Metode dan Alat Pengambilan Data

Rancangan aitem yang dibuat peneliti untuk skala Employee Engagement dapat dilihat pada tabel 3.6, sebagai berikut: Tabel 3.6 Cetak sebaran Skala Employee Engagement Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Dedikasi dedication 1 3 2 aitem Semangat vigor 4,6 2 aitem Penyerapan absorption 2,5 2 aitem Jumlah Total 6 aitem

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur Validitas adalah kualitas mendasar yang menunjukkan sejauh mana suatu tes sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukur Supratiknya, 2014. Validitas yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah validitas isi atau bukti empiris terkait isi tes. Fakta atau bukti empiris ini melihat kesesuaian antara isi tes dan konstruk yang diukurnya. Fakta ini dapat diperoleh melalui analisis logis atau empiris terhadap seberapa memadai isi tes mewakili ranah isi serta seberapa relevan ranah isi tersebut sesuai dengan interpretasi skor tes yang dimaksudkan. Supratiknya 2014 secara lebih lanjut menjelaskan bahwa isi tes mengacu pada tema-tema, pilihan kata, serta format atau bentuk aitem, tugas, atau pertanyaan yang digunakan dalam tes. Peneliti melakukan fakta terkait isi ini dengan dosen pembimbing skripsi untuk melihat kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk yang diukur. Dalam hal ini, peneliti menggunakan analisis dari expert judgment atau panel yang berkompeten di bidangnya. Peneliti meminta bantuan dari dosen pembimbing skripsi sebagai expert judgement yang melakukan validasi skala penelitian. Dikarenakan skala yang dipakai adalah skala adaptasi, maka peneliti juga melakukan proses translation yang juga dibantu oleh Dosen Pembimbing Skripsi dan mahasiswa Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma untuk menyesuaikan tata bahasa dan budaya yang ada di Indonesia. Setelah selesai proses translation, peneliti ingin melihat apakah aitem tersebut sudah dapat dipahami secara keseluruhan maka peneliti melakukan uji joba skala pada beberapa orang secara acak dan meminta pendapat mereka tentang aitem-aitem tersebut. 2. Reliabilitan Aitem Skala Seleksi aitem dalam penelitian ini dilakukan untuk memilih aitem- aitem yang akan membentuk skala yang bersifat homogen dan memiliki daya diskriminasi yang baik Supratiknya, 2014, dalam artian sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2014. Metode statistik yang akan digunakan untuk seleksi aitem adalah korelasi aitem total. Korelasi aitem total dapat menunjukkan aitem-aitem yang paling baik mengukur konstruk atau isi yang sedang diukur Supratiknya, 2014. Kriteria pemilihan aitem didasarkan pada korelasi aitem total dengan batasan r ix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r ix atau r iX-i kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah. Batasan ini merupakan suatu konvensi. Penyusun tes boleh menentukan sendiri batasan minimal daya diskriminasi aitemnya dengan mempertimbangkan isi dan tujuan pengukuran skala yang sedang disusun Azwar, 2012. Azwar 2012 juga menjelaskan apabila aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total sama dengan atau lebih besar daripada 0,30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang dispesifikasikan dalam rencana untuk dijadikan skala, maka dapat dipilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi tertinggi. Sebaliknya apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencakup jumlah yang diinginkan, dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria misalnya menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai. Apabila hal ini tidak juga dapat menolong, maka sangat mungkin seluruh aitem-aitem yang daya diskriminasinya rendah harus direvisi bahkan harus ditulis aitem-aitem pengganti yang baru dan kemudian dilakukan field-test kembali. Hal tersebut dikarenakan untuk menurunkan batas kriteria r ix di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Tryout dilaksanakan pada hari Senin 5 September 2016 hingga hari Kamis 8 September 2016. Subjek tryout berjumlah 50 orang dan merupakan perawat yang bekerja di Rumah Sakit X, Sragen. Hasil SPSS untuk seleksi aitem menunjukkan bahwa skala psychological employee well-being yang berjumlah 18 aitem memiliki rentang nilai rix dari -0.068 sampai 0.536, karena terdapat beberapa nilai rix di bawah 0.25 maka dilakukan seleksi aitem dengan cara membuang aitem dengan nilai rix di bawah 0.25. Terdapat 5 aitem yang harus digugurkan, sehingga berpengaruh juga terhadap komposisi aitem pada masing-masing dimensi PWB. Dari keenam dimensi pada skala PWB, 5 dimensi yaitu autonomi, environmental mastery, personal growth, purpose in life, dan self-acceptance masing-masing kehilangan satu aitem. Sedangkan dimensi positive relation memiliki jumlah aitem yang tidak berubah atau berkurang. Kemudian untuk masing-masing aitem dari skala POS, diketahui bahwa rentang nilai rix yang dimiliki berkisar 0.017 hingga 0.740, sehingga dari 8 aitem skala POS ada 1 aitem nomor 2 harus digugurkan dan menghilangkan indikator respon organisasi terhadap kesalahan yang dilakukan oleh karyawan. Pada skala engagement , ditemukan nilai rix sebesar 0.330 hingga 0.612 yang menandakan bahwa ke 6 aitem tersebut tidak ada yang digugurkan. 3. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur pengetesannya dilakukan secara berulang kali terhadap suatu populasi individu atau kelompok. Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan koefisien konsistensi internal, dimana hubungan antar skor pada masing-masing aitem atau antar skor pada kelompok-kelompok aitem dalam tes, yang datanya diperoleh dari satu kali pengadministrasian tes pada sekelompok subjek akan menghasilkan koefisien konsistensi internal Supratiknya, 2014. Aitem yang diskor akan dianalisis konsistensi internalnya menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r xx’ berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Ketika koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliable , namun dalam kenyataan pengukuran psikologi koefisien sempurna yang mencapai angka r xx’ = 1,00 belum pernah dijumpai Azwar, 2012. a. Skala psychological employee well-being PWB Pada skala PWB diketahui memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.753. Supratiknya 2014 mengatakan bahwa koefisien minimum yang dipandang memuaskan untuk reliabilitas tes adalah 0,70. Jika hasil reliabilitas dibawah koefisien koefisien reliabilitas sebesar 0,70 sebuah tes menjadi kurang memadai untuk digunakan