Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Konsumen Pada Usaha Pakaian Tauko Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN PADA USAHA PAKAIAN TAUKO MEDAN

SKRIPSI

OLEH

FITRIA ANDHIKA AZIZ 070521009

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Fitria Andhika Aziz (2010). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Dibawah bimbingan: Dra. Frida Ramadhini,MM, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSI (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Ulfa, MS (penguji I), Drs. Chairuddin Nst (penguji II).

Masalah penelitian ini adalah apakah faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli konsumen pada Tauko Medan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Penulis membuat hipotesis bahwa faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis kuantitatif yang terdiri dari uji validitas dan reliabitas, uji asumsi klasik, dan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian secara bersama-sama faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan dari empat faktor yang ada (kualitas, merek, harga, dan fasilitas) semua faktor memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama (serempak) terhadap keputusan membeli. Faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli pada usaha pakaian Tauko Medan adalah faktor harga.


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat hidayah dan kehendaknya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Konsumen Pada Usaha Pakaian Tauko Medan. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan studi peneliti.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dalam penyajiannya karena kemampuan yang masih terbatas. Peneliti dengan rendah hati akan menerima saran-saran dan petunjuk yang bersifat membangun yang ditujukan untuk lebih menyempurnakan skripsi ini.

Selama Peneliti kuliah di Fakultas Ekonomi USU dan menyusun skripsi ini, peneliti banyak memperoleh pendidikan, bimbingan dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku sekretaris jurusan Departemen Manajemen.


(4)

4. Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan menyumbangkan pikiran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ulfa, MS dan Bapak Chairuddin Nasution, selaku dosen penguji I dan II yang telah memberikan masukan-masukan dalam perbaikan skripsi. 6. Abangda Fathraria, Anggia Muchtar, Rinaldi Rizal, dan Ramadhoni

Dwipayani, selaku pemilik usaha pakaian “Tauko Medan” yang telah memberikan izin kepada Peneliti untuk melakukan penelitian guna merampungkan skripsi ini

7. Kedua Orang Tua saya Ayahanda Faraj Karamah Aziz dan Ibunda Hj. Harfinah untuk segala dukungan dan doa-doanya.

8. Abang, kakak, serta adikku, yang telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Terima Kasih Peneliti ucapkan kepada teman-temanku atas bantuan dan dukungan nya yang telah banyak melewatkan waktu bersama didalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2010 Peneliti


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Perumusan Masalah ... 4

C.Kerangka Konseptual ... 4

D.Hipotesis ... 5

E.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

F.Metodologi Penelitian ... 6

1. Batasan Operasional Variabel ... 6

2. Definisi Operarasional Variabel ... 6

3. Skala Pengukuran Variabel ... 9

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 9

5. Populasi dan Sampel ... 10

6. Jenis dan Sumber Data ... 11

7. Teknik Pengumpulan Data ... 12

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 12

9. Metode Analisis Data ... 13

BAB II URAIAN TEORITIS A.Penelitian Terdahulu ... 17

B.Perilaku Konsumen... 18

1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 18 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 19


(6)

D. Keputusan Membeli Konsumen ... 29

E. Proses Pembelian ... 32

BAB III GAMBARAN UMUM USAHA A. Sejarah singkat Usaha ... 34

B. Struktur Organisasi ... 35

C. Visi dan Misi Usaha ... 39

D. Bidang usaha dan Pasar Sasaran ... 40

E. Strategi Pemasaran yang Diterapkan ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Deskriptif. ... 43

1. Analisis Deskriptif Responden ... 43

2. Analisis Deskriptif Variabel ... 45

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50

1. Uji Validitas ... 50

2. Uji Reliabilitas ... 52

C. Uji Asumsi Klasik ... 52

1. Uji Normalitas ... 52

2. Uji Heteroskedastisitas ... 54

3. Uji Multikolinieritas ... 56

D. Analisis Regresi Linier Berganda ... 57

1. Uji-F/Uji Serempak ... 57

2. Uji-t/Uji Parsial ... 58

3. Uji Goodness of Fit (R2). ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Pelanggan Tauko Medan ... 3

Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel ... 8

Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert ... 9

Tabel 1.4 Jumlah pelanggan pada Tauko Medan ... 10

Tabel 4.1 Karakteristik Respoden Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 4.2 Karakteristik Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas ... 45

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Merek ... 46

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga ... 47

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas ... 48

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Membeli ... 49

Tabel 4.8 Item – Total Statistics ... 51

Tabel 4.9. Reliability Statistics ... 52

Tabel 4.10 One--Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 54

Tabel 4.11 Uji Glejser ... 56

Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas ... 57

Tabel 4.13 Anova ... 58

Tabel 4.14 Coefficients(a) ... 59


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 4

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen ... 20

Gambar 2.2 Proses Pembelian ... 32

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Tauko Medan ... 36

Gambar 4.1 Pegujian Normalitas ... 53


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden Konsumen Tauko Medan Lampiran 3 Deskriptif Variabel

Lampiran 4 Regresi Linier Berganda Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik


(10)

ABSTRAK

Fitria Andhika Aziz (2010). Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Dibawah bimbingan: Dra. Frida Ramadhini,MM, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSI (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Ulfa, MS (penguji I), Drs. Chairuddin Nst (penguji II).

Masalah penelitian ini adalah apakah faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli konsumen pada Tauko Medan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Penulis membuat hipotesis bahwa faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis kuantitatif yang terdiri dari uji validitas dan reliabitas, uji asumsi klasik, dan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian secara bersama-sama faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan dari empat faktor yang ada (kualitas, merek, harga, dan fasilitas) semua faktor memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama (serempak) terhadap keputusan membeli. Faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli pada usaha pakaian Tauko Medan adalah faktor harga.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era pembangunan yang semakin berkembang, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada konsumen sebagai tujuan utama. Perusahaan harus dapat memberikan kepada pelanggan barang atau jasa yang mempunyai nilai lebih tinggi, dengan mutu lebih baik, harga lebih murah, dan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaingnya.

