Gambaran Obyek METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Obyek

Penelitian a. Memulai Usaha Apabila mendengar kata “Madura” yang sering terlintas dalam benak sebagian besar masyarakat adalah konotasi “sangar”. Maklum saja, selain perawakan orang Madura yang gempal, kaku, berkulit gelap, serta logat bicara yang temperamental merupakan sebagian dari stereotip masyarakat Madura. Namun dibalik semua stereotip miring yang melekat pada masyarakat Madura, seperti halnya lautan, tidak semua lautan penuh dengan badai dan gelombang. Jauh di dasar laut yang keras tersebut, juga terseimpan mutiara yang sangat indah. Demikian pula dengan Madura. Madura juga menyimpan eksotisme, yang sangat indah, diantaranya adalah seni batik tulis Madura. Hingga saat ini batik Madura banyak dikenal luas oleh para pelancong adalah batik Tanjung Bumi, Bangkalan dan batik Banyumas Pamekasan. Meskipun pada kenyataan, motif batik Madura sangat beragam, bahkan disinyalir mencapai ratusan motif. Melihat potensi tersebut, dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk memotret lebih dekat bagaimana kondisi usaha batik Madura, terlebih dengan selesainya pembangunan jembatan “Suramadu” yang menghubungkan antara kota Surabaya dengan Madura. Sehingga akses keluar masuk pulau Madura lebih lancar dari sebelumnya yang hanya dilayani melalui penyeberangan oleh kapal- kapal feri. Salah satu usaha kecil yang bergulat dalam bisnis batik tradisional Madura adalah “Tresna Art”. Usaha ini merupakan usaha keluarga yang dirintis oleh Ny. Supik 45 tahun sejak tahun 1987. Pasang surut usaha ini telah banyak dialami oleh beliau. Di awa memulai usaha ibu Supik menjual batik Madura dengan cara meminjam batik kepada pengepul yang ada di daerah Bangkalan. Modalnya saat itu hanya saling percaya antara kedua pihak. Perlahan usaha yang dirintis tersebut menunjukkan hasil, sehingga ibu Supik semakin bersemangat dalam memasarkan batik Madura tersebut. Hingga akhirnya pada tahun 2005, beliau mampu membuka galeri “Tresna Art” yang berlokasi di Jl. KH. Moh. Kholil XII29 Bangkalan, Madura. Salah satu alasan Ibu Supik untuk menggeluti bisnis ini adalah untuk melestarikan budaya warisan leluhur. Sebagaimana diketahui, Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan etnis dikenal memiliki keragaman yang sangat besar, sehingga diperlukan upaya dari generasi penerus untuk menjaga dan melestarikan warisan tersebut. Lebih lanjut beliau mengatakan: “kenapa sebagai orang Madura harus memilih batik lain”.

b. Pemilihan Lokasi dan Nama