Analisis framing yang dipilih adalah konsep milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Perangkat framing dibagi menjadi empat bagian struktur
besar. Pertama; struktur sintaksis, Kedua; struktur skrip, Ketiga; struktur tematik, Keempat; struktur retoris.
3.8 Langkah-langkah Analisis Framing
Berita tentang kunjungan Presiden AS di Indonesia akan di analisis dengan menggunakan perangkat framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki Analisis berita-berita tersebut akan didasarkan pada empat bagian struktur besar, yaitu : struktur sintaksis, skrip, tematik, retaris.
1. Sintaksis
Dalam wacana berita sintaksis berhubungan dengan bagaimana Kompas dan Republika dalam menyusun berita kunjungan Presiden AS di
Indonesia dalam susunan bentuk umum pemberitaan. Adapun fungsi dari struktur sintaksis dapat menjadi petunjuk yang berguna, tentang bagaimana
wartawan Kompas dan Republika dalam memaknai berita kunjungan Presiden AS di Indonesia dan hendak kemana berita tersebut akan dibawa.
Unit yang diamati antara lain : a.
Headline Headline tentang berita kunjungan Presiden AS di Indonesia pada
surat kabar Kompas dan Republika, inti pemberitaan yang ditulis dengan huruf berukuran besar dan mencolok guna menarik perhatian khalayak
dan pembacanya.
b. Lead
Menunjukkan sudut pandang atau perspektif tertentu sebagai aspek yang terpenting di surat kabar Kompas dan Republika dalam
memberitakan kunjungan Presiden AS di Indonesia. c.
Latar Informasi Latar belakang atas berita kunjungan Presiden AS di Indonesia
merupakan bagian berita yang dapat membantu menyelidiki semantik arti kata yang ingin ditampilkan, cara mempengaruhi, memberi kesan
sebagai pembenaran bahwa pendapat Kompas dan Republika dalam memaknai peristiwa kunjungan Presiden AS di Indonesia.
d. Kutipan Sumber
Pengutipan ini dilakukan terhadap orang-orang yang berhubungan dengan peristiwa kunjungan Presiden AS di Indonesia.
Dengan tujuan untuk membangun objektifitas, prinsip keseimbangan, dan tidak memihak agar khalayak memahami bahwa apa yang ditulis
oleh wartawan bukan pendapat wartawan semata, tetapi pendapat dari orang yang mempunyai otoritas tertentu.
2. Skrip
Struktur skrip berhubungan dengan bagaimana Kompas dan Republika mengisahkan atau menceritakan peristiwa kunjungan Presiden AS
di Indonesia dalam bentuk berita. Berguna untuk mengetahui bagaimana penerapan penulisan peristiwa sebagai suatu cerita dengan strategi cara
bercerita tertentu, yang dilakukan oleh wartawan Kompas dan Republika.
Segi bercerita dan unsur kelengkapan berita dapat menjadi penanda framing yang panting dan ingin ditampilkan, memberi tekanan mana yang
didahulukan dan bagian mana yang disembunyikan. Bentuk umum dari struktur skrip adalah pola 5W + 1H, antara lain:
What :
Peristiwa apa yang sedang terjadi ? Who :
Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu ? When
: Kapan peristiwa itu terjadi ?
Where : Dimana peristiwa itu terjadi ?
Why : Mengapa peristiwa itu terjadi ?
How : Bagaimana peristiwa itu terjadi ?
3. Tematik
Berhubungan dengan bagaimana Kompas dan Republika mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kunjungan Presiden AS di
Indonesia kedalam proposisi, kalimat, atau hubungan antar kalimat yang membentuk secara keseluruhan. Ada beberapa elemen yang dapat diamati
dari perangkat tematik ini antara lain: a.
Detail Kontrol informasi yang ditampilkan Kompas dan Republika.
Dimana informasi yang menguntungkan akan diuraikan secara detail, lengkap bila perlu disertakan data-data yang mendukung dan sebaliknya
bila informasi tersebut merugikan.
b. Maksud kalimat, hubungan
Infomtasi kunjungan Presiden AS di Indonesia yang menguntungkan Kompas dan Republika akan diuraikan secara eksplisit
dan jelas, sebaliknya informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit dan tersembunyi.
c. Normanalisasi antar kalimat
Perspektif Kompas dan Republika dalam memandang suatu objek sebagai suatu yang tunggal atau sebagai suatu kelompok.
d. Koherensi
Pertalian atau jalinan antar kata, proposisi atau kalimat dalam pemberitaan peristiwa kunjungan Presiden AS di Indonesia oleh Kompas
dan Republika. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan.
e. Bentuk Kalimat
Kebenaran tata bahasa yang digunakan Kompas dan Republika dalam menulis berita kunjungan Presiden AS di Indonesia. Karena
bentuk kalimat bukan hanya menyangkut permasalahan teknis kebenaran tata bahasa, namun menentukan makna yang dibentuk oleh susunan
kalimat f.
Kata Ganti Alat yang digunakan Kompas dan Republika untuk menunjukkan
dimana posisi seseorang dalam wacana
4. Retoris
Bagaimana pilihan gaya atau kata yang dipakai oleh Kompas dan Republika untuk menekankan arti yang ditonjolkan ke dalam berita
kunjungan Presiden AS di Indonesia. Ada beberapa elemen struktur retoris, antara lain :
a. Leksikon
Pemilihan dan pemakaian kata-kata yang dipakai Kompas dan Republika. Secara idiologis menunjukkan bagaimana pemaknaan kedua
media tersebut terhadap fakta atau realitas kunjungan Presiden AS di Indonesia.
b. Grafis
Untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan berarti dianggap penting Kompas dan Republika dalam pemberitaan kunjungan Presiden
AS di Indonesia. Umumnya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat berbeda, dibandingkan dengan tulisan yang lain. Pemakaian huruf tebal,
huruf miring, garis bawah, ukuran huruf, gambar, grafik, foto, dan elemen grafis yang lain secara tidak langsung dapat memanipulasi
pendapat idiologis yang muncul. c.
Metafora Kiasan, ungkapan, metafora, yang dimaksudkan sebagai ornamen atau
bumbu pemberitaan Kompas dan Republika. Pemakaian metafora tertentu bisa menjadi petunjuk utama untuk mengerti suatu teks.
Metafora tertentu dipakai komunikator secara strategis sebagai landasan berfikir, alasan pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu dalam
pemberitaan kunjungan Presiden AS di Indonesia. d.
Pengandaian Upaya wartawan Kompas dan Republika untuk mendukung makna suatu
teks, apakah menguatkan atau menentang suatu pendapat dengan memberi pernyataan yang dapat dipercaya kebenarannya.
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan Kompas