Hubungan baik dapat tercipta apabila usaha bisnis mampu memberi kepuasan kepada konsumen melalui produk yang dipasarkan, sehingga pelanggan akan tetap setia untuk membeli produk dan membuat usaha tersebut semakin tumbuh dan berkembang. Usaha bisnis harus mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan, khususnya dengan konsumen. Konsumen dalam melakukan rencana pembelian dihadapkan pada berbagai alternatif pilihan produk, lokasi, dan harga. Keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan produk bukan sekedar karena nilai fungsi awalnya namun juga karena nilai sosial dan emosionalnya. Dalam memutuskan rencana pembelian konsumen dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang pada dirinya sendiri ataupun lingkungannya, dan faktor-faktor tersebut cenderung akan berinteraksi satu sama lain (Lamb,dkk 2001: 68). Rangsangannya dari dalam dirinya dapat berupa kebutuhan, keinginan, dan


(12)

karakteristik konsumen (Budaya, sosial, pribadi, dan psikologis), sedangkan rangsangan dari luar adalah bagaimana konsumen dapat terpengaruh dengan faktor-faktor kualitas produk, harga, merek, pelayanan tempat dan usaha-usaha pemasaran lainnya (Kotler, 2005: 87).

Konsumen bebas memilih produk yang dibutuhkan atau yang diinginkan, memutuskan tempat pembelian, bagaimana caranya, jumlah pembelian, kapan membeli dan mengapa konsumen membeli. Pemasar sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk harus dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian dengan merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Kebutuhan-kebutuhan akan penampilan sudah dianggap sangat penting sehingga kebutuhan yang tidak terlalu mendesak ini sudah menjadi keharusan dan wajib dipenuhi. Kebutuhan akan penampilan dilihat dari pakaian dan atribut yang digunakan oleh si pemakai. Kenyataan ini dapat dilihat pada setiap kalangan termasuk kaum tua dan muda. Khususnya kaum muda pada umumnya sangat memperhatikan penampilannya, ini dapat dilihat dari pakaian, sepatu, dan aksesoris-aksesoris pendukung lainnya yang biasa dikenakan oleh kaum muda.

Tauko Medan merupakan salah satu dari sekian banyak toko pakaian yang ada di kota Medan. Tauko Medan menyediakan berbagai jenis kebutuhan untuk anak remaja, seperti baju, jaket, sandal, pin, stiker. Usaha ini dilakukan dengan menawarkan produk yang berkualitas dan mengikuti keinginan konsumen dan disertai dengan penetapan harga yang standar. Peneliti merasa sangat tertarik untuk meneliti usaha ini karena selain pengunjung yang datang cukup ramai, usaha juga


(13)

menawarkan produk yang berkualitas, harga yang spesial, desain yang unik. Berikut ini ditampilkan jumlah pelanggan Tauko Medan, yang jumlah pelanggannya terus meningkat setiap bulannya yakni :

Tabel 1.1

Data Pelanggan Tauko Medan

Keterangan 2007 2008 2009

Januari 170 175 192

Februari 95 168 191

Maret 98 177 189

April 122 174 190

Mei 130 176 188

Juni 145 179 190

Juli 161 173 186

Agustus 190 170 187

September 160 172 195

Oktober 165 180 186

November 142 177 198

Desember 222 179 199

Total 1800 Orang 2100 Orang 2300 Orang Sumber : Tauko Medan (Tahun 2010)

Tabel 1.1 menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan di Tauko Medan pada tiga tahun terakhir. Dapat dilihat peningkatan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 mengalami peningkatan yang disebabkan semakin tingginya selera konsumen untuk datang ke Tauko Medan. Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Konsumen Pada usaha pakaian Tauko Medan.”.


(14)

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor kualitas, merek, harga, fasilitas, berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli konsumen pada Tauko Medan.?”.

C. Kerangka Konseptual

Keputusan untuk membeli dipengaruhi beberapa faktor yaitu kualitas produk, merek, harga dan fasilitas yang saling berinteraksi dan menjadi pertimbangan bagi konsumen terhadap suatu rencana pembelian (Lamb,dkk 2001 : 109). Untuk menarik keputusan membeli konsumen perusahaan harus mampu melihat yang menjadi kebutuhan dan keinginan atau selera konsumen.

Keempat variabel yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen, dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual.

Sumber : Lamb,dkk (data diolah oleh penulis ) Variabel Kualitas

(X1)

Variabel Merek (X2)

Keputusan Membeli Konsumen

Variabel Fasilitas (X4)

Variabel Harga (X3)


(15)

D. Hipotesis

Hipotesis di dalam penelitian ini adalah ”Faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan didalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kualitas, merek, harga, dan fasilitas terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan”.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat di dalam penelitian ini adalah : a. Bagi Perusahaan

Untuk memberikan saran dan masukan yang mungkin bermanfaat bagi usaha dalam melaksanakan kebijakan yang dapat bermanfaat bagi usaha ini sendiri.

b. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana aplikasi terhadap ilmu yang didapat bangku perkuliahan khususnya yang berkaitan dengan keputusan membeli konsumen.


(16)

c. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa mendatang, khususnya mengenai keputusan membeli konsumen.

F. Metodologi Penelitian

1. Batasan Operasional Variabel

Agar penelitian ini lebih terarah maka peneliti melakukan batasan atau membatasi penelitian untuk melihat perilaku konsumen, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli pada konsumen Tauko Medan. 2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional didalam penelitian ini adalah

a. Kualitas (X1), merupakan derajat atau tingkat karakteristik yang melekat

pada produk yang mencukupi persyaratan atau keinginan (Setiadi, 2003 : 45).

b. Merek (X2), merupakan suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau

desain, atau kombinasi dari semuanya, yang diharapkan mengindentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa tersebut dari produk-produk pesaingnya (Kotler dan Amstrong, 2006 : 283).


(17)

c. Harga (X3) merupakan jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk

atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk menggunakan produk atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2006 : 339).

d. Fasilitas (X4) merupakan pelengkap usaha yang berfungsi sebagai

pendukung keputusan membeli (Setiadi, 2003 : 11).

e. keputusan membeli (Y) merupakan keputusan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001 : 79)


(18)

Tabel 1.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran Variabel

Kualitas (X1)

Merupakan derajat atau tingkat karakteristik yang melekat pada produk yang mencukupi

persyaratan atau keinginan

a. Bahan baku pakaian b. Desain pakaian

yang beragam dan unik

c. Nyaman dipakai.

Skala Likert

Variabel Merek

(X2)

Merupakan suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi dari semuanya, yang diharapkan mengindentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan diharapkan akan

membedakan barang atau jasa tersebut dari produk-produk pesaingnya

a. Kepercayaan terhadap produk b. Kesukaan terhadap

produk

c. Memakai merek sendiri

Skala Likert

Variabel Harga

(X3)

merupakan jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk menggunakan produk atau jasa

a. Harga terjangkau b. Kesesuaian harga dengan kualitas c. Terdapat diskon

harga.

d. Kenaikan harga

Skala Likert

Variabel Fasilitas

(X4)

Merupakan pelengkap usaha yang berfungsi sebagai pendukung keputusan membeli

a. Ruangan luas dan nyaman

b. Susunan barang yang teratur

c. Fasilitas pendukung seperti AC dan kamar pas dan alunan musik dan penerangan yang baik

d. Tempat parkir

Skala Likert

Variabel Keputusan

Membeli (Y)

Merupakan keputusan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian

Tingkat keputusan membeli konsumen terhadap variabel kualitas, harga, merek, dan fasilitas.

Skala Likert

Sumber : Assael (2001) , Setiadi (2001), Kotler dan Amstrong (2000),(diolah penulis).


(19)

3. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2005 : 86).

Tabel 1.3

Instrumen Skala Likert

No. Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2005 : 86).

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian akan dilakukan di Tauko Medan yang beralamat di Jalan Sei Batang Serangan No. 39/54 Medan, sedangkan waktu penelitian ini akan dilakukan dari bulan Juni sampai dengan September 2010.


(20)

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang datang ke lokasi usaha Tauko Medan dari bulan Mei sampai dengan Juli 2010 yang berjumlah 350 orang. Berikut ini data pelanggan Tauko Medan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.4

Jumlah Pelanggan PadaTauko Medan Periode Mei 2010 sampai dengan Juli 2010

Bulan Pelanggan (Orang)

Mei Juni Juli 98 125 127

Total 350 Orang

Sumber : Tauko Medan (2010)

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Karena masalah waktu dan biaya, ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus

Slovin dalam Umar (2008 : 78), yaitu

2 1 Ne N n + =

Dimana: n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

E = Taraf Kesalahan = 10%

Maka jumlah sampel diperoleh adalah :

( )

77 , 77 1 , 0 350 1 350 2 = + = n


(21)

Melalui perhitungan rumus Slovin maka didapatkan jumlah sebesar 78 orang maka angka tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah sempel sebanyak 78 orang. Sedangkan teknik penarik sampel dengan menggunakan metode aksidental dan metode purposive sampling dalam pengambilan sampel. Metode aksidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2005 : 72). Metode purposive sampling yaitu sistem pengambilan sampling berdasarkan kriteria tertentu. kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah pelanggan yang melakukan transaksi pembelian pakaian dari bulan mei sampai dengan juli.

6. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh melalui penelitian langsung ke objek penelitian, baik dengan observasi maupun wawancara langsung.

b. Data Skunder

Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Peneliti mendapatkan data sekunder dari buku-buku, majalah, hasil lapangan dan internet.


(22)

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data didalam penelitian ini adalah: a. Pengamatan (Observasi)

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap rutinitas di lokasi penelitian.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya jawab langsung kepada pemilik dan karyawan usaha tersebut.

c. Daftar Pertanyaan (Questionaire)

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden di lokasi penelitian.

d. Studi Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pencatatan terhadap dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji validitas

Uji Validitas dimaksudkan agar pertanyaan yang termuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrument atau kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan di Tauko Medan kepada 30 pelanggan diluar dari sampel.

Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid


(23)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan kekonsistenan responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. reabilitas dikatakan reliable jika memiliki nilai Cronbach’c Alpha > 0,6 (Nugroho, 2005 : 72).

9. Metode Analisis Data

a. Metode analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.

b. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot. 2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual.


(24)

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.

c. Metode Analisis Regresi Berganda

Peneliti menganalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Dalam menganalisi data, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 15,00 for windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e

Keterangan:

Y = Keputusan Membeli Konsumen a = Konstanta

b1, b2, b3, b4, = Koefisien Regresi

X1 = Kualitas

X2 = Merek

X3 = Harga

X4 = Fasilitas

e = Variabel Pengganggu (Standard error)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.


(25)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Uji secara Simultan / Serempak (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : b1 = b2= b3 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat

pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha : b1 = b2= b3 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh

yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

2. Ha diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%

2) Uji secara Parsial / Individual (Uji t).

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel dependen.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang


(26)

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H0 diterima jika – thitung < ttabelpada α = 5% .

2. Ha diterima jika – thitung > ttabel pada α = 5%.

3) Pengujian Goodness of Fit (R2)

Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R 2≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.


(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Firmanda (2008) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Pada Innoncent Distro Medan”. Hasil penelitian Variabel kualitas, harga, merek, dan presentasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen, karena nilai dari t hitung > t tabel dan p value ada yang bernilai di atas 0,05 (X1 = 0,802) maka

yang paling dominan terhadap minat beli konsumen adalah variabel kualitas, harga, dan presentasi. Hasil uji determinan (R2) dapat dilihat variabel kualitas (X1), harga

(X2), merek (X3) dan presentasi (X4), mempunyai pengaruh sebesar 75,3% terhadap

variabel dependent minat beli konsumen (Y), sedangkan sisanya 24,7% (100% - 75,3%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang diteliti, seperti pelayanan yang memuaskan terhadap yang memuaskan terhadap pengujung dan letak lokasi yang strategis.

