Penggunaan bahasa tertentu jelas berimplikasi terhadap kemunculan makna tertentu. Pilihan kata dan cara penyajian suatu realitas turut menentukan
bentuk konstruksi realitas yang sekaligus menentukan makna yang muncul darinya. Bahasa bukan hanya mampu mencerminkan realitas, tetapi sekaligus
menciptakan realitas Hamad dalam Sobur, 2001 : 90.
2.1.4 Ideologi Media
Konsep ideologi dalam sebuah institusi, media massa ikut berpengaruh dalam menentukan arah atau isi pemberitaan yang akan disampaikan kepada
pembaca. Hal ini karena teks, percakapan dan lainnya adalah bentuk dari praktek ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu Eriyanto, 2004 : 13.
Dalam pembuatan berita selalu melibatkan pandangan dan ideologi wartawan atau bahkan media yang bersangkutan. Ideologi ini menentukan aspek
fakta dipilih dan membuang apa yang ingin dibuang. Artinya jika wartawan menulis dari salah satu sisi, menampilkan sumber dari satu
Pihak dan memasukkan opininya pada berita, semua itu dilakukan dalam rangka pembenaran tertentu. Dapat dikatakan media bukanlah merupakan sarana
netral dalam menampilkan kekuatan kelompok dalam masyarakat secara apa adanya, tetapi kelompok apa yang dominan dalam media itulah yang akan
ditampilkan dalam berita-beritanya Eriyanto, 2004 : 90. Pada kenyataannya berita di media massa tidak pernah netral dan
objektif. Jika kita lihat bahasa jurnalistik yang digunakan mediapun selalu dapat ditemukan adanya pemilihan karakter tertentu dan membuang aspek fakta yang
lain yang mencerminkan pemihakan media pada salah satu kelompok atau
ideologi tertentu. Bahasa ternyata tidak lepas dari subyektifitas sang wartawan dalam mengkonstruksi realitas dengan mengetahui bahasa yang digunakan
dalam berita, pada saat itu juga kita menemukan ideologi yang dianut oleh wartawan dan media yang bersangkutan.
Konsep ideologi bisa membantu menjelaskan mengapa wartawan memilih fakta tertentu untuk ditonjolkan daripada fakta yang lain, walaupun hal itu
merugikan pihak lain, menempatkan sumber berita yang satu lebih menonjol daripada sumber yang lain, ataupun secara nyata atau tidak melakukan pemihakan
kepada pihak tertentu. Artinya ideologi wartawan dan media yang bersangkutanlah yang secara strategis menghasilkan berita-berita seperti itu.
Disini dapat dikatakan media merupakan inti instrumen ideologi yang tidak dipandang sebagai zona netral dimana berbagai kelompok dan kepentingan
ditampung, tetapi media lebih sebagai subjek yang mengkonstruksi realitas atas penafsiran wartawan atau media sendiri untuk disebarkan kepada khalayak
Eriyanto, 2004 : 92.
2.1.5 Produksi Berita