Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

Tabel 27: Rangkuman Hasil Nilai Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen di SMP Negeri 1 Sentolo No Kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Mean Median Modus Standar Deviasi 1 Kelas Kontrol 70 50 60,62 60,00 60 5,923 2 Kelas Eksperimen 80 55 63,44 65,00 65 6,148 Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai tes menulis puisi kelas kontrol dan kelas eksperimen masih rendah. Berikut ini dijelaskan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam teks puisi dari kedua kelas tersebut.

a. Kelas Kontrol

Ada beberapa kesalahan yang ditemukan dalam puisi kelas Kontrol pada saat pretest. Contoh kesalahan tersebut dapat dilihat dalam teks puisi berikut ini. Gambar 3: Hasil Pretest Kelas Kontrol Puisi ini masih kurang dari empat penilaian penulisan puisi yakni diksi, bahasa kias, citraan, dan makna. Dari keempat kriteria tersebut nilai yang diperoleh untuk puisi tersebut adalah 50 atau terendah pada kelas kontrol. Penjelasan sebagai berikut pada tabel dibawah ini. Tabel 28: Penilaian Gambar Puisi Kelas Kontrol Kriteria Skors Penjelasan Diksi 2 Pemilihan kata cukup sesuai dengan judul, masih kurang tepat. . Bahasa Kias 2 Belum menggunakan bahasa kias. Citraan 2 Citraan yang muncul masih kurang. Makna 3 Makna yang terdapat dalam puisi sesuai dengan judul yang dipilih. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa puisi yang ditulis oleh salah satu siswa memiliki kesalahan. Kesalahan pertama, sebagian dari teks puisi siswa cenderung berbentuk narasi. Artinya, tulisan siswa cenderung pada cerita atau pengalaman pribadi yang dituliskan secara lugas dengan urutan waktu. Padahal, ciri khas yang membedakan puisi dengan narasi adalah dari cara penyampaian cerita atau pengalaman pribadi yang dituliskan secara indah dengan pilihan kata dan gaya bahasa dan diksi yang tepat. Kedua, sebagian dari teks puisi siswa masih terlalu singkat. Akibatnya, siswa kurang tepat dalam memilih diksi atau pilihan kata. Pilihan kata dalam teks puisi sangat terbatas, penggunaan gaya bahasa hampir tidak ada. Dari teks puisi yang terlalu pendek ini menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasannya menjadi sebuah teks puisi. Ketiga, minimya gaya bahasa yang digunakan pada puisi. Gaya bahasa di sini yakni penggunaan majas. Penggunaan majas dalam puisi siswa masih kurang bahkan hampir tidak ada. Majas berfungsi sebagai penambah estetika dalam puisi. Dalam puisi ini penggunaan majas masih kurang sehingga nilai estetikanya masih rendah.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PRIGI KABUPATEN BANJARNEGARA

10 63 187

The Effectiveness of Picture Inductive Word Model (PWIM) on Students’ Ability in Writing Recount Text (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Negeri 3 Tangerang Selatan in Academic Year of 2015/2016)

2 10 88

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GALANG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH MODEL PICTURE WORD INDUCTIVE (INDUKTIF KATA BERGAMBAR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK PANRIBUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015,.

0 2 24

Penerapan Model Induktif Kata Bergambar dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif : penelitian eksperimen kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Cimahi.

0 4 35

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SENTOLO KULON PROGO.

0 0 149

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DELANGGU KLATEN.

0 0 206

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEMBERI DAN MENERIMA PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 5 WATES KABUPATEN KULON PROGO DIY.

0 0 163

Model Induktif Kata Bergambar Bergambar

0 0 12

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9