Irmayani (2008) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Pada Warung Triboy Medan”, Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kualitas, harga, pelayanan, dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Warung Triboy Medan. Hasil pengujian secara satu persatu menunjukkan bahwa variabel kualitas dan harga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli


(28)

konsumen. Variabel psikologis merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi minat beli konsumen pada Warung Triboy Medan.

B. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Ukuran-ukuran besar kecilnya suatu perusahaan dan strategi untuk mendapatkan kedudukan perusahaan yang tepat di pasar akan menentukan laba yang dapat diraihnya. Sebuah faktor kunci adalah strategi penempatan kedudukan perusahaan yang tepat dipasar akan membantu perusahaan untuk menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan.

Sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya hanya kalau memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan mampu memenuhinya dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Perusahaan harus memahami betul siapa pasar sasarannya dan bagaimana perilaku mereka.

Konsumen memakai atau membeli produk/jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Produk/jasa itu sendiri tidaklah sepenting kebutuhan dan keinginan yang ingin dipenuhinya. Berbagai macam faktor seperti: faktor psikologis, faktor sosiologis dan faktor antropologis juga menentukan perilaku seseorang untuk memakai produk tersebut. Sedangkan motif, termasuk didalam faktor psikologis. Karena hal tersebut sangat mempengaruhi perilaku konsumen. Sebuah alasan mengapa orang membeli atau memakai produk tertentu ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan program pemasarannya.


(29)

Menurut Anoraga (2004 : 223) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan melalui pencarian, pembelian, penggunaan, pengevaluasian dan penentuan produk atau jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Menurut James F. Engel dalam Rangkuti (2003 : 58) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkomsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.

Menurut Kotler (2005 : 144): faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian konsumen.


(30)

Budaya Sosial

Kelompok Acuan

Keluarga

Peran dan Status

Pribadi

Umur dan Tahap daur hidup Pekerjaan Situasi ekonomi

Gaya hidup Kepribadian dan

konsep diri

Psikologis

Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan

Sikap

Pembeli Budaya

Subbudaya

Kelas Sosial

Gambar 2.1 : Fakor–faktor yang Mempengaruhi Konsumen Sumber : Kotler (2005)

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Faktor kebudayaan

Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1). Budaya

Budaya adalah keseluruhan yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, kebiasaan, dan setiap kemampuan dan kebiasaan yang di peroleh oleh setiap orang sebagai anggota masyarakat termasuk dalam budaya ini adalah pergeseran budaya serta nilai nilai dalam keluarga. Sub budaya. Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi


(31)

kehidupan yang umum. Sub budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.

2). Kelas sosial

Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

b. Faktor sosial

Kelas sosial merupakan Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka.

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu: 1). Kelompok

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal-seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesional dan serikat pekerja.


(32)

2) Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

3). Peran dan status

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

c. Faktor pribadi

Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu : 1). Umur dan tahap daur hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar


(33)

dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

2). Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu.

3). Situasi ekonomi

Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan mengubah harga produknya.

4). Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.


(34)

5). Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu. d. Faktor Psikologis

Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang

Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting:

1). Motivasi

Para peneliti motivasi mengumpulkan informasi mendalam dari sekelompok kecil sampel konsumen untuk mengetahui motif yang lebih dalam untuk pilihan-pilihan produk mereka. Mereka menggunakan wawancara mendalam tanpa arahan dan berbagai macam “teknik proyektif” untuk menanggalkan penjagaan ego yaitu teknik-teknik seperti asosiasi kata, penyelesaian kalimat, interpretasi gambar dan bermain peran. Para peneliti motivasi telah mendapatkan kesimpulan-kesimpulan


(35)

yang menarik dan kadang-kadang aneh tentang apakah yang ada dibenak konsumen sehubungan dengan pembelian tertentu. Meskipun kadang-kadang menghasilkan kesimpulan-kesimpulan aneh, riset motivasi tetap bermanfaat sebagai alat bagi para pemasar untuk memahami perilaku konsumen secara lebih dalam.

2). Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan menginteprestasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi. Orang dapat membentuk persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena 3 macam proses penerimaan indera, yaitu:

a). Perhatian Selektif

Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen.

b). Distorsi selektif

Menguraikan kecenderungan orang untuk mengintepretasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah mereka yakini. c). Ingatan Selektif

Orang cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi


(36)

yang mendukung sikap dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif.

3). Pengetahuan

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif. 4). Keyakinan dan sikap

Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan didasarkan pada pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak.

Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila ada sebagian keyakinan yang salah dan menghalangi pembelian, pemasar pasti ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya.

Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten. Sikap menempatkan


(37)

orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu mengenai mendekati atau menjauhinya.

Menurut Kotler (2005 : 157) : Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan ini mungkin didasarkan pada pengetahuan sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi dan mungkin tidak.

C. Bauran Pemasaran.

Menurut Kotler (2005 : 82) adalah sebagai Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.. Bauran pemasaran yang terdiri dari Product,

Price, Place, dan Promotion adalah sebagai berikut :

a. Product

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuas kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

b. Price

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan.


(38)

c. Promotion

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct

marketing, personal selling dan public relation.

d. Place

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik. Misalnya keputusan mengenai dimana sebuah hotel dan restoran harus didirikan.

D. Keputusan Membeli Konsumen

Menurut Durianto, dkk (2001 : 104), minat beli konsumen merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen di masa mendatang.

Keputusan Membeli konsumen merupakan sesuatu keputusan dalam membeli suatu produk, serta berapa banyak produk yang akan dibeli. Keputusan membeli terlihat dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya keinginan membeli konsumen.


(39)

Dalam keputusan membeli ada 8 macam tipe pembeli, antara lain:

1. Pembeli Apatis yaitu jenis orang yang tidak akan pernah membeli apapun,

tidak peduli sebagus apapun produk kita, seberapa murah, cenderung sinis, negatif, aneh dan tidak tertarik. Mereka ini biasanya orang punya banyak masalah pribadi sehingga tidak tertarik dengan penawaran.

