Andrey Pranata : Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari: Analisis Sosiologi Sastra, 2009.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode membaca heuristik dan hermeneutik. Menurut Pradopo 2001: 84, pembacaan heuristik adalah pembacaan
berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat pertama. Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan karya sastra berdasarkan sistem semiotik tingkat kedua atau
berdasarkan konvensi sastranya. Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan ulang atau retroaktif sesudah pembacaan heuristik dengan memberikan konvensi sastranya.
Selain itu, Pradopo 2001: 84 juga menjelaskan, “Metode membaca heuristik pada cerita rekaan atau novel merupakan pembacaan berdasarkan tata bahasa
ceritanya yaitu pembacaan novel dari awal sampai dengan akhir cerita secara berurutan. Cerita yang memiliki alur sorot balik dapat dibaca secara alur lurus.
Hal ini dipermudah dengan dibuatnya sinopsis cerita dari novel yang dibaca tersebut. Pembacaan heuristik itu adalah penerangan kepada bagian-bagian
cerita secara berurutan.”
Hasil pembacaan heuristik terhadap novel
Orang-Orang Proyek menghasilkan sinopsis cerita sebagai berikut: novel Orang-Orang Proyek ini adalah
sebuah karya seseorang pengarang Indonesia yang pernah kuliah di beberapa fakultas seperti ekonomi, sospol, dan kedokteran, Ahmad Tohari. Novel ini bercerita tentang
suasana pengerjaan proyek pembangunan jembatan di Sungai Cibawor di Desa Cibawor.
Cerita diawali dengan penggambaran seorang lelaki bernama Pak Tarya. Pak Tarya berada di bawah pohon mbulu di tepi Sungai Cibawor di Desa Cibawor. Pak
Andrey Pranata : Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari: Analisis Sosiologi Sastra, 2009.
Tarya merupakan orang yang terpandang di desa Cibawor. Pak Tarya adalah pensiunan pegawai Kantor Penerangan dan pernah bekerja sebagai wartawan. Ketika
Pak Tarya sedang asyik memainkan seruling, Kabul menghampirinya. Kabul seorang pimpinan pelaksana proyek bercerita dengan Pak Tarya. Kabul
menceritakan bahwa gara-gara banjir kemarin beton pancang tiang sudah miring, pekerjaan harus diulang lagi dari awal. Kabul pusing atas kerusakan itu yang
membuat kerugian yang cukup besar serta memberi beban batin karena hasil kerja beberapa hari dengan biaya jutaan lenyap seketika. Kerugian itu sesungguhnya bisa
dihindari bila awal pelaksanaan pembangunan jembatan itu ditunda sampai musim kemarau tiba beberapa bulan lagi. Itulah rekomendasi para perancang. Namun,
rekomendasi itu diabaikan, konon demi mengejar waktu. Penguasa yang punya proyek dan para pemimpin politik lokal menghendaki jembatan itu selesai sebelum
pemilu 1992. Kabul memperkirakan bahwa peresmian jembatan akan dimanfaatkan sebagai ajang kampanye partai golongan penguasa.
Ketika suara radio di pinggang Kabul terdengar, Kabul pun pamit untuk kembali ke kantor kepada Pak Tarya karena Pak Dalkijo kepala proyek
memanggilnya ke kantor. Kabul berjalan menuju bangunan bedeng tak jauh dari lokasi proyek itu. Pada bangunan itu tersedia ruangan kerja dan tempat istirahat
Kabul. Wati ada di ruangan kerja. Wati bekerja sebagai penulis kantor proyek itu. Wati diterima kerja dalam proyek itu yaitu dalam rangka pemberdayaan tenaga kerja
setempat untuk menekan dampak sosial negatif proyek. Tanpa terasa proyek sudah tiga bulan berlangsung. Proyek ini yang dibiayai
dengan dana pinjaman luar negeri dan akan menjadi beban masyarakat, yang mereka
Andrey Pranata : Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari: Analisis Sosiologi Sastra, 2009.
anggap sebagai milik pribadi. Kabul tahu bagaimana bendahara proyek wajib mengeluarkan dana untuk kegiatan partai golongan penguasa. Dan ternyata orang-
orang kampung juga ikut-ikutan nakal. Mandor yang mencatat penerimaan material pun pandai berhitung. Namun, menghadapi semua tingkat kebocoran itu, insinyur
Dalkijo, atasan Kabul, seperti taidak menanggung beban apa pun. Sebagai insinyur, Kabul tahu betul dampak semua permainan. Mutu bangunan menjadi taruhannya.
