LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : FOTOSINTESIS
KELOMPOK KOMPETENSI B
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP
41
berikatan dengan ion H dari NADPH
2
membentuk senyawa ALPG Aldehid Phospho Gliserat. Molekul antara ini kemudian melalui tahapan yang kompleks
direduksi untuk menghasilkan glukosa. Peristiwa tersebut dilengkapi dengan pembentukan kembaliregenerasi molekul C
5
yang selanjutnya akan digunakan lagi untuk mengikat CO
2
yang masuk. Terbentuknya glukosa dalam sel-sel daun menyebabkan naiknya nilai osmotik sel-sel daun. Oleh sebab itu, glukosa yang
bersifat osmosis akan diubah menjadi amilum yang bersifat osmosis inaktif.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
Banyak hal yang mempengaruhi fotosintesis. Faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor hereditas yang merupakan faktor dominan selain faktor
lingkungan.
1. Faktor Hereditas
Faktor hereditas merupakan faktor yang paling menentukan terhadap aktivitas fotosintesis. Tumbuhan memiliki kebutuhan yang berbeda terhadap kondisi
lingkungan untuk menjalankan kehidupan yang normal. Tumbuhan yang berbeda jenisnya dan hidup pada kondisi lingkungan yang sama memiliki perbedaan
aktivitas fotosintesis. Keadaan ini disebabkan oleh faktor genetik atau hereditas. Faktor hereditas yang mempengaruhi fotosintesis diantaranya adalah lebar daun,
jumlah daun, dan konsentrasi klorofil. Struktur tumbuhan memiliki peran yang sangat penting terhadap proses
fotosintesis; tumbuhan yang memiliki daun yang lebar tentunya akan menyerap cahaya dalam jumlah yang besar pula sehingga memungkinkan terbentuknya
glukosa lebih banyak di bandingkan dengan tumbuhan yang daunnya sempit. Jumlah daun pada sebuah pohon menjadi faktor yang kedua yang membedakan
banyak sedikitnya produk hasil fotosintesis. Semakin rindang daunnya semakin banyak fotosintesis terjadi dan semakin banyak pula glukosa yang dihasilkan.
Konsentrasi klorofil yang terdapat pada daun menunjukkan penampilan warna daun yang berbeda. Daun yang warnanya hijau tua menandakan jumlah
klorofilnya banyak dan dapat melakukan fotosintesis secara maksimal, sementara daun yang kekurangan klorofil warnanya menguning fotosintesis
terjadi kurang optimal. Daun yang berwarna tidak hijau, seperti merah ungu atau yang lainnya klorofilnya sedikit sekali namun mengandung jenis pigmen lain.
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : FOTOSINTESIS
KELOMPOK KOMPETENSI B
42
Daun kuning kekurangan klorofil menunjukkan berkurangnya fotosintesis. Klorosis dapat disebabkan oleh kekurangan mineral.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan di antaranya suhu, intensitas cahaya matahari, lamanya pencahayaan, kandungan air, kandungan oksigen, dan karbon dioksida, serta
kandungan mineral dalam tanah juga sangat mempengaruhi proses fotosintesis. a. Suhu ideal untuk terjadinya fotosintesis adalah 28
C – 30 C dan tumbuhan
tidak dapat melakukan fotosintesis pada suhu dibawah 5 C atau di atas
50 C. Tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis memiliki enzim yang bekerja
secara optimum karena tumbuh di lingkungan yang memiliki kisaran suhu optimum.
b. Semakin tinggi intensitas dan lama pencahayaan, semakin intensif pula fotosintesis. Hal ini jika ditunjang dengan ketersediaan CO
2
, H
2
O dan temperatur. Kenaikan aktifitas fotosintesis tidak terus berlanjut tetapi berhenti
sampai batas keadaan tertentu. Awalnya laju fotosintesis meningkat dengan intensitas cahaya sampai dengan laju maksimal dicapai, poin maksimal ini
bervariasi untuk spesies tumbuhan yang berbeda tergantung pada habitatnya.
Gambar 2.7 Grafik Hubungan intensitas cahaya dan kadar CO
2
dengan laju
fotosintesis
c. Lama pencahayaan sangat berpengaruh dalam fotosintesis. Pada musim hujan lama pencahayaan menjadi pendek, keadaan ini akan mengurangi
aktivitas fotosintesis. d. Fotosintesis akan berlangsung secara maksimal dan menghasilkan glukosa
pada kondisi yang optimal apabila jumlah air dalam tanah tersedia cukup banyak.
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : FOTOSINTESIS
KELOMPOK KOMPETENSI B
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP
43
e. Rendahnya kandungan oksigen di udara dan dalam tanah akan menghambat respirasi dalam tubuh tumbuhan. Rendahnya respirasi akan
menyebabkan penyediaan energi yang rendah pula dan hal ini mengakibatkan aktivitas metabolisme akan terhambat khususnya
fotosintesis. f. Kandungan CO
2
di udara sekitar 0,03 dan akan meningkat jumlahnya jika aktivitas respirasi bakteri, fungi, dan hewan meningkat. Kandungan CO
2
akan berkurang sekitar daun jika kecepatan angin tinggi dan suhu sekitar daun meningkat. Fotosintesis meningkat dengan konsentrasi karbon
dioksida seperti pada point tertentu dimana tumbuhan tidak dapat menyusun glukosa lebih banyak lagi. Kondisi dimana konsentrasi karbon dioksida di
atmosfir sekitar 0.5 dan hanya dapat terjadi di bawah kondisi laboratorium. Pertumbuhan tanaman komersial di lapangan seperti tomat, atau mentimun
dapat tumbuh pada lingkungan kaya atmosfir untuk meningkatkan hasil panen, dengan konsentrasi CO
2
sekitar 0,1 dibandingkan dengan konsentrasi normal 0.03.
Gambar 2.8 Grafik Hubungan konsentrasi CO
2
dengan laju fotosintesis
g. Tingginya kandungan mineral yang berhubungan dengan proses pembentukan klorofil, misalnya Mg, Fe, N dan Mn, juga semakin
meningkatkan intensitas fotosintesis. Tumbuhan yang kekurangan mineral akan menghambat proses pembentukan klorofil dan pada akhirnya
menghambat proses fotosintesis.
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : FOTOSINTESIS
KELOMPOK KOMPETENSI B
44
D. Aktivitas Pembelajaran