Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

kelompok, melainkan bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajaran terlibat dalam kegiatan pembelajaran kooperatif.

E. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Dalam bukunya Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Robert E. Slavin mengemukakan TAI dirancang untuk memperoleh manfaat yang sangat besar dari potensi sosialisasi yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif. Slavin juga mengungkapkan pada kajian-kajian sebelumnya mengenai kemampuan kelompok dalam metode-metode pembelajaran kooperatif secara konsisten telah menemukan sejumlah pengaruh positif dari metode-metode ini terhadap keluaran yang diperoleh seperti pada hubungan ras dan sikap para siswa yang cacat secara akademik. Ia berpendapat perlunya semacam individualisasi dipandang penting khususnya dalam pengajaran pelajaran matematika, bahwa para siswa memasuki kelas dengan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi yang sangat beragam. Inilah yang mendasari pemikiran model pembelajaran TAI. 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert. E. Slavin. Pola pengajaran yang diterapkan adalah pola pengajaran kooperatif dengan pengajaran individual, yang dirancang untuk membantu kesulitan belajar siswa secara individual. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki 8 komponen Slavin, 2010:195, yaitu: 1. Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 – 5 siswa. 2. Placement Test, yaitu sebagai dasar pertimbangan pengelompokan, maka siswa dalam tahap ini diberi tes yang berupa pretest atau bisa berupa hasil tes sebelumnya. 3. Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. 4. Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan. 5. Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil danlam menyelesaikan tugas. 6. Teaching Group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. 7. Fact Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh peserta didik. 8. Whole-Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. Menurut Th Widyantini 2006:8, model pembelajaran TAI ini dirancang sebagai langkah untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa secara individual, sehingga kegiatan pembelajaran dilakukan untuk memecahkan masalah. Untuk mencapai hal tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah pembelajaran tipe TAI. 2. Langkah-langkah pembelajaran tipe TAI Langkah-langkah pembelajaran tipe TAI menurut Drs. B. Kusmanto, M.Pd. dan Drs. Pardimin, M.Pd. dalam modul 1-4 PLPG adalah: Kegiatan Pendahuluan a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Guru menyampaikan cara belajar yang akan ditempuh, dan mengelompokkan siswa yang terdiri dari 4 – 5 siswa yang heterogen. c. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab materi. Kegiatan inti a. Guru memberi tes awalkuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar, atau menggunakan nilai rata-rata ulangan dari siswa. b. Siswa mempelajari secara individual sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam bentuk Lembar Kerja Siswa LKS yang sudah disiapkan oleh guru, dan guru mengamati kerja siswa dan memberikan bantuan. c. Hasil pekerjaan siswa secara individu dibawa kekelompok masing- masing yang telah dibentuk guru. d. Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan temannya satu kelompok, saling mengoreksi dan membantu. Guru mengamati kerja kelompok dan membantu seperlunya. e. Guru memberikan tes kepada siswa secara individual dan tidak boleh saling membantu. f. Guru membimbing siswa dalam membuat rangkuman, memberikan pengarahan dan memberi penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. g. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan peningkatan nilai individu. 3. Cara Pemberian Penghargaan Kelompok Pada model pembelajaran TAI, cara memberikan penghargaan kelompok berdasar nilai peningkatan individu siswa. Contoh penentuan nilai peningkatan menurut Slavin adalah sebagai berikut Drs. B. Kusmanto, M.Pd. dan Drs. Pardimin, M.Pd. dalam modul 1 – 4 PLPG: a. Menetapkan skor dasar awal masing-masing siswa. Skor ini bisa berasal dari pemberian tes awal atau nilai rata-rata ulangan. b. Memberikan skor kuis secara individu. c. Menghitung skor peningkatan yang besarnya ditentukan berdasar apakah skor kuis lebih rendah, sama, atau lebih tinggi dari skor dasarnya, dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut. Tabel 2.1 Ketentuan Nilai Peningkatan kelompok Kriteria Skor peningkatan Nilai kuis turun lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 5 Nilai kuis turun 1 sampai dengan 10 poin dibawah skor dasar 10 Nilai kuis sama dengan skor dasar sampai dengan naik 10 poin diatas skor dasar 20 Nilai kuis lebih dari 10 poin diatas skor dasar 30 Nilai kuis mendapat nilai sempurna misalnya 100 tanpa memperhatikan skor dasar 30 Tabel 2.2 Contoh Ketentuan Penghargaan kelompok Nama Siswa Skor dasar Skor kuis Nilai peningkatan Siswa A 80 65 5 Siswa B 60 55 10 Siswa C 70 75 20 Siswa D 60 75 30 Siswa E 100 100 30 Total nilai peningkatan kelompok 95 Rata-rata nilai peningkatan kelompok 19 Sumber: Slavin 1995 d. Penghargaan kelompok berdasarkan pada rata-rata nilai peningkatan kelompok. 4. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI pada Pembelajaran Matematika. Setiap model pembelajaran sudah sewajarnya memiliki kelebihan seperti halnya kekurangan yang kita hadapi dalam mengimplementasikannya, berikut adalah kelebihan dari Model pembelajaran kooperatif Tipe TAI dalam pembelajaran matematika Drs. B. Kusmanto, M.Pd. dan Drs. Pardimin, M.Pd. dalam modul 1 – 4 PLPG diantaranya: a. Memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya dalam proses pembelajaran matematika. b. Lebih menekankan pada kerjasama kelompok, maksudnya siswa yang telah menguasai materi harus mengajarkan temannya yang belum bisa tutor. c. Tiap kelompok mempelajari materi matematika yang sama sehingga memudahkan guru dalam penanganannya.

F. Teorema Pythagoras

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe roundtable terhadap hasil belajar Matematika siswa jenjang analisis dan sintesis

3 31 178

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Perbandingan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar dan konsep diri (self concept) siswa pada materi elastisitas di Kelas XI Semester I SMAN 3 Palangka R

0 1 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar dan konsep diri (self concept) siswa pada materi elastisitas di

0 0 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu - Perbandingan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar dan konsep diri (self concept) siswa pada materi elas

0 0 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Perbandingan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar dan konsep diri (self concept) siswa p

0 0 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - Perbandingan model pembelajaran kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar dan konsep diri (self concept) siswa pad

0 1 45

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16