2.1.7 Keberadaan Iklan di Masyarakat
Fenomena periklanan sebagai bagian bentuk ekspresi bahasa simbolik dalam kebudayaan manusia, yakni sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Pada
zaman diawal keberadaannya, wujud iklan hadir dalam bentuk berupa pesan berantai yang dilaksanakan melalui komunikasi verbal. Pesan berantai itu
disampaikan untuk membantu kelancaran jual beli dalam masyarakat yang masih sangat sederhana, yakni sebuah tipologi masyarakat yang pada waktu itu
mayoritasnya masih belum mengenal huruf, dan perdagangan juga masih menggunakan sistem tukar menukar barang secara langsung barter.
Kemudian setelah manusia mulai mengenal tulisan sebagai sarana penyampaian pesann, kegiatan periklanan mengalami perkembangan selangkah
lebih maju, yakni dengan menggunakan mdia tulisan sebagai sarana penyampaia pesan, kegiatan periklanan mengalami perkembangan selangkah lebih maju, yakni
dengan menggunakan media tulisan, perkembangan selanjutnya, yakni iklan dengan menggunakan media gambar, yang ditorehkan atau dipahatkan pada batu,
dinding, atau terakota keramik, yang diantara artefak peninggalannya yang cukup terkenal, adalah berupa pengumuman rencana penyelenggaraan pesta
pertarungan gladiator, yang ditemukan pada puing-puing dinding Herculaneum. Selain itu, pada zaman Romawi kuno, juga dikenal iklan dalam bentuk stempel
batu, yang banyak digunakan oleh para dukun untuk menjajakan obat-obatan, maupun oleh tuan, untuk memberi cap pada punggung para budak belian
Kasiyan, 2008:145
2.1.8 Komunikasi Adalah Suatu Proses Simbolik
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS Poerwadarminta disebukan, simbol atau lambang adalah semacam tanda, lukisan, perkataan,
lencana, dan sebagainya, yang menyatakan sesuatu hal, atau mengandung maksud tertentu. Misalnya, warna putih merupakan lambang kesucian, lambang padi
lambang kemakmuran, dan kopiah merupakan salah satu tanda pengenal bagi warga nergara Republik Indonesia. Sobur, 2004:156
Dalam “bahasa” komunikasi, simbol seringkali diistilahkan sebagai lambang. Simbol atau lambang adalah sesuatu yang dipergunakan untuk
menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Lambang meliputi kata-kata pesan verbal, perilaku non verbal, dan objek maknanya
disepakati bersama, misalnya memasang bendera dihalaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara. Kemampuan manusia
menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek tersebut. Sobur. 2004:157
Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks
tidak memerlukan kesepakatan. Ikon adalah suatu benda fisik dua atau tiga dimensi yang menyerupai apa yang direpresentasikannya. Representasi itu
ditandai dengan kemiripan. Misalnya patung Soekarno adalah ikon Soekarno dan foto anda pada KTP adalah ikon anda. Mulyana, 2005:84
2.1.9 Representasi