akan go public melakukan manajemen laba dalam prospektus mereka dengan harapan dapat menaikkan harga saham perusahaan, pentingnya memberi
informasi kepada investor yaitu informasi mengenai kriteria perusahaan harus disampaikan kepada investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar
investor tetap menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kriteria yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi manajer melakukan
manajemen laba semata-mata untuk kepentingan pribadi. Kepentingan pribadi tersebut seperti motivasi mendapatkan bonus dan motivasi politik.
3. Teknik, Pola dan Strategi Manajemen Laba
Teknik dan pola manajemen laba menurut Setiawati dan Na`im 2000 dalam Rahmawati, dkk 2006:6 dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu:
a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi
Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgement perkiraan terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak tertagih,
estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.
b. Mengubah metode akuntansi
Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi. Contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap dari metode
depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus.
c. Menggeser periode biaya atau pendapatan
Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain, mempercepatmenunda pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan
sampai pada periode akuntansi berikutnya. Terdapat tiga jenis strategi manajemen laba menurut Wild, et. al
2005:120-121 yaitu: a.
Manajer meningkatkan laba periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik. Cara ini juga memungkinkan peningkatan laba
selama beberapa periode. b.
Manajer melakukan mandi besar big bath melalui pengurangan laba periode ini.
c. Manajer mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba income
smoothing dengan meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan.
Pola manajemen laba menurut Scott 2000 dalam Rahmawati, dkk 2006:7-8 dapat dilakukan dengan cara 1 Taking a Bath, pola ini terjadi
pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan CEO baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar, 2 Income Minimization, dilakukan pada saat
perusahaan mengalami tingkat profitabilitas yang tinggi sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat diatasi dengan
mengambil laba pada periode sebelumnya, 3 Income Maximization, dilakukan pada saat laba menurun dengan tujuan melaporkan net income yang
tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar, 4 Income Smoothing, dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat
mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.
Pada dasarnya teknik, pola atau strategi manajemen laba yang dilakukan adalah sama yaitu dengan meningkatkan atau menurunkan laba untuk tujuan
tertentu manajer. Tujuan tersebut merupakan untuk kepentingan pribadi manajer.
4. Mekanisme Manajemen Laba