Hasil Penelitian HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

hasil perhitungan rata-rata =37,68, median =38, modus =40, dan standar deviasi =4,453 2. Uji Prasyarat Analisis a Uji Normalitas Penelitian ini menggunakan uji normalitas One Sample Kolmogorov – Smirnov. Hasil dari uji normalitas yang dilakukan : Tabel 4.4 Uji Normalitas Data di SMA Kolese De Britto Skor Kolmogorov – Smirnov Z 0,726 Asymp. Sig. 2-tailed 0,667 Uji Kolmogorov – Smirnov untuk data hasil penelitian di SMA Kolese De Britto terlihat bahwa nilai K-S 0,726 dengan probabilitas signifikansi Asymp.Sig 0,667. Oleh karena probabilitas 0,05 maka dapat dikatakan tidak signifikan. Hal ini berarti tidak ada beda antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis sehingga sebaran data variabel adalah normal. Tabel 4.5 Uji Normalitas Data di SMA Stella Duce 2 Skor Kolmogorov – Smirnov Z 0,821 Asymp. Sig. 2-tailed 0,511 Uji Kolmogorov – Smirnov untuk data hasil penelitian di SMA Stells Duce 2 terlihat bahwa nilai K-S 0,821 dengan probabilitas signifikansi Asymp.Sig 0,511. Oleh karena probabilitas 0,05 maka dapat dikatakan tidak signifikan. Hal ini berarti tidak ada beda antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis sehingga sebaran data variabel adalah normal. b Uji Homogenitas Berdasarkan hasil uji Levin’s test, diperoleh nilai F hitung sebesar 0,477 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,491. Oleh karena probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H tidak dapat ditolak. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kedua varian homogen, yang berarti sampel yang digunakan mempunyai varian yang sama. 3. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H : Persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 identik. H 1 : Persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 tidak identik. Uji hipotesis dilakukan dengan independent sample t test menggunakan SPSS 15.0 for Windows. Hasil uji yang dilakukan tampak sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.6 Hasil Uji Beda Skor t 0,134 Sign. 2-tailed 0,894 Mean Kolese De Britto Stella Duce 2 37,77 37,68 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, nilai t hitung sebesar 0,134 dengan probabilitas signifikansi 0,894 two tail. Oleh karena probabilitas signifikansi 0,05 maka H tidak dapat ditolak. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan Stella Duce 2 identik atau tidak memiliki perbedaan secara signifikan. Hasil perhitungan nilai mean pada tabel juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi siswa di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2.

E. Pembahasan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 identik tidak dapat ditolak. Pernyataan ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data dalam bentuk grafik sebagai berikut : Grafik 4.1 Perbandingan Nilai Mean Skor Total di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 Sekolah Stella Duce 2 Kolese De Brito Mean T o tal _ s k or 40 30 20 10 Grafik 4.1 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor yang signifikan antara SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2. Hal ini juga menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap perilaku bullying di kedua sekolah. Deskripsi persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto menunjukkan bahwa sebagian besar siswa 56,10 mempersepsikan perilaku bullying berkategori serius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI di SMA Kolese De Britto mempersepsikan perilaku bullying di sekolah yang terjadi baik dalam bentuk fisik, verbal dan psikologis termasuk peristiwa yang serius. Deskripsi persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Stella Duce 2 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa 47,13 mempersepsikan perilaku bullying berkategori serius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa di SMA Stella Duce 2 mempersepsikan perilaku bullying di sekolah yang terjadi baik dalam bentuk fisik, verbal dan psikologis termasuk peristiwa yang serius. Persepsi terhadap perilaku bullying merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus yang berupa perilaku bullying oleh individu melalui alat indera yang kemudian oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari dan mengerti tentang perilaku bullying yang diindera olehnya. Oleh karena itu, persepsi seseorang tentang perilaku bullying yang ia terima akan berpengaruh terhadap perilakunya. Siswa di SMA Kolese De Britto dan di SMA Stella Duce 2, mempersepsikan perilaku bullying sebagai perilaku yang serius. Persamaan persepsi ini timbul karena adanya persamaan proses penginderaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian perilaku bullying yang pernah terjadi di sekolah masing-masing. Selain itu, persamaan persepsi yang terjadi dikarenakan adanya faktor pengalaman, kerangka acuan, dan kemampuan berpikir setiap siswa yang ada di masing-masing sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI