Nilai Saham Harga Saham

17 a. Tidak mendapat deviden Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan mengalami keuntungan. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika perusahaan mengalami kerugian. Sehingga dapat dikatakan bahwa potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan. b. Capital Loss Pada aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian, pemodal mengalami capital loss. Dalam jual beli saham, terkadang untuk menghindari potensi kerugian yang membesar seiring menurunnya harga saham maka investor rela menjual saham dengan harga rendah cut loss. Untuk menghindari kemungkinan risiko keuangan, maka investor dapat menghubungi penasihat investasi dan pialang yang dapat memberikan nasihat mengenai investasi yang akan dilakukan. Para pemegang saham harus mampu memprediksi perusahaan yang akan menjadi tujuan investasi apakah mempunyai prospek kinerja perusahaan uyang bagus atau tidak.

2.1.6. Nilai Saham

Nilai saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga, menurut Anoraga 2008 : 59 yaitu : a. Par Value Nilai Nominal Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan dan berfungsi untuk tujuan akuntansi. Dalam modal suatu perseroan, dikenal adanya modal investor. Perubahan modal yang disetor ini sama dengan merupakan suatu nilai yang berguna bagi pencatatan akuntansi, dimana nilai nominal yang dicatat sebagai model ekuitas perseroan di dalam neraca. Setiap saham yang diterbitkan di Indonesia harus mempunyai nilai nominal yang tercantum pada surat sahamnya. Namun satu jenis saham yang lama harus mempunyai satu jenis nilai nominal. b. Base Price Harga Dasar Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Harga dasar ini berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan seperti right issue, stock split, warrant dan lain-lain, Universitas Sumatera Utara 18 sehingga harga saham dasar yang baru bisa dihitung sesuai dengan perubahan harga teoritis hasil perhitungan antara harga dasar dengan jumlah saham yang diterbitkan. Nilai Dasar = Harga Dasar x Total Saham yang Beredar c. Market Price Harga Pasar Harga pasar merupakan harga saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek tutup, maka harga pasar adalah harga penutupan closing price. Jadi harga pasar ini menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika harga pasar dikalikan jumlah saham yang diterbitkan, maka didapat market value. Nilai Pasar = Harga Pasar x Total Saham yang Beredar Klasifikasi nilai pasar menurut Anoraga 2008 : 59 : a. Big-Cap Rp. 5 triliun, disebut juga blue-chipsaham papan atassaham lapis pertama. b. Mid-Cap Rp. 1 triliun – Rp. 5 triliun, disebut juga baby blue- chipbaby bluessaham lapis kedua. c. Small-Cap Rp. 1 triliun, disebut juga saham lapis ketiga.

2.1.7. Harga Saham

Menurut Anoraga 2008 : 100, “harga saham merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh setiap investor untuk memperoleh bukti penyertaan atau kepemilikan suatu perusahaan. Saham dapat menarik investor karena adanya keuntungan yang dinikmati para pemegang saham yang berasal dari naiknya harga saham”. Harga saham adalah harga pasar, yaitu harga yang terbentuk di pasar jual beli saham. Harga saham terbentuk dari hasil permintaan dan penawaran pasar, dimana pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung meningkat. Universitas Sumatera Utara 19 Kondisi permintaan dan penawaran atas saham yang fluktuatif tiap hari akan membawa pola harga saham yang fluktuatif juga. Pada kondisi dimana permintaan saham lebih besar, maka harga saham akan naik, tetapi apabila kondisi dimana penawaran saham lebih banyak, maka harga saham akan menurun. Pada aktivitas di pasar modal, harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melaksanakan investasi, karena harga saham menunjukkan nilai suatu perusahaan. Bagi investor, harga saham dan pergerakannya merupakan faktor penting dalam investasi di pasar modal. Hal ini memicu investor untuk menganalisis penentuan saham yang dituju guna mendapatkan return yang diinginkan investor.

2.1.8. Analisis Harga Saham

Dokumen yang terkait

Pengaruh Investasi, Earning Per Share (EPS) dan Dividend Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Asuransi yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2013

15 277 82

Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Go Public

2 67 71

Pengaruh Dividen Payout Ratio (DPR) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

12 156 59

Analisis Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.

0 47 93

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 33 73

ANALISIS PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN ANALISIS PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2006 - 2008.

0 1 18

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND YIELD (DY) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PENGAKUISISI YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK JAKARTA.

1 2 85

Analisis Relevansi Dividend Yield dan Earning Per Share Terhadap Penilaian Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal - Analisis Relevansi Dividend Yield dan Earning Per Share Terhadap Penilaian Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 1 21