- Jika
diterima dan ditolak dapat disimpulkan bahwa
motivasi mengikuti pelatihan secara parsial tidak berpengaruh positif pada niat berwirausaha.
- Jika
ditolak dan diterima dapat disimpulkan bahwadan
motivasi mengikuti pelatihan secara parsial berpengaruh positif pada niat berwirausaha.
4. One Way ANOVA
One Way ANOVA atau ANOVA satu jalan digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara tiga atau lebih kelompok data yang independen
Priyatno, 2010:108. Pengujian untuk uji Anova adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Tidak terdapat perbedaan persepsi atas kualitas pelatihan dilihat dari jenis difabel tuna daksa, tuna netra dan tuna rungu wicara.
Terdapat perbedaan persepsi atas kualitas pelatihan dilihat dari jenis difabel tuna daksa, tuna netra dan tuna rungu wicara.
b. Menentukan taraf signifikansi
Taraf signifikansi menggunakan 0,05. c.
Menentukan dan
1 F
hitung
Keterangan: = Koefisien determinasi
n = banyaknya sampel m = banyaknya varian
2 F
tabel
df1 = jumlah variabel-1 df2 = n-k-2
Keterangan: n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel independen df = degree of freedomderajat kebebasan
d. Pengambilan keputusan
diterima, jika sig2 0,05
ditolak, jika sig2 0,05
e. Kesimpulan
- diterima, artinya tidak terdapat perbedaan persepsi atas kualitas
pelatihan dilihat dari jenis difabel tuna daksa, tuna netra dan tuna rungu wicara.
- ditolak, artinya terdapat perbedaan persepsi atas kualitas
pelatihan dilihat dari jenis difabel tuna daksa, tuna netra dan tuna rungu wicara.
59
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas BRTPD
Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas BRTPD terletak di kecamatan Pundong yang berlokasi di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 2006, tepatnya tanggal 27 Mei 2006, Yogyakarta dan sekitarnya diguncang gempa berkekuatan 6,2 skala richter.
Salah satu daerah terparah dan rusak berat yang dilanda gempa adalah Pundong. Hal ini akibat dari rapuhnya tanah dibawah Pundong serta
berdekatan dengan sesar Opak. Pada tahun 27 Mei 2009 resmi dibangun Pusat Rehabilitasi Terpadu
Penyandang Cacat PRTPC yaitu rumah sakit yang dikhususkan untuk membantu korban gempa yang terluka. Kemudian, pada tanggal 24 Agustus
2011, Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat PRTPC yang berlokasi di Dusun Piring, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta berganti nama menjadi Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas BRTPD. Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas
BRTPD merupakan sebuah lembaga pelayanan kesejahteraan sosial yang bernaung di bawah Dinas Sosial Pemerintah Daerah Isitimewa Yogyakarta
yang berdasarkan keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81KEP2009 tentang pembentukan satuan tugas rehabilitasi terpadu penyandang cacat tuna daksa, tuna rungu wicara dan tuna netra.
Terbentuknya Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas BRTPD adalah salah satu bentuk implementasi peraturan daerah No. 4 Tahun 2012
tentang perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Tujuan didirikannya untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar mampu
mendayagunakan apa yang dimiliki, memiliki kemauan dan kemampuan melaksanakan fungsi sosial secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Visi
– Misi 1.
Visi Pusat perlindungan, pelayanan, rehabilitasi sosial dan medis bagi
penyandang disabilitas yang kreatif, inovatif, dan professional. 2.
Misi a.
Penyelenggaraan perlindungan, pelayanan, rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial, keterampilan bagi penyandang disabilitas netra,
grahita, daksa, rungu wicara, dan wreda disabilitas. b.
Peningkatan profesionalitas SDM penyelenggara pelayanan. c.
Pengembangan mutu, metoda, model, dan standar layanan rehabilitasi. d.
