55
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas pada tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance pada variabel LnX
1
dividend yield dan LnX
2
earning per share adalah lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF-nya lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel penelitian terbebas
dari multikolinearitas. d. Hipotesis 4 relevansi dividend yield dan earning per share terhadap
penilaian harga saham 30 hari setelah publikasi laporan keuangan
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Hipotesis 4
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistiks
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
2.894 .342
8.457 .000
LnX1 -.103
.065 -.079 -1.571
.120 .978
1.023 LnX2
.905 .052
.864 17.260 .000
.978 1.023
a. Dependent Variable: LnY4
Sumber : hasil output SPSS, data diolah peneliti, 2013
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas pada tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance pada variabel LnX
1
dividend yield dan LnX
2
earning per share adalah lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF-nya lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel penelitian terbebas
dari multikolinearitas.
4.2.2.3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variabel residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Pendekatan grafik yang dilakukan dengan melihat grafik scatterplot sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
56
a. Hipotesis 1 relevansi dividend yield dan earning per share terhadap penilaian harga saham 1 hari setelah publikasi laporan keuangan
Sumber : hasil output SPSS, data diolah peneliti, 2013
Gambar 4.9 Grafik
Scatterplot Hipotesis 1
Pada grafik scatterplot pada gambar 4.9 terlihat titik-titik tersebar dan tidak membentuk pola. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian
ini tidak terkena heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.
b. Hipotesis 2 relevansi dividend yield dan earning per share terhadap penilaian harga saham 3 hari setelah publikasi laporan keuangan
Sumber : hasil output SPSS, data diolah peneliti, 2013
Gambar 4.10 Grafik
Scatterplot Hipotesis 2
Universitas Sumatera Utara
57
Pada grafik scatterplot pada gambar 4.10 terlihat titik-titik tersebar dan tidak membentuk pola. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam
penelitian ini tidak terkena heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.
c. Hipotesis 3 relevansi dividend yield dan earning per share terhadap penilaian harga saham 15 hari setelah publikasi laporan keuangan
Sumber : hasil output SPSS, data diolah peneliti, 2013
Gambar 4.11 Grafik
Scatterplot Hipotesis 3
Pada grafik scatterplot pada gambar 4.11 terlihat titik-titik tersebar dan tidak membentuk pola. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam
penelitian ini tidak terkena heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.
d. Hipotesis 4 relevansi dividend yield dan earning per share terhadap penilaian harga saham 30 hari setelah publikasi laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
58 Sumber : hasil output SPSS, data diolah peneliti, 2013
Gambar 4.12 Grafik
Scatterplot Hipotesis 4
Pada grafik scatterplot pada gambar 4.12 terlihat titik-titik tersebar dan tidak membentuk pola. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam
penelitian ini tidak terkena heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.
4.2.3. Pengujian Hipotesis