20
b. Perbuatan itu harus melawan hukum
c. Ada kerugian
d. Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum itu dengan
kerugian e.
Ada kesalahan Kepastian hukum itu juga menunjukan bahwa Akte Notaris itu harus dapat
memberikan kepastian bahwa sesuatu kejadian dan fAkta yang ada dalam Akta betul- betul dilakukan oleh Notaris, atau diterangkan oleh pihak-pihak yang menghadap
pada saat yang tercantum dalam Akta sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan dalam pembuatan Akta, yaitu secara formal dengan membuktikan hari, tanggal,
bulan, tahun, pukul waktu menghadap dan para pihak yang menghadap, paraf dan tanda tangan para pihak, saksi dan Notaris dan pembuktian apa yang dilihat,
disaksikan dan didengar oleh Notaris serta mencatatkan keterangan atau pernyataan para pihakpenghadap pada Akta pihak.
2. Konsepsi
. Dalam bahasa latin, kata conceptus di dalam bahasa Belanda: begrip atau
pengertian merupakan hal yang dimengerti. Pengertian bukanlah merupakan “defenisi” yang didalam bahasa latin adalah idefinition. Defenisi tersebut berarti
rumusan di dalam bahasa Belanda: onshrijving yang pada hakikatnya merupakan suatu bentuk ungkapan pengertian disamping aneka bentuk lain yang dikenal di
Universita Sumatera Utara
21
dalam epistemology atau teori ilmu pengetahuan.
23
Dalam konsepsi diungkapkan beberapa konsepsi atau pengertian yang akan dipergunakan sebagai dasar penelitian
hukum.
24
Konsepsi dalam penelitian ini untuk menggabungkan teori obsevasi, antara abstrak dengan kenyataan. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi
yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut defenisi operasional.
25
Terlihat dengan jelas, bahwa suatu kosepsi pada hakikatnya merupakan suatu pengarah, atau pedoman yang lebih konkrit dari kerangka teoretis tinjauan pustaka,
yang sering kali masih bersifat abstrak. Namun demikian, suatu kerangka konsepsi kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak, sehingga diperlukan defenisi-defenisi
operasional yang akan menjadi pegangan konkrit didalam proses penelitaan.
26
Untuk dapat
menjawab permasalahan
dalam penelitian
tesis perlu
didefenisikan beberapa konsep dasar dalam rangka menyamakan persepsi agar secara operasional dapat dibatasi ruang lingkup variabel dan dapat di peroleh hasil penelitian
yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Konsep itu adalah sebagai berikut:
a. Perjanjian adalah “suatu pristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain
atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal, maka timbullah suatu hubungan
antara dua orang tersebut yang dinamakan
23
Soerjono Soekanto, Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998, hal 31
24
Ibid, hal 7
25
Samadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo, 1998, hal 31
26
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hal 298
Universita Sumatera Utara
22
perikatan.”
27
b. Akta otentik adalah Akta yang dibuat dalam bentuk yang dikehendaki oleh
Undang-Ungang, dibuat olehdihadapan Pejabat umum yang berwenang untuk membuat Akta itu dibuat.
28
c. Akta dibawah Tangan adalah tulisan yang dibuat dalam bentuk yang tidak
ditentukan oleh Undang-Undang, ditanda tangani tidak dihadapan Pejabat Umum yang berwenang.
29
d. Notaris adalah Pejabat Umum yang bewenang untuk membuat Akta otentik dan
kewenangan lainnya mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perUndang-Undangan dan atau yang dikehendaki oleh
yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta otentik.
30
e. Pejabat umum dalam bahasa Belanda Openbar Ambtenaar adalah Pejabat yang
bertugas membuat
Akta umum
Openbare akten
yang diangkat
dan diberhentikan oleh pemerintah dan diberi wewenang dan kewajiban untuk
melayani public dalam hal tertentu.
31
f. P adalah pihak yang memiliki hak atas tanah dan bangunan, yang tertera dalam
Akte Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 29 tertanggal 25 November 2010 sebagai pihak yang melepaskan haknya sebagai pihak yang merasa dirugikan dan
disebut Penggugat.
27
R. Subekti, Op.cit, hal1
28
Sutrisno, Komentar Undang-Undang Jabatan Notaris, Buku I, Medan: USU, 2007, hal 157
29
Ibid
30
Pasal 15 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Jabatan Notaris
31
I.R Poedjawijanta, Etika, Jakarta: Bina Aksara, Cetakan Ke empat, 1982, hal 24-25
Universita Sumatera Utara
23
g. A adalah pihak yang membuat perjanjian kerja sama dalam proyek pengadaan di
Seumeleh dengan P Penggugat, yang turut serta sebagai pihak yang sepakat menjual sebidang tanah kepunyaan P Penggugat dengan perjanjian akan
membeli kembali 2 dua bulan setelah tanggal 25 November 2010 dalam Surat Perjanjian Nomor 151LYMXI2010 disebut dengan Tergugat I.
h. B adalah pihak yang membeli sebidang tanah dari P Penggugat, yang disebut
dengan Tergugat II. i.
N adalah Pejabat yang berwenang membuat Akta otentik yang disebut dengan Tergugat III.
G. Metode Penelitian.
Secara etimologis metode di artikan sebagai jalan atau cara melakukan atau mengerjakan sesuatu, metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang artinya
“jalan menuju”, bagi kepentingan ilmu pengetahuan, metode merukan titik awal menuju proposisi-proposisi akhir dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.
32
maka penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,
sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya, disamping itu juga
diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fAkta hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang
timbul didalam gejala yang bersangkutan
33
, maka dalam metode penelitian
32
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Hukum, Bandung: Mandar Maju, 2008, hal 13
33
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI. Press, 2007, hal 43
Universita Sumatera Utara
24
merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
sebagai solusi atas masalah, oleh karena itu metode merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang digunakan untuk menemukan solusi atas suatu masalah.
34
Pemilihan suatu metodologi yang baik untuk suatu penelitian tergantung kepada sasaran penelitian, bahan yang tersedia, kondisi yang meliputi kegiatan
penelitian, dan terutama jenis informasi yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Sifat Penelitian dan Metode Pendekatan