26 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”
3.3.   Analisa Laboratorium
Pengambilan  contoh  tanah  dilakukan  pada  sebelum pengolahan  tanah  dan  3  minggu  setelah  tanam  MST.
Parameter  duga  yang  diamati  meliputi  fisik  tekstur,  kimia tanah pH, C-organik, K dd, Ca-dd, Mg-dd, KTK, Ktan, Mgtan,
serapan  K,  serapan  Mg.  Pengambilan  contoh  tanaman dilakukan  pada  bagian  daun  dewasa  batang  utama  sebelum
terbentuk  buah.  Sedangkan  parameter  tanaman  yang diamati adalah berat buah, kadar gula, kadar serat.
4.3.  Analisa Data.
Data  yang  diperoleh  dari  hasil  pengukuran  laboratorium dianalisis  varian  sesuai  rancangan  acak  kelompok  faktorial
untuk  mengetahui  perbedaan  antar  perlakuan  dilakukan  LSD List  Square  Difference.  Model  duga  yang  digunakan  untuk
analisis varian adalah:
Y
ijkl
= μ + α
i
+ β
j
+ αβ
ij
+ αβ
jk
+ �
k
+ α�
ik
+ β�
jk
+ αβ�
ijk
+ εl
ijk
Keterangan Yijkl  =   hasil  pengamatan  ke  i  yang  memperoleh  bahan
organik ke i, dan taraf Kalium ke j dan dolomit ke k. μ
=   rata-rata hasil pengamatan sebenarnya α
i
=   pengaruh additif dari taraf Bahan Organik ke i β
j
=   pengaruh additif dari taraf Kalium ke j �
k
=   pengaruh additif dari taraf Dolomit ke k αβ
ij
=   pengaruh  interaksi  bahan  organik  ke  i  dan  taraf pupuk kalium ke j
α�
ik
=  Pengaruh  interaksi  bahan  organik  ke  i  dan  taraf dolomit ke k
β�
jk
=   pengaruh  interaksi  Pupuk  Kalium  ke  j  dan  taraf Dolomit ke k
“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 27
αβ�
jk
=   pengaruh  interaksi  B.  Organik  ke  i,  taraf  Kalium ke  j dan taraf Dolomit ke k
εl
ijk
=  pengaruh  galat  percobaan  yang  memperoleh  bahan organik ke i, taraf pupuk kalium ke j  dan dolomit ke k
pada pengamatan ke l. Sedangkan  untuk  mengetahui  besarnya  pengaruh
perlakuan  pada  parameter  duga  dilakukan  uji  korelasi  dan regresi.    Parameter  duga  yang  digunakan  adalah  sebagai
berikut:
Y
ij
=  μ   + β X
ij
– X + ε
ij
dengan β     =     XY     X
2
dan ε   =     Y
2
-     XY
2
X
2
“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon”                                         29
Hasil  penelitian  tahap  I  menunjukkan  bahwa  daerah penelitian  memiliki  kandungan  bahan  organik  sangat  rendah,
kadar  kalium  yang  rendah  sedangkan  ketersediaan  kalsium dan  magnesium  sedang.  Karena  ketersediaannya  sebagai
pembatas  tidak  permanen  maka  ketiga  parameter  tersebut pada  penelitian  tahap  kedua  II  dijadikan  perlakuan  untuk
meningkatkan kadar gula buah melon di Kabupaten Nganjuk.
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan lapangan dan data  analisa  laboratorium  dari  penelitian  tahap  I  dan
pengukuran paramaeter pada masing-masing perlakuan pada penelitian  tahap  II,  selanjutnya  dilakukan  pembahasan
pengaruh  perlakunan  pada  peningkatan  produksi,  kadar  gula dan  kualitas  buah.  Demikian  juga  faktor-faktor  yang
mempengaruhi produksi, kadar gula dan kualitas buah.
4.1.  Karakterstik Tanah