Teknik Penentuan Sampel Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Menggunakan skala interval untuk pengukuran variabel, adapun teknik pengukuran sikap menggunakan skala likert yaitu metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ke-tidaksetujuan-nya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu Indriantoro dan Supomo, 2002 : 104, metode ini menggunakan lima angka penelitian yaitu sebagai berikut :  Skor 1 : Sangat tidak setuju  Skor 2 : Tidak setuju  Skor 3 : Netral  Skor 4 : Setuju  Skor 5 : Sangat setuju

3.2. Teknik Penentuan Sampel

a. Populasi Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian penagihan kolektor yang berjumlah 116, termasuk supervisor PT. Federal Inernational Finance FIF Surabaya. b. Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel jenuh, yaitu semua populasi dalam penelitian diambil sebagai sampel Sugiono, 2003 : 61. Penentuan sampel didasarkan pada pedoman ukuran sampel. Pedoman pengukuran sampel menurut Ferdinand 2002 : 48 :  100-200 sampel untuk teknik maksimum Likehood Estimation  Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi.  Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10

3.3. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian adalah : a. Data Primer Data primer yang akan diolah dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner di PT. Federal International Federal FIF Surabaya untuk mengetahui tanggapan tentang pengaruh Lingkungan kerja dan Effort terhadap Kinerja Karyawan. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data tentang karyawan PT. Federal International Federal FIF Surabaya meliputi data sejarah, struktur organisasi dan uraian tugas.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari kalangan manajemen dan karyawan PT. Federal International Federal FIF Surabaya.

3.3.3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dipergunakan metode sebagai berikut : a. Kuesioner Melakukan survey dengan memberikan angket kepada kolektor responden PT. Federal International Finance FIF Surabaya. b. Observasi Penelitian dengan cara mengamati langsung pada obyek penelitian, dalam hal ini adalah mengamati PT. Federal Internatioanl Finance FIF itu sendiri. c. Interview Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan wawancara atau tanya jawab dengan pihak perusahaan obyek penelitian, tentang masalah yang sedang terjadi pada perusahaan saat ini. d. Dokumentasi Merupakan pengumpulan data dengan mengutip dokumen perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model SEM. Model pengukuran faktor Lingkungan Kerja, Effort dan Kinerja menggunakan Confimatory Factor Analisis. Penaksiran pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur. Langkah-langkah dalam analisis SEM model pengukuran, dengan contoh faktor Kinerja dilakukan sebagai berikut : Persamaan Indikator Kinerja : z 1 = λ1 Kinerja + er_1 z2 = λ2 Kinerja + er_2 z3 = λ3 Kinerja + er_3 Bila persamaan diatas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model untuk diuji unidimensionalitasnya melalui Confirmatory Factor Analisis, maka model pengukuran dengan contoh Faktor Kinerja seperti terlihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 : Contoh Model Pengukuran Faktor Kinerja Keterangan : Z 1 = pertanyaan tentang Kualitas kerja Z 2 = pertanyaan tentang kualitas pribadi Z 3 = pertanyaan tentang Kerjasama Z 4 = pertanyaan tentang Pengetahuan Z 5 = pertanyaan tentang Inisiatif Er_i = error term xj Z 1 Z 2 er_1 er_2 Kinerja Z 3 Z 4 Z 5 er_3 er_4 er_5 Demikian juga faktor lain seperti faktor lingkungan kerja dan faktor effort.

1. Asumsi Model

Structural Equation Modelling a. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas  Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik.  Menggunakan Critical Ratio yang diperoleh dengan membagi koefisien sampel dengan standar errornya dan Skewness Value yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif dimana nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut sebagai Z-value. Pada tingkat signifikasi 1, jika nilai Z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal.  Normal Probability Plot SPSS 10.1  Linearitas dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitasnya. b. Evaluasi atas Outlier  Mengamati nilai Z-score : ketentuannya diantara ± 3.0 non outlier.  Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak mahalonobis pada tingkat p0.001. jarak diuji dengan Chi-Square [ χ] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya. Ketentuan : bila Mahalonabis dari nilai χ adalah multivariate outlier.  Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau sebuah variabel kombinasi Hair et al, 1998. c. Deteksi Multicollinierity dan Singularity Dengan mengamati Determinant Matrix Covarians. Dengan ketentuan apabila determinan sampel matrik mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolonearitas dan singularitas Tabachnick dan Fidel,1996. d. Uji Kesesuaian dan Reliabilitas Umumnya terhadap berbagai jenis fit index yang digunakan untuk mengatur derajat kesesuaian antara model yang dihipotesakan dengan data yang disajikan. Peneliti diharapkan untuk melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa fit index untuk mengukur “kebenaran” model yang diajukan. Setelah kesesuaian model diuji model fit, evaluasi lain yang harus dilakukan adalah penilaian unidimensionalitas dan reliabilitas. Unidimensionalitas adalah sebuah asumsi yang digunakan dalam menghitung reliabilitas dari model yang menunjukkan bahwa dalam sebuah model satu dimensi, indikator-indikator yang digunakan memiliki derajat kesesuaian yang baik. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengidentifikasikan sebuah konstruk faktor laten yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap abserverd variable dan latent variable. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance-extracted. Construct reliability dan variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut : Dimana :  Std Loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap-tiap indikator diambil dari perhitungan komputer, AMOS misalnya.  εj adalah meansuremant error dari tiap-tiap indikator Ferdinand, 2002

2. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung koefisien jalur diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR Critical Ratio atau p probability yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel berarti hasilnya signifikan.

3. Pengujian Model dengan

Two-Step Approach Two-Step Approach to Structural Equation Model SEM digunakan untuk menguji model yang diajukan pada gambar. Two-Step Approach digunakan untuk mengatasi masalah sampel data yang kecil jika dibandingkan dengan jumlah butir instrumentasi yang digunakan Hartline dan Ferrel, 1996 dan keakuratan reliabilitas indikator-indikator terbaik dapat dicapai dalam Two-Step Approach ini. Two-Step Approach bertujuan untuk menghindari interaksi antara model pengukuran dan model struktural pada One-Step Approach Hair et al, 1998. j Loading Std Loading Std reability Construct        2 2 . . j Loading Std Loading Std extracted Variance        2 2 . . Yang dilakukan dalam Two-Step Approach to SEM adalah estimasi terhadap measurement model dan estimasi terhadap struktural model Anderson dan Gerbing, 1988. Cara yang dilakukan dalam menganalisis SEM dengan Two-Step Approach adalah sebagai berikut :  Menjumlahkan skala butir-butir setiap konstrak menjadi sebuah indikator summed-scale bagi setiap konstrak, jika terdapat skala yang berbeda maka setiap indikator tersebut distandarisasi Z-scores dengan mean = 0, deviasi standar = 1, yang tujuannya adalah untuk mengeliminasi pengaruh-pengaruh skala yang berbeda-beda tersebut Hair et al, 1998  Menetapkan error ε dan lambda χ terms, error terms dapat dihitung dengan rumus 0.1 kali 2 dan lambda terms dengan rumus 0.95 kali  Anderson dan Gerbing, 1988. Perhitungan construct reliability  telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasi standar  dapat dihitung dengan program aplikasi statistik SPSS. Setelah error  dan lambda  terms diketahui, skor- skor tersebut dimasukkan sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.

4. Evaluasi Model

Hair et al 1998 menjelaskan bahwa pola “confirmatory” menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data emperis. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai data yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat, jika teori tersebut mempunyai suatu “poor fit” dengan data. Amos dapat menguji apakah model “good fit” atau “poor fit”. Jadi ,”good fit” model yang diuji sangat penting dalam penggunaan structural equation modeling. Analisis jalur Path Analisys dikembangkan oleh Sewall Wright tahun 1934 dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap seperangkat variabel lainnya.

5. Analisis Faktor Konfimatori

Salah satu teknik multivariate adalah analisis faktor konfimatori yang digunakan untuk menguji sebuah konsep yang dibangun dengan menggunakan indikator terukur, Ferdinand 2002 : 126. Prinsip-prinsip dasar dalam analisis faktor konfimatori adalah sebagai berikut : a. Analisis faktor konfimatori adalah salah satu jenis analisis faktor yang ditunjukkan untuk menguji sebuah teori atau konsep mengenai sebuah proses atau sebuah pengertian atau sebuah fenomena Tabanick dan Fidell, 1996 b. Analisis faktor konfimatori dimulai setelah seorang peneliti menemukan sejumlah faktor dimensi permasalahan untuk kemudian masing-masing dimensi itu diselidiki secara mendalam menggunakan beberapa indikator teoritis yang memiliki hubungan kuat . c. Analisis faktor konfimatori akan dimulai dari masalah yang dirinci menjadi dimensi, untuk kemudian dikenali melalui indikator-indikator empiris. d. Tidak seperti halnya dalam exploratory factor analisi EFA dimana peneliti tidak dapat mengembangkan “null-hypothesis” yaitu hipotesa yang meniadakan nullify sesuatu, didalam confimatory factor analysis CFA, seorang peneliti dapat mengembangkan hipotesis nol atas keutuhan model yang dikembangkan.

3.5. Uji Hipotesis