Manfaat Teoretis Manfaat Praktis

seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.

2. Puisi

a. Pengertian Puisi

Menurut Altenbernd melalui Pradopo, 2005: 5, puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran menafsirkan dalam bahasa berirama bermetrum. Menurut Samuel Taylor Coleridge melalui Pradopo, 2005: 6, mengatakan bahwa puisi adalah kata-kata teridah dalam susunan yang terindah. Sementara Sayuti 2008: 24, mengatakan bahwa puisi adalah karya estetis yang memanfaatkan sarana bahasa secara khas. Menurut Dick Hartoko dkk 1992: 175, yang dimaksudkan dengan teks puisi ialah teks-teks monolog yang isinya tidak pertama-tama merupakan sebuah alur. Jadi, puisi adalah pengungkapan pikiran dan perasaan seseorang ke dalam sebuah tulisan dengan menggunakan bahasa yang dipadatkan dan memperhatikan struktur fisik dan struktur batinnya. Pembelajaran menulis puisi dengan teknik yang tepat dapat membantu dalam melatih kemampuan menulis puisi.

b. Unsur-Unsur Pembangun Puisi

1 Bunyi Menurut Sayuti 2008: 104, bunyi yang ada di dalam puisi berfungsi sebagai pendukung atau pembawa arti simbolik yang ada hubungannya dengan rasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian: 1 sebagai peniru bunyi itu sendiri; 2 penyusunan urutan bunyi secara khas sehingga sulit atau gampang diartikulasikan, di dalamnya juga tersimbol adanya gagasan yang sulit atau gampang; 3 sebagai penyugesti. Menurut Pradopo 2005: 22, bunyi dalam puisi di samping sebagai hiasan, juga mempunyai tugas yang lebih penting lagi, yaitu untuk memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, dan menimbulkan bayangan angan yang jelas, menimbulkan suasana yang khusus, dan sebagainya. Jadi, bunyi adalah sebuah nada atau irama yang berfungsi untuk menguatkan keindahan dari sebuah puisi. 2 Diksi Menurut Pradopo 2005: 54, diksi itu untuk mendapatkan kepuitisan, untuk menambahkan nilai estetik. Menurut Sayuti 2008: 143, peran diksi dalam puisi sangat penting karena kata-kata adalah segala-galanya dalam puisi. Barfield melalui Pradopo, 2005: 54, mengemukakan bahwa bila kata-kata dipilih dan disusun dengan cara yang sedemikian rupa hingga artinya menimbulkan atau dimaksudkan untuk menimbulkan imaginasi estetik, maka hasilnya itu disebut diksi puitis. Jadi, diksi adalah pilihan kata-kata yang membuat puisi menjadi lebih indah dan menarik. 3 Bahasa Kiasan Menurut Sayuti 2008: 195, bahasa kias mencakupi semua jenis ungkapan yang bermakna lain dengan makna harfiahnya, yang biasanya berupa kata, frase, ataupun satuan sintaksis yang luas. Menurut Pradopo 2005: 63, bahasa kias ini menyebabkan sajak menjadi menarik perhatian, menimbulkan kesegaran, hidup, dan terutama menimbulkan kejelasan gambaran angan. Jadi, bahasa kias adalah bahasa yang memiliki arti yang berbeda dari makna sebenarnya yang berguna untuk memperindah sebuah puisi.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRIGI KABUPATEN BANJARNEGARA

10 63 187

The Effectiveness of Picture Inductive Word Model (PWIM) on Students’ Ability in Writing Recount Text (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Negeri 3 Tangerang Selatan in Academic Year of 2015/2016)

2 10 88

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GALANG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH MODEL PICTURE WORD INDUCTIVE (INDUKTIF KATA BERGAMBAR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK PANRIBUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015,.

0 2 24

Penerapan Model Induktif Kata Bergambar dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif : penelitian eksperimen kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Cimahi.

0 4 35

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SENTOLO KULON PROGO.

0 0 149

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DELANGGU KLATEN.

0 0 206

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEMBERI DAN MENERIMA PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 5 WATES KABUPATEN KULON PROGO DIY.

0 0 163

Model Induktif Kata Bergambar Bergambar

0 0 12

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9