Memperluas rujukan baik pada tahap sebelum rehabilitasi, selama proses rehabilitasi maupun setelah rehabilitasi.
e. Menjadi pusat penelitian dan pengembangan bagi TKSP maupun
TKSM. C.
Struktur Organisasi
Gambar IV.1 Struktur Organasasi BRTPD
D. Tugas dan Fungsi
1. Tugas
Melaksanakan perlindungan pelayanan, rehabilitasi medis, dan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas netra, grahita, daksa, rungu wicara, dan
wreda disabilitas. 2.
Fungsi a.
Penyusunan program balai. b.
Penyusunan pedoman operasional. c.
Pengembangan mutu layanan rehabilitasi sosial dan medis.
KEPALA BALAI
SUBBAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI REHABILITASI I
MEDIK SEKSI BINA DAKSA,
RUNGU DAN WICARA SEKSI BINA NETRA
GRAHITA
d. Identifikasi, seleksi, dan penilaian assessment.
e. Penyelenggaraan perlindungan, pelayanan, rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial. f.
Penyelenggaraan rujukan bagi penyandang disabilitas sebelum, selama, dan sesudah rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
g. Pelaksananaan kemitraan dengan instansi atau lembaga lainnya.
h. Fasilitasi pemberdayaan penyandang disabilitas netra, grahita, daksa,
rungu wicara, dan kehidupan bermasyarakat. i.
Pelayanan konsultasi, penelitian dan pengembangan kesejahteraan sosial.
j. Pelaksanaan
monitoring, evaluasi,
dan penyusunan
laporan pelaksanaan program balai.
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya. E.
Proses Pelayanan 1.
Pendekatan Awal a.
Orientasi dan Konsultasi b.
Identifikasi c.
Motivasi dan Seleksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penerimaan
a. Registrasi
b. Assessment
c. Penempatan dalam program
3. Bimbingan Rehabilitasi
a. Rehabilitasi Medis
1 Pelayanan klinik
2 Fisiotherapy, Hydrotherapy
3 Speechtherapy, ADL, OM
b. Rehabilitasi Sosial
1 Pembinaan fisik
2 Bimbingan mental-sosial, spiritual, dan psikologis
c. Bimbingan Keterampilan
1 Massage Pijat
Massage merupakan jenis keterampilan yang dikhususkan bagi tuna netra. Jenis keterampilan massage ini dibagi menjadi dua
bagian yakni massage putra dan massage putri. Dalam proses pemberian keterampilan massage ini ada 3 tahap yang harus dilalui
bagi setiap para peserta pelatihan yaitu: -
Tahap I : Sport Dasar pemijatan
- Tahap II
: Kelanjutan Pengobatan -
Tahap III : Akhir Penyembuhan bagi yang sudah ahli
2 Desain grafis
Peserta pelatihan harus memahami dasar-dasar dari komputer, termasuk didalamnya program Corel Draw dan Photoshop. Bagi
calon peserta pelatihan yang belum mengerti dasar computer, akan diberikan bimbingan kelas komputer untuk pembekalan. Salah satu
kegiatan yang dilakukan adalah membuat brosur, poster, sablon kaos, mencetak mug, dan mendesain pola.
3 Komputer
Pada dasarnya keterampilan komputer sama dengan desain grafis, namun dikhususkan pada aplikasi Microsoft Office. Pada
pemberian bimbingan ini peserta pelatihan bukan saja hanya menguasai Microsoft Office, tetapi juga diberikan keterampilan
dalam merakit hardware. Dengan demikian, para difabel memiliki bekal bekerja di bidang komputer.
4 Menjahit
Keterampilan menjahit akan dilakukan bagi peserta pelatihan yang berpendidikan minimal Sekolah Dasar SD dimana mereka telah
mengenal angka dan memiliki kemampuan untuk berhitung. Pada kegiatan ini mereka diajarkan untuk membuat pola baju, celana,
kemeja, jaket, bordir dan kemudian merealisasikan pola tersebut menjadi barang jadi.