2. Pembeli Aktualisasi diri yaitu pembeli yang mengetahui dengan jelas apa

yang ia inginkan, fitur dan manfaat yang ia cari serta jumlah uang yang bersedia ia keluarkan untuk membeli. Jika anda mempunyai apa yang mereka inginkan maka mereka dapat langsung membelinya, saat itu juga tanpa banyak pertanyaan. Tipe ini sangat positif dan menyenangkan.

3. Pembeli Analitis yaitu Tipe pembeli ini sangat detail dan penuh

pertimbangan serta cenderung agak cerewet. Dalam menghadapi tipe pembeli seperti ini butuh kesabaran karena mereka akan banyak bertanya untuk mengumpulkan data dan informasi yang lengkap sebagai sarana pengambilan keputusan. Mereka akan bersikap teliti dan membandingkan dengan produk atau jasa yang lain.

4. Pembeli Penghubung yaitu Tipe pembeli ini sangat peduli dengan apa

yang akan dipikirkan atau dirasakan orang lain mengenai keputusan pembelian mereka. Mereka akan peduli bagaimana orang akan berespon terhadap pilihan mereka. Ia akan selalu berusaha membicarakan dulu dengan keluarga, teman dan relasinya sebelum mengambil keputusan pembelian. Biasanya mereka suka bertanya mengenai siapa saja yang pernah gunakan produk atau jasa yang kita tawarkan. Mereka suka berpikir


(40)

panjang dan bisa tiba-tiba berubah pikiran saat ada orang yang memberi masukan negatif.

5. Pembeli Penyetir yaitu Tipe ini kepribadiannya seperti direktur. Sangat

terbuka, tergesa-gesa, tidak sabar, dan ingin langsung pada inti pembicaraan. Mereka selalu merasa sibuk dan tidak suka banyak basa basi, jadi mereka ingin langsung tahu mengenai produk atau jasa kita dan berapa harganya lalu mengambil keputusan apakah akan membeli atau tidak.

6. Pembeli Yang Senang Bersosialisasi yaitu Tipe pembeli ini sangat ramah,

menyenangkan, suka bicara dan berhubungan baik dengan sales. Kadang mereka terlalu cepat setuju dan membeli asal mereka sudah rasa senang sehingga tidak perhatikan hal-hal detail. Kalaupun mereka tidak ingin membeli mereka akan menolak secara halus bahkan membantu kita mencari pembeli lain.

7. Pembeli Impulsif yaitu Tipe pembeli yang melakukan pembelian tanpa

direncanakan. proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen timbul begitu saja saat ia melihat suatu barang atau jasa. Karena ketertarikannya, selanjutnya ia melakukan pembelian pada barang atau jasa yang bersangkutan.

8. Pembeli Informatif yaitu Tipe pembeli yang suka bertukar informasi

dengan penjualnya atau memberi saran akan produk yang sering dipergunakan atau dibutuhkan.pembeli yang suka memberi saran terhadap kekurangan produk tersebut.


(41)

E. Proses Pembelian

Proses pembelian yang spesifik dan urutannya terjadi terlihat pada Gambar berikut ini (Nugroho, 2005 : 16).

Gambar 2.2 : Proses Pembelian Sumber : Nugroho (2005)

Gambar 2.2 menjelaskan konsumen melewati kelima tahap seluruhnya pada setiap pembelian, namun dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen seringkali melompati atau membalik beberapa tahap ini. Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengenalan masalah, proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.

2. Pencarian informasi, seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak.

3. Evaluasi alternative, kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan pembelian, pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.

Mengenali kebutuhan

Pencairan Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku pasca Pembelian


(42)

5. Perilaku sesudah pembelian, sesudah pembelian suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk.

Proses pembelian diawali ketika seseorang mendapatkan stimulus (pikiran, tindakan atau motivasi) yang mendorong dirinya untuk mempertimbangkan pembelian barang atau jasa tertentu. stimulus bisa berupa hal-hal sebagai berikut : 1. Commercial Cues, yaitu kejadian atau motivasi yang memberikan stimulus bagi

konsumen untuk melakukan pembelian, sebagai hasil usaha promosi perusahaan.

2. Social Cues, adalah stimulus yang didapatkan dari kelompok referensi yang

dijadikan panutan atau acuan oleh seseorang. Kelompok referensi bisa dklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori, di antaranya frekuensi kontak, sifat keanggotaan, formalitas, dan kemampuan atau kebebasan anggota kelompok untuk memilih.

3. Physical Cues, yakni stimulus yang ditimbulkan karena rasa haus, lapar, lelah,


(43)

BAB III

GAMBARAN UMUM USAHA A. Sejarah singkat Usaha

Usaha Tauko Medan merupakan suatu usaha pakaian yang berdiri tahun 2006 terletak di tempat hiburan yang bernama Merdeka Walk. Usaha yang didirikan oleh 4 orang antara lain : Fathraria, Anggia Muchtar, Rinaldi Rizal dan Ramadhoni Dwipayani ini sengaja terletak di pusat hiburan Merdeka Walk sangat beralasan, dikarenakan tempat tersebut adalah tempat hiburan yang pastinya selalu dikunjungi khalayak ramai, sehingga dapat mempermudah untuk memasarkan dan memperkenalkan produk-produk tersebut ke masyarakat luas.

Pada awalnya pendirian usaha ini di dasari karena keinginan pemilik untuk berusaha bersama dengan bermodalkan kreatifitas mereka dalam bidang industri dengan memberikan barang yang berkualitas dan menonjolkan kota Medan sebagai moto usahanya. Tujuan dari pemilik akan usaha ini adalah untuk membanggakan atau menunjukkan bahwa anak Medan bangga dengan kota nya sendiri, sehingga apabila masyarakat luar Medan datang ke kota ini, membeli produk ini, maka masyarakat luar tersebut akan segera mengetahui dan mengerti bahwa kreatifitas anak Medan dan kebanggaan anak Medan akan kotanya sendiri.

Usaha tauko Medan ini tidak saja menjual barang jadi akan tetapi menerima pesanan (tempahan) kaos dengan cetakan sablon sesuai permintaan


(44)

para konsumennya, dengan cetakan yang rapi dan menarik, usaha ini berusaha untuk memuaskan konsumennya.