Padahal bila mutu bangunan dipermainkan masyarakatlah yang pasti akan menanggung akibat buruknya. Bagi Kabul, hal itu adalah pengkhianatan terhadap
derajat keinsinyurannya. Kabul dan Wati sering makan bersama di warung Mak Sumeh. Selain itu,
mereka juga sering nonton bersama. Dari situlah awal mula percintaan timbul diantara mereka. Selain itu pun, mereka dibantu oleh gossip-gosip yang dibuat oleh
Mak Sumeh, pemilik warung yang berada di dekat proyek. Wiyoso, pacar Wati, yang masih kuliah, akhirnya memutuskan Wati karena Wiyoso tidak bisa memenuhi
permintaan Wati yang menginginkan secepatnya untuk menikah. Banyak terjadi kejanggalan-kejanggalan dalam proyek itu. Banyak dana
digelapkan untuk dapat memperkaya diri. Mereka menggelapkan dana dengan cara mengurangi mutu takaran bangunan jembatan yang berkualitas baik. Tiba. Pak
Baldun sebagai ketua panitia renovasi masjid bersama Pak Basar yang sebagai kepala desa datang ke proyek. Tujuan mereka untuk meminta bantuan sumbangan untuk
merenovasi masjid, yang nantinya masjid ini digunakan oleh orang-orang penting dari partai golongan penguasa yaitu Golongan Lestari Menang GLM sebagai tempat
salat jumat. Kabul membaca surat permohonannya. Setelah membacanya Kabul
Andrey Pranata : Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari: Analisis Sosiologi Sastra, 2009.
memutuskan bahwa Kabul tidak bias memberi sumbangan karena dana proyek masih kurang. Kabul mau memberikan sumbangan setelah proyek selesai.
Kabul menuntut untuk pemasangan lantai jembatan harus digunakan besi baru dan pasir yang bermutu baik. Kabul juga menuntut penyelesaiannya tidak dipaksakan
bersamaan dengan HUT GLM. Pak Dalkijo pun tidak menghiraukan tuntutan Kabul. Dalkijo bersikeras dengan anjurannya agar Kabul cepat menyelesaikan proyek
pembangunan jembatan itu agar dapar digunakan pada HUT GLM. Dalkijo menganjurkan agar menggunakan besi bekas dan pasir dari sungai cibawor itu untuk
membangun lantai jembatannya. Akhirnya, Kabul pun menyerah, dia tidak kuasa lagi, keidealisannya itu ditentang oleh pimpinan proyek dan suasana di proyek. Kabul
mengundurkan diri dari pekerjaanya di proyek pembangunan jembatan di sungai cibawor.
Pada desember 1992, hanya satu tahun setelah Kabul meninggalkan proyek pembangunan jembatan di Sungai Cibawor, Kabul bekerja di proyek milik swasta
terlaksana ketika dia mendapat kepercayaan menjadi site manager pembangunan hotel di Cirebon. Liburan akhir tahun ingin dinikmatinya di rumah Biyung bersama
Wati yang sudah menjadi Nyonya Kabul. Mereka baru sebulan menikah. Ketika di perjalanan ke rumah biyung di mulut jalan simpang tiga, Kabul harus menghentikan
mobil. Ada papan melintang dengan tulisan “jembatan rusak”. Ada tanda panah yang menunjukkan jalan alternatif. Mobil Kabul pun berputar dan melaju cepat
meninggalkan jembatan Sungai Cibawor. Jembatan yang sekilas tampak gagah itu lantainya sudah jebol meski umurnya baru saru tahun. Rasa sakit tiba-tiba menusuk
dada Kabul.
Andrey Pranata : Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari: Analisis Sosiologi Sastra, 2009.
Metode membaca heuristik harus diulang dengan bacaan retroaktif dan ditafsirkan secara hermeneutik sehingga pada sistem semiotik tingkat kedua isi cerita
rekaan atau novel dapat memberikan pemahaman serta penafsiran makna cerita keseluruhan dari novel yang dibahas.
Selanjutnya penafsiran data tersebut dicatat pada kartu data. Penafsiran tersebut dicatat berdasarkan masalah yang berhubungan dengan unsur-unsur intrinsik,
seperti: alur, latar, penokohan, dan tema serta unsur-unsur ekstrinsik, seperti: nilai budaya, nilai politik, dan nilai percintaan yang terdapat dalam novel Orang-Orang
Proyek pada kartu data yang berbeda.
3.2 Teknik Analisis Data