Kerangka Berfikir Hipotesis Tindakan

2 Tujuan Pembelajaran Sosiologi Dalam Permendikbud No 21 Tahun 2016 kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran sosiologi kelas X kelompok peminatan Ilmu-Ilmu Sosial adalah diharapkan peserta didik mampu menumbuhkan kesadaran individual dan sosial. Dalam penelitian ini peneliti memakai sub bab materi penyimpangan sosial, yang bertujuan untuk mengamati dan menganalisis penyimpangan social yang ada dalam masyarakat. 3 Ruang Lingkup Materi Sosiologi Dalam Permendikbud No 21 Tahun 2016 ruang lingkup materi dalam pembelajaran sosiologi kelas X kelompok peminatan Ilmu-Ilmu Sosial adalah sebagai berikut: 1. Individu, kelompok dan hubungan sosial. 2. Lembaga social 3. Keanekaragaman social dan penghargaan terhadap hiterogenitas 4. Metode penelitian sosial.

B. Kerangka Berfikir

Keberhasilan siswa dalam belajar salah satunya ditunjukan dengan kemampuan siswa tersebut pada materi pelajaran yang disampaikan oleh guru ditunjukan dengan prestasi belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Selama observasi pra tindakan guru dominan mengunakan model pembelajaran ceramah, akan tetapi metode ini tidak di sukai oleh peserta didik akibatnya minat belajar siswa rendah, sehingga penerapan model pembelajaran ceramah tidak efektif diterapkan dalam proses pembelajaran dikelas. Hasilnya prestasi belajar siswa rendah. Untuk meningkatkan prestasi siswa dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan media pembelajaran berupa media film dokumenter yang dipadukan dengan penerapakan metode pembelajaran group investigation. Dengan pemanfaatan media film dokumenter dengan metode group investigasion diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berikut kerangka berfikir dalam penelitian ini: Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

C. Hipotesis Tindakan

Kondisi Awal Guru menggunakan model ceramah tanpa memperhatikan situasi kelas yang ramai sehingga siswa tidak memperhatikan materi selama pembelajaran ceramah belajar rendah Tindakan Pemanfaatan media film dokumenter dengan penerapan metode pembelajaran Group Investigation dalam pembelajaran Siklus 1 : dalam guru menerapkan metode pembelajaran Group Incvestigasion dengan memanfaatkan media film dokumenter Siklus II : dalam pembelajaran guru menggunakan metode pembelajaran Group Investigation dengan memanfaatkan media film dokumenter yang sudah di evaluasi Pemanfaatan media film dokumenter dengan metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kondisi akhir Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Pemanfaatan Film dokumenter melalui metode Group Investigastion dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi di kelas X IIS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 20162017. 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IIS 4 SMA Negeri 1 Karanganyar. SMA N 1 Karanganyar beralamatkan Jalan A.W Monginsidi 03 Karanganyar. Peneliti melakukan penelitian di SMA N 1 Karangantar tersebut atas dasar beberapa pertimbangan diantaranya a. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di SMA N 1 Karanganyar dikarenakan pengalaman peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan PPL di SMA N 1 Karanganyar sehingga peneliti sudah mengetahui situasi dan kondisi di SMA N 1 Karanganyar. b. Letak lokasi SMA N 1 Karanganyar yang tebilang cukup dekat dari kampus UNS dan dapat dijangkau dari lokasi tempat tinggal peneliti.

2. Waktu Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, waktu yang direncanakan untuk melakukan penelitian ini adalah pada bulan September 2016-Januari 2017. Penelitian ini melalui tiga tahap penelitian yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian dengan rincian sebagai berikut: a. Tahap Persiapan: pembuatan perijinan dengan lembaga yang terkait,pengumpulan data awal atau observasi, penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas PTK, penyusunan instrument penelitian. b. Tahap Pelaksanaan : pelaksanaan penelitian direncanakan dua siklus yaitu Siklus 1 perencanaan , pelaksanakan tindakan, observasi , refleksi, sedangkan pelaksanaan siklus II perencanaan, pelaksanakan tindakan, observasi, refleksi.