Pada tahun 2009, Tauko Medan ini pindah ke JL. Sei. Batang Serangan No. 39/54 Medan. Pemilik mencoba membangun citra tempat usahanya dengan membenahi penampilan toko yang juga menjadi salah satu faktor pendukung konsumen datang guna berbelanja ke toko tersebut. Desain toko dibuat semenarik mungkin untuk menarik konsumen dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta penambahan fasilitas pendukung seperti AC, alunan musik, penerangan yang baik, kamar pas yang memadai dan tempat parkir yang aman. Pemilik menyadari didalam menjalankan usahanya harus dapat memenuhi yang menjadi keinginan atau selera konsumen khususnya anak muda. Pemilik memperhatikan perkembangan trend mode yang sedang berlangsung saat ini, sehingga pemilik mencoba menampilkan produk yang dapat memenuhi keinginan atau selera konsumennya yang dapat dilakukan dengan penjualan produk yang berkualitas, bermerek serta bersih dan desainnya menarik. Karyawan yang mengurus bagian operasional usaha dan yang langsung melayani pelanggan haruslah memberikan pelayanan yang terbaik sehingga memberikan citra yang baik dan positif bagi pengunjung yang datang.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan kerangka dan mekanisme produk dimana suatu organisasi dikelola. Struktur


(45)

organisasi menunjukkan suatu pola tetap hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, bagian atau orang-orang di dalam suatu organisasi yang di dalamnya berisi penjelasan mengenai aktifitas, tugas dan tanggung jawab dari setiap tugas bagian dari orang-orang tersebut.

Struktur organisasi dari usaha ini adalah struktur organisasi baris pp

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Tauko Medan Sumber : Tauko Medan (2010)

Pembagian tugas dan wewenang dari setiap struktur organisasi diatas adalah :

1. Pemilik

Bertanggung jawab atas perusahaan dan segala sesuatu yang terjadi di perusahaan, menentukan dan menjalankan segala kebijakan yang penting bagi kemajuan usaha. Namun fungsi pemilik disini hanya mencakup fungsi pengawasan kegiatan operasional, pemesanan segala produk ke pabrik untuk dipasarkan, penetapan harga, dan pemantauan transaksi yang telah

Pemilik Share Holders

Direktur

R & D

Promosi Keuangan

Karyawan


(46)

dilakukan. Jadi dalam hal ini fungsi pemilik hanya pemantau dan pemberi komando.

2. Direktur

Dipilih dari salah seorang pemilik yang tugasnya untuk memantau dan memperhatikan jalannya sebuah usaha dan juga dapat memberikan perintah kepada bawahan demi kelangsungan kinerja sebuah usaha (perusahaan). 3. Promosi

Tugas bagian promosi di Tauko Medan adalah mempromosikan produk-produk melalui media cetak maupun elektronik atau dengan mengikuti pameran-pameran di setiap acara-acara tertentu. Bagian ini juga yang menentukan kapan akan diberikan diskon atau potongan harga untuk menarik para konsumen.

4. R & D (Research and Development)

Metode penelitian yang digunakan produk tertentu dan menguji keefektifannya. Bahwa penelitian pengembangan sebagai usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk dalam proses pembelajaran. Memikirkan atau gagasan sebelum memproses barang jadi. Sebelum tercetak dan terbuatnya suatu produk, barang-barang apa sajakah yang akan dipasarkan atau diperjual belikan. Contoh : Berapa buah baju, jaket atau sebagainya dan seterusnya barang apa sajakah yang akan diproduksi setelah itu, atau barang yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan konsumen yang tentu saja sudah diutamakan kualitas barang


(47)

tersebut. Produsen memproduksi barang melewati tahap ini sebelum dipasarkan kepada konsumen.

5. Keuangan (Finance)

Bagian keuangan yang bertugas mencatat setiap transaksi atau penjualan yang dilakukan oleh usaha tersebut. Bagian keuangan juga memantau kecenderungan konsumen didalam memilih jenis produk, warna, desain serta melihat kecenderungan pembeli berdasarkan harga dari produk tersebut. Hal ini nantinya akan dilaporkan kepada pemilik untuk memasarkan produk yang menjadi keinginan atau selera konsumen. Data penjualan yang dipeoleh dari pencatatan setiap transaksi dimuat ke dalam suatu buku laporan transaksi yang harus dilaporkan setiap bulannya.

6. Karyawan

Dalam hal ini karyawan merupakan bagian yang bertanggung jawab atas operasional perusahaan atau dapat dikatakan karyawanlah yang menjadi ujung tombak perusahaan dalam memasarkan produknya. Oleh sebab itu pemilik selalu menekankan bahwa pelayanan sangat menentukan dalam merebut hati konsumen, sehingga pelayanan harus dilakukan dengan semaksimal mungkin contohnya melayani konsumen dengan ramah dan penuh senyuman serta memberikan informasi yang benar mengenai keadaan suatu produk yang ditawarkan.


(48)

C. Visi dan Misi Usaha 1. Visi Perusahaan

Visi dari usaha ini adalah sebagai pandangan menaikkan rasa kebanggaan atas kota Medan atau sebagai warga Medan dengan menampilkan produk-produk yang berkualitas baik, desain yang menarik yang dapat memenuhi selera konsumennya.

2. Misi perusahaan

a. Mempertahankan dan meningkatkan kreatifitas, ilmu, para anak bangsa untuk lebih menghargai produk ciptaan Bangsa sendiri, bahwa produk kita bisa juga menjadi salah satu produk yang berkualitas.

b. Menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan pemilik serta karyawan pada usaha ini pada khususnya.

c. Memelihara produktivitas bangsa sendiri dan meningkatkan kreatifitas anak bangsa.

d. Memperkenalkan kota sendiri melalui hasil produk ke berbagai kota di Indonesia maupun luar Indonesia.

e. Menjalin kerja sama sesama karyawan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.


