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh MPB seperti pada Tabel. 6.3.
Tabel 6.3. MPB Penelitian
Ppe I
Prp S
Pmass POPC
DM Ppe
0.0909 0.0030
0.0227 0.2727
0.0568 0.0192
2.4935
I 2.7927
0.0909 0.0048
0.1136 0.0004
0.0303 0.0505
Prp 0.3636
1.7045 0.0909
1.1364 5.1136
2.3273 0.0631
S 0.0303
0.0727 0.0073
0.0909 0.8182
0.0582 0.1818
Pmass 0.1455
20.4545 0.0016
0.0101 0.0909
4.9870 0.0017
POPC 0.4310
0.2727 0.0036
0.1420 0.0017
0.0909 0.0303
DM 0.0033
0.1636 0.1309
0.0455 4.9091
0.2727 0.0909
6.2.3. Pengolahan Horizontal
Pengolahan Horizontal terdiri dari tiga bagia n, yaitu penentuan vektor prioritas Vektor Eigen, uji konsistensi dan revisi MPI dan MPG yang memiliki
Rasio Inkonsistensi tinggi. Vektor Prioritas dapat dicari dengan metode berikut:
1. Jumlahkan setiap elemen dalam masing-masing kolom Matriks
Pembandingan Berpasangan MPB yang telah terisi, dan dapatkan vektor baris Cj, dengan
Cj = [cj] dan Cj = Σ aij cj = elemen vektor baris Cj pada kolom j
aij = elemen MPB yang diolah pada baris ke-i dan kolom ke-j Sebagai contoh perhitungan, untuk mendapatkan jumlah total
kolom pada kolom Ppe diperoleh dari hasil penjumlahan elemen-elemen matriks yang ada pada kolom terebut
Universitas Sumatera Utara
= 0,0909+2.7927+0.3636+0,0303+0,1455+0,4310+0,0033 = 3.8573
Dengan cara yang sama maka penjumlan kolom MPB dapat dilihat pada Tabel 6.4.
Tabel 6.4. Penjumlahan Kolom MPB
Ppe I
Prp S
Pmass POPC
DM Ppe
0.0909 0.0030
0.0227 0.2727
0.0568 0.0192
2.4935
I
2.7927 0.0909
0.0048 0.1136
0.0004 0.0303
0.0505
Prp 0.3636
1.7045 0.0909
1.1364 5.1136
2.3273 0.0631
S
0.0303 0.0727
0.0073 0.0909
0.8182 0.0582
0.1818
Pmass 0.1455
20.4545 0.0016
0.0101 0.0909
4.9870 0.0017
POPC
0.4310 0.2727
0.0036 0.1420
0.0017 0.0909
0.0303
DM 0.0033
0.1636 0.1309
0.0455 4.9091
0.2727 0.0909
Total 3.8573
22.7621 0.2618
1.8112 10.9907
7.7856 2.9119
MPB yang ada dinormalisasi dengan cara membagi setiap elemen matriks pada setiap kolom dengan elemen vektor baris Cj pada kolom tersebut yang telah
didapat dari pengolahan pada langkah sebelumnya. Diperoleh matriks normalisasi dij dengan
dij = aij
cj dimana,
dij = elemen MPB setelah dinormalisasi pada baris ke-i kolom ke-j Sebagai contoh, untuk mendapatkan elemen matriks yang dinormalisasi
pada baris Ppe dan kolom Ppe, diperoleh melalui cara membagikan nilai elemen matriks yang belum dinormalisasi pada kolom dan baris yang sama dengan
jumlah total kolom yang ada, maka diperoleh
Universitas Sumatera Utara
236 ,
8573 ,
3 0909
, =
=
Dengan menggunakan metoda perhitungan yang sama , maka normalisasi MPB dapat dilihat pada Tabel 6.5.
Tabel 6.5. Normalisasi MPB
Ppe I
Prp S
Pmass POPC
DM Ppe
0.0236 0.0001
0.0868 0.1506
0.0052 0.0025
0.8563
I 0.7240
0.0040 0.0185
0.0627 0.0000
0.0039 0.0173
Prp
0.0943 0.0749
0.3472 0.6274
0.4653 0.2989
0.0217
S 0.0079
0.0032 0.0278
0.0502 0.0744
0.0075 0.0624
Pmass
0.0377 0.8986
0.0062 0.0056
0.0083 0.6405
0.0006
POPC 0.1117
0.0120 0.0136
0.0784 0.0002
0.0117 0.0104
DM 0.0009
0.0072 0.5000
0.0251 0.4467
0.0350 0.0312
Elemen-elemen matriks normalisasi yang berada dalam satu baris dijumlahkan dan didapat vektor kolom Ei dengan ei sebagai elemennya, dengan ei
= elemen vektor kolom Ei pada baris ke-i. Untuk mendapatkan jumlah baris pada baris Ppe, diperoleh dengan cara
menjumlahkan = 0,0236 + 0.0001 + 0,0868 + 0,1506 + 0.0052 + 0.0025 + 0,8563
= 1,1250 Dengan cara yang sama juga dilakukan untuk baris matriks lainnya, hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6.6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.6. Perhitungan Nilai Ei
Ppe I
Prp S
Pmass POPC
DM Ei
Ppe 0.0236
0.0001 0.0868
0.1506 0.0052
0.0025 0.8563
1.1250
I 0.7240
0.0040 0.0185
0.0627 0.0000
0.0039 0.0173
0.8305
Prp 0.0943
0.0749 0.3472
0.6274 0.4653
0.2989 0.0217
1.9296
S 0.0079
0.0032 0.0278
0.0502 0.0744
0.0075 0.0624
0.2334
Pmass 0.0377
0.8986 0.0062
0.0056 0.0083
0.6405 0.0006
1.5975
POPC 0.1117
0.0120 0.0136
0.0784 0.0002
0.0117 0.0104
0.2379
DM 0.0009
0.0072 0.5000
0.0251 0.4467
0.0350 0.0312
1.0460
3. Membagi masing-masung elemen pada vektor kolom Ei dengan jumlah baris
MPB atau jumlah kolomnya, untuk mendapatkan vektor Eigen bagi setiap komponen yang diperbandingkan dalam MPB, dengan
ƒi = n
ei , dengan Fi = fi,
dimana: Fi = vektor prioritas dalam bentuk vektor kolom dengan fi sebagai elemen
vektor pada baris ke-1; ei = elemen baris ke-i dari vektor kolom ei;
n = jumlah baris atau kolom MPB
Nilai Fi adalah bobot yang diperoleh dari hasil pembagian baris pada kolom Ei dengan julah total nilai Ei. Sebagai contoh untuk menghitung bobot Fi pada baris
Ppe, diperoleh dengan cara
1607 ,
7 1250
, 1
= =
Universitas Sumatera Utara
Dengan cara yang sama juga berlaku untuk menghitung bobot untuk baris matriks lainnya. Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai Fi atau bobot
pada Tabel 6.7.
Tabel 6.7. Perhitungan Nilai Fi Ei
Fi Ppe
1.1250 0.1607
I 0.8305
0.1186
Prp
1.9296 0.2757
S 0.2334
0.0333
Pmass
1.5975 0.2282
POPC 0.2379
0.0340
DM
1.0460 0.1494
Penyusunan peringkat prioritas jawaban responden dilakukan dengan mengurutkan nilai Fi dari yang terbesar hingga terkecil. Urutan prioritas tersebut
tersaji dalam Tabel 6.8.
Tabel 6.8. Urutan Prioritas Jenis Promosi Jenis Promosi
Bobot Peringkat
Prp 0.2757
1 Pmass
0.2282 2
Ppe 0.1607
3 DM
0.1494 4
I 0.1186
5 POPC
0.0340 6
S 0.0333
7
Pada Tabel 6.8, terlihat bahwa responden menyatakan hal yang paling utama yang mempengaruhi mereka dan tertarik untuk melakukan transaksi dengan
PT. Jasa Warsindo adalah dengan adanya pemberian promosi penjualan atau
Universitas Sumatera Utara
diskon harga. Faktor kedua adalah publikasi massal, dan faktor ketiga adalah penjualan perorangan, sedangkan faktor keempat adalah direct marketing, untuk
faktor kelima adalah iklan, faktor ke enam adalah Komunikasi di tempat penjualan Point Of Purchase Communication ¸faktor yang terakhir atau ketujuh
adalah Sponsorship
6.3. Uji Konsistensi