Perkembangan Melon MENINGKATKAN KADAR GULA BUAH MELON.

“Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 1

1.1. Perkembangan Melon

Buah melon merupakan salah satu jenis buah segar dengan kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Awalnya yakni sebelum tahun 1980, buah melon hadir di Indonesia sebagai buah impor. Kemudian banyak perusahaan agrobisnis yang mencoba menanam melon untuk dibudidayakan daerah Cisarua Bogor dan Kalianda Lampung dengan varietas melon dari Amerika, Taiwan, Jepang, Cina, Prancis, Denmark, Belanda dan Jerman. Melon yang dibudidayakan memiliki beragam jenis, di Indonesia ada beberapa seperti Rocket, Action 434, dari berbagai jenis ini memiliki ciri khas yang berbeda seperti pada warna daging buah, aroma buah, kekasaran kulit dan terakhir adalah kadar kemanisan daging buah. Jenis yang disukai masih sangat tergantung konsumennya. Untuk tulisan ini akan dikaji pemulsaan dan pemupukan NPK pada tanaman melon jenis Rocket 434, kertumbuhan gulmaarena melon jenis ini secara umum disukai konsumen dibandingkan jenis lain, selain daging buahnya tebal berwarna hijau kekuningan, kadar gulanya tinggi, beraroma harum yang kuat, kulit buah yang halus seperti jala dan jenis ini tahan terhadap busuk buah, kapasitas per butir mencapai 2 kg. Sekitar tahun 90-an melon mulai diperkenalkan di wilayah Jawa Timur dan berkembang di daerah Ngawi, Madiun, Ponorogo sampai wilayah ekskeresidenan Surakarta Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten. Daerah-daerah tersebut merupakan pemasok buah melon 2 “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” terbesar dibandingkan dengan daerah asal melon pertama. Untuk memperoleh pertumbuhan tanaman yang maksimal serta hasil buah yang bagus diperlukan kondisi lingkungan yang menunjang. Melon yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia sangat ditentukan oleh penampilan dan kualitas rasa yang dikandungnya. Usaha budiadya melon diwilayah Nganjuk, Madiun dan Ngawi saat mengalami penurunan kadar gula hingga dibawah sepuluh 10 brix, sehingga tidak terasa manis dan tidak tahan lama untuk disimpan. Berangkat dari rendahnya kadar gula tersebut yang mendorong keinginan peneliti untuk mengetahui sebab sebab menurunnya kadar gula buah dalam kaitannya dengan karakteristik lahan dan sifat-sifat lingkungan. Tanaman melon Cucumis melo L. termasuk famili Cucurbitaceae. Beberapa literatur menyebutkan bahwa tanaman melon berasal dari Turki dan adalagi yang menyebutkan dari daerah India Tjahjadi, 1995. Melon termasuk tanaman semusim atau setahun yang bersifat menjalar atau merambat. Melon memiliki akar tunggang dan akar cabang yang menyebar pada kedalaman lapisan tanah antara 30-50 cm. Batang tanaman biasanya mencapai ketinggian panjang antara 1,5-3 meter, berbentuk segi lima, lunak, berbuku-buku sebagai tempat melekatnya tangkai daun. Helai daun berbentuk bundar bersudut lima dan berlekuk-lekuk, diameternya antara 9-15 cm dan letak antara satu daun dengan daunnya saling berselang Rukmana, 1994. Buah melon sangat bervariasi, baik bentuk, warna kulit, warna daging buah maupun berat atau bobotnya. Bentuk buah melon antara bulat, bulat oval sampai lonjong atau selindris. Warna kulit buah antara putih susu, putih krem, hijau krem, hijau kekuning-kuningan, hijau muda, kuning, kuning muda, kuning jingga hingga kombinasi dari warna lainnya. Bahkan “Meningkatkan Kadar Gula Buah Melon” 3 ada yang bergaris-garis, totol-totol, dan juga struktur kulit antara berjala berjaring, semi berjala hingga tipis dan halus Rukmana, 1994. Ketinggian tempat yang optimal untuk budi daya melon adalah 200-900 meter diatas permukaan laut. Namun, tanaman melon masih dapat berproduksi dengan baik pada ketinggian 0-100 meter diatas permukaan laut, sedangkan pada ketinggian lebih dari 900 meter diatas permukaan laut tanaman ini tidak dapat berproduksi optimal. Prajnanta, 2003 secara detail menggambarkan sistem klasifikasi dan taksonomi tumbuhan tanaman melon sebagai berikut : Kingdom : Platae Divisio : Spematophyta Sub-divisio : Angiospremae Kelas : Dikotil Sub-kelas : Sympetalae Ordo : Cucurbitales Famili : Cucurbitaceae Genus : Cucumis Spesies : Cucumis melo L.

1.2. Penanganan Buah Melon