(49)

D. Bidang usaha dan Pasar Sasaran 1. Bidang Usaha

Usaha tauko Medan merupakan perusahaan berskala kecil yang memasarkan produk-produk pakaian dan aksesoris lainnya. Kegiatan pemasaran harus dilakukan dengan tepat, mengetahui selera pasar dan tentunya harus sesuai dengan segmen pasar yang dituju. Adapun bidang usaha (produk) yang dipasarkan oleh usaha Tauko Medan ini adalah : a. Baju kaos oblong

b. Jaket c. Sendal

d. Berbagai jenis aksesoris ( pin, stiker ) 2. Pasar Sasaran

Setiap perusahaan harus menentukan siapa pasar sasaran atau segmen pasar yang dituju, karena mengoptimalkan pendapatan perusahaan. Hal ini harus dilakukan karena terdapat pesaing yang mempunyai posisi yang lebih baik dalam melayani konsumen, agar perusahaan berhasil dan sukses sebaiknya menetapkan pasar yang menjadi sasarannya sehingga konsumen yang sudah ada dapat dipertahankan dan menjangkau konsumen potensial lainnya.


(50)

Pasar sasarannya atau segmen yang menjadi sasaran utama Tauko Medan adalah :

a. Pelajar

Pelajar menjadi sasaran utama karena produk yang ditawarkan adalah pakaian yang cocok dipakai oleh pelajar.

b. Mahasiswa

Selain pelajar mahasiswa dijadikan pasar sasaran oleh usaha ini karena seperti layaknya pelajar sangat mementingkan penampilan yang trendi.

c. Masyarakat Umum

Masyarakat menjadi sasaran pasar usaha ini karena masyarakat juga memerlukan penampilan yang tidak kalah seperti pelajar dan mahasiswa, walaupun dalam kuantitas yang relatif kecil.

E. Strategi Pemasaran yang Diterapkan

Adapun strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh Tauko Medan, antara lain :

1. Keunggulan Kualitas

Tauko Medan sangat memperhatikan mutu dan kualitas yang ditawarkan kepada pelanggan, ini dilakukan dengan menjual produk yang benar-benar memiliki kualitas atas mutu yang baik.


(51)

2. Harga yang Bersaing

Penetapan harga terhadap suatu produk disesuaikan dengan kualitas produk dan dapat dijangkau konsumen. Terhadap produk tertentu diberikan diskon harga dan biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu seperti saat akhir tahun dan hari besar keagamaan.

3. Keunggulan Presentasi

Menurut pemilik usaha yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian tidak hanya pada faktor yang telah disebutkan tetapi termasuk presentasi (suasana dan tampilan usaha) yang sangat mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.


(52)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan judul skripsi ini yaitu : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Konsumen Pada Usaha Pakaian Tauko Medan maka peneliti menganalisis dan membahas variabel-variabel Kualitas, Merek, Harga, dan Fasilitas. Analisis dan evaluasi peneliti menggunakan analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda.

A. Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang data yang diteliti. Jumlah responden penelitian sebanyak 78 orang. Jumlah pernyataan yang diberikan untuk variabel X (Kualitas, Merek, Harga, dan Fasilitas) sebanyak 14 pernyataan dan variabel Y (Keputusan Membeli Konsumen) berjumlah 3 pernyataan.

1. Analisis Deskriptif Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :


(53)

Tabel 4.1

Karakteristik Respoden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Responden %

16 – 23 33 43

> 23 45 57

Jumlah 78 100

Sumber : Data diolah (2010)

Berdasarkan Tabel 4.1. yang berusia 16 sampai dengan 23 tahun berjumlah 33 responden atau 43 %, dan yang berusia diatas 23 tahun berjumlah 45 responden atau 57 %.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2

Karakteristik Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden %

Laki-Laki 72 92

Perempuan 6 8

Jumlah 78 100

Sumber : Data diolah (2010)

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 72 responden atau 92 %, dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 6 orang atau 8 %, sehingga jumlah konsumen yang datang untuk melakukan pembelian pada Tauko Medan lebih banyak laki-laki.


(54)

2. Analisis Deskriptif Variabel. a. Kualitas (X1)

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total

Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 17 21 56 69,1 5 6,2 78 100

2 0 0 0 0 13 16 61 75,3 4 4,9 78 100

3 0 0 0 0 13 16 61 75,3 4 4,9 78 100

Sumber : Data Diolah (2010)

Distribusi jawaban responden terhadap variabel X1 (kualitas) yaitu :

1. Pernyataan 1 : yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada, kurang setuju sebesar 17 responden, setuju sebesar 56 responden dan sangat setuju sebesar 5 responden.

2. Pernyataan 2 : yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada, kurang setuju sebesar 13 responden, setuju sebesar 61 responden dan sangat setuju sebesar 4 responden.

3. Pernyataan 3 : yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada, kurang setuju sebesar 13 responden, setuju sebesar 61 responden dan sangat setuju sebesar 4 responden.

b. Merek (X2)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Merek Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total

Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 0 0 19 23,5 29 35,8 30 37 0 0 78 100

2 0 0 15 18,5 33 40,7 30 37 0 0 78 100

3 0 0 7 8,6 43 53,1 27 33,3 1 1,2 78 100 Sumber : Data Diolah (2010).


(55)

Distribusi jawaban responden terhadap variabel X2 (merek) yaitu :

1. Pernyataan 1 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 19 responden, kurang setuju sebesar 29 responden, setuju sebesar 30 responden dan sangat setuju tidak ada.

2. Pernyataan 2 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 15 responden, kurang setuju sebesar 33 responden, setuju sebesar 30 responden dan sangat setuju tidak ada.

3. Pernyataan 3 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 7 responden, kurang setuju sebesar 43 responden, setuju sebesar 27 responden dan sangat setuju sebesar 1 responden.

c. Harga (X3)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga Tanggapan

Responden

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total

Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 0 0 3 3,7 29 35,8 42 51,9 4 4,9 78 100 2 0 0 1 1,2 36 44,4 39 48,1 2 2,5 78 100 3 0 0 6 7,4 31 38,3 32 39,5 9 11,1 78 100 4 0 0 1 1,2 16 19,8 58 71,6 3 3,7 78 100 Sumber : Data Diolah (2010).

Distribusi jawaban responden terhadap variabel X3 (harga) yaitu :

1. Pernyataan 1 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 3 responden, kurang setuju sebesar 29 responden, setuju sebesar 42 responden dan sangat setuju sebesar 4 responden.


(56)

2. Pernyataan 2 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 36 responden, kurang setuju sebesar 36 responden, setuju sebesar 39 responden dan sangat setuju sebesar 2 responden.

3. Pernyataan 3 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 6 responden, kurang setuju sebesar 31 responden, setuju sebesar 32 responden dan sangat setuju sebesar 9 responden.

4. Pernyataan 4 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 1 responden, kurang setuju sebesar 16 responden, setuju sebesar 58 responden dan sangat setuju sebesar 3 responden.

d. Fasilitas (X4)

Tabel 4.6

Frekuensi Responden Terhadap Fasilitas Tanggapan

Responden

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total

Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 0 0 13 16 37 45,7 20 24,7 8 9,9 78 100 2 0 0 16 19,8 38 46,9 17 21 7 8,6 78 100 3 0 0 16 19,8 40 49,4 17 21,0 5 6,2 78 100 4 0 0 9 11,1 41 50,6 24 29,6 4 4,9 78 100 Sumber : Data Diolah (2010).

Distribusi jawaban responden terhadap variabel X4 (fasilitas) yaitu :

1. Pernyataan 1 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 13 responden, kurang setuju sebesar 37 responden, setuju sebesar 20 responden dan sangat setuju sebesar 8 responden.

2. Pernyataan 2 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 16 responden, kurang setuju sebesar 38 responden, setuju sebesar 17 responden dan sangat setuju sebesar 7 responden.


(57)

3. Pernyataan 3 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 16 responden, kurang setuju sebesar 40 responden, setuju sebesar 17 responden dan sangat setuju sebesar 5 responden.

4. Pernyataan 4 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada , tidak sebesar 24 responden dan sangat setuju sebesar 4 responden.

e. Keputusan Membeli (Y)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Membeli Tanggapan

Responden

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total

Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 0 0 2 2,5 11 13,6 34 42 31 38,3 78 100

2 0 0 0 0 13 16 28 34,6 37 45,7 78 100

3 0 0 3 3,7 10 12,3 31 38,3 34 42,0 78 100 Sumber : Data Diolah (2010).

Distribusi jawaban responden terhadap variabel Y (keputusan membeli) yaitu :

1. Pernyataan 1 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 2 responden, kurang setuju sebesar 11 responden, setuju sebesar 34 responden dan sangat setuju sebesar 31 responden.

2. Pernyataan 2 : yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju tidak ada, kurang setuju sebesar 13 responden, setuju sebesar 28 responden dan sangat setuju 37 responden.

3. Pernyataan 3 : yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada dan tidak setuju sebesar 3 responden, kurang setuju sebesar 10 responden, setuju sebesar 31 responden dan sangat setuju sebesar 34 responden.


(58)

B. Uji Validitas dan Reliabilitas. 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program Statisitic Product

and Service Solution (SPSS) 15.00 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.

b. Jika rhitung positif atau r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai rtabel dengan

ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5 %, angka yang diperoleh = 0,361

Tabel 4.8

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 44,0000 24,966 ,644 ,836

VAR00002 44,2000 24,579 ,580 ,838

VAR00003 44,0000 24,966 ,573 ,839

VAR00004 43,4333 24,875 ,462 ,846

VAR00005 44,2000 25,407 ,449 ,846

VAR00006 44,0333 24,447 ,588 ,838

VAR00007 41,3667 26,378 ,453 ,846

VAR00008 41,3333 24,989 ,639 ,836

VAR00009 44,2333 25,564 ,423 ,848

VAR00010 41,2333 26,737 ,371 ,849

VAR00011 41,3000 26,562 ,406 ,848

VAR00012 42,4333 24,875 ,551 ,840

VAR00013 41,4333 26,323 ,414 ,848

VAR00014 42,2333 24,806 ,425 ,850

VAR00015 41,3000 26,700 ,379 ,849

VAR00016 41,3333 24,989 ,639 ,836


(59)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai

corrected item total correlaction seluruh pertanyaan bernilai lebih besar atau

sama dengan nilai r tabel 0,361.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.00 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika r alpha positif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 4.9

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,906 17

Sumber : SPSS (Data Diolah)

Pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nila r alpha sebesar 0,906 dan r tabel sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih besar dari r tabel (0,906 > 0,361) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P

Plot of Regression Standarizied Residual. Apakah titik menyebar di sekitar


(60)

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

E

x

p

e

c

te

d

C

u

m

P

ro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar 4.1 : Pegujian Normalitas.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010).

Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji

kolmogorov-sumirnov pada tingkat signifikan 5 % (0,05). Hasil uji kolmogrov-Sumirnov


(61)

Tabel 4.10

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

78 ,0000000 1,28485360 ,091 ,091 -,073 ,803 ,539 N

Mean Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010).

Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,539 ditas tingkat signifikansi 0,05 atau 5 %. Atau Asympy.Sig (2-tailed) > 0,05.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistic berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.


(62)

Regression Studentized Residual 4 2 0 -2 R e g re s s io n S ta n d a rd iz e d P re d ic te d V a lu e 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot

Gambar 4.2 : Pengujian Heteroskedastisitas. Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010)

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan membeli berdasarkan variabel independentnya.


(63)

Tabel 4.11 Uji Glejser

Coefficientsa

1,291 1,411 ,914 ,364

-,025 ,067 -,054 -,375 ,709

-,090 ,059 -,217 -1,535 ,129

,087 ,061 ,190 1,431 ,157

,005 ,037 ,018 ,148 ,883

(Constant) Kualitas Merek Harga Fasilitas Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Abs ut a.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satu pun variabel independent yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent. Hal ini terlihat dari probabilitas variabel