Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

cenderung lebih tertutup dan cenderung pasif saat menerima rangsangan dari luar. 98

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Pada penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui pengaruh persepsi atas kualitas pelatihan pada niat berwirausaha, pengaruh motivasi mengikuti pelatihan pada niat berwirausaha, dan perbedaan persepsi atas kualitas pelatihan jika dilihat dari jenis difabel tuna rungu wicara, tuna netra, dan tuna daksa. Adapun hasil yang didapatkan setelah menyelesaikan seluruh pengujian yang memberikan hasil sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa persepsi atas kualitas pelatihan berpengaruh positif pada niat berwirausaha, artinya semakin tinggi persepsi atas kualitas pelatihan para difabel terhadap program pelatihan di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas BRTPD, maka semakin tinggi pula niat berwirausaha para difabel tersebut. 2. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa motivasi mengikuti pelatihan berpengaruh positif pada niat berwirausaha, artinya semakin tinggi motivasi mengikuti pelatihan para difabel terhadap program pelatihan di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas BRTPD, maka semakin tinggi pula niat berwirausaha para difabel tersebut. 3. Hasil penelitian menyimpulkan adanya perbedaan persepsi atas kualitas pelatihan jika dilihat dari jenis difabel, dimana difabel tuna daksa bersikap lebih tinggi dalam memberikan penilaian terhadap kualitas pelatihan yang ada di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas BRTPD dibandingkan difabel tuna netra dan tuna rungu wicara.

B. Implikasi Manajerial bagi Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang

Disabilitas BRTPD Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh atas kualitas pelatihan dan motivasi mengikuti pelatihan pada niat berwirausaha yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan antara lain: 1. Bagi pihak Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas BRTPD supaya a melengkapi data diri para difabel calon peserta pelatihan yang akan mengikuti pelatihan terutama dalam hal riwayat pendidikan pada balai tersebut sehingga memudahkan pendamping dalam memberikan pelatihan dan pendampingan sesuai dengan kebutuhan dan keterbatasan mereka, b pada kaum difabel yang tidak memiliki riwayat pendidikan agar diberikan kelas tambahan sebelum menerima pelatihan, sehingga mereka mampu memahami berbagai bentuk pelatihan yang nantinya akan diberikan kepada mereka. Salah satunya pembekalan tentang matematika dasar, karena matematika dasar sangat diperlukan dalam pelatihan yang disediakan, c memberikan pengetahuan kepada difabel terkait dengan bidang pemasaran, perencanaan strategi dan manajemen keuangan sehingga nantinya mampu mengolah bagaimana cara menjual barang yang telah diproduksi dan jasa yang telah diberikan d perlunya sosialisasi tentang konsep pemerintah dalam memberdayakan difabel melalui BRTPD dengan mengupdate setiap kegiatan dan hasil dari setiap pelatihan dalam situs website khusus maupun media cetak. Sehingga BRTPD lebih dikenal oleh masyarakat umum dan para difabel dapat merasakan pelayanan pemerintah, e pihak BRTPD hendaknya melakukan pengecekan rutin terhadap para difabel binaan yang telah selesai menempuh pembelajaran lulus. Misalnya, setiap dua kali dalam setahun pihak BRTPD mengecek perkembangan para difabel dan memberikan binaan atau solusi jika dalam pelaksanaannya para difabel masih sulit untuk berkembang, terutama bagi para difabel yang berwirausaha. 2. Setelah dilakukannya pengujian bahwa ada perbedaan yang signifikan antara difabel tuna daksa dan tuna rungu wicara, dalam hal ini difabel tuna daksa lebih dominan memberi tanggapan yang positif terhadap pelatihan yang mereka ikuti. Sebaiknya, pada program pelatihan untuk difabel tuna daksa dan tuna rungu wicara dilakukan evaluasi dan perbaikan. Hal tersebut dikarenakan bagi tuna daksa program pelatihan yang tersedia sudah cukup memenuhi kebutuhan mereka, namun bagi tuna rungu wicara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI program pelatihan tersebut dirasa masih kurang pelayanannya sehingga apa yang menjadi kebutuhan mereka tidak diperoleh dalam mengikuti program pelatihan tersebut yang berakibat difabel tuna rungu wicara sulit untuk mengikuti materi pembelajaran yang diberikan. 3. Pada penelitian ini, peneliti juga berharap hendaknya antara difabel tuna daksa dan tuna rungu wicara diberikan ruangan yang terpisah. Sehingga, mampu meningkatkan konsentrasi bagi difabel tuna daksa dan tuna rungu wicara maupun bagi pelatih yang memberikan pendampingan dapat memberikan perhatian khusus bagi mereka.

C. Implikasi bagi Penelitian Selanjutnya

1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian ditempat yang berbeda, karena peneliti hanya melakukan penelitian di satu tempat, penulis selanjutnya dapat melakukan penelitian di dua tempat yang berbeda dan kemudian melakukan perbandingan dari kedua tempat penelitian tersebut. 2. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner kuantitatif, peneliti selanjutnya mungkin dapat melakukan penelitian dengan observasi atau melakukan pengamatan jangka panjang misalnya, melakukan pengamatan hingga para difabel tersebut telah berhasil membuka usaha secara mandiri. 3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya peneliti melakukan penelitian dengan memberikan treatment khusus pre test dan post test kepada para difabel. Misalnya, melihat perkembangan para difabel sebelum dan sesudah diberikan bimbingan berupa motivasi apakah dari treatment tersebut dapat memberikan pengaruh bagi mereka. 103 DAFTAR PUSTAKA Andryan, Tresna. 2008. “Persepsi Karyawan Tentang Pelaksanaan Pelatihan pada PT Bank ABC di bagian Call Center”. Jurnal. Universitas Indonesia, Jakarta. Basrowi. 2011. Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia. Budiasih, Yanti. 2012. Statistika Deskriptif Untuk Ekonomi Bisnis. Tangerang: Jelajah Nusa. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dessler, G. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Index. Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Jasfar, Farida. 2009. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia. Keller, Kevin Lane dan Philip Kotler. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Mangkuprawira, Sjafri dan Aida Vitayala Hubeis. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia. Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta. Marwansyah. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta. Nasution, Nur. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CV Andi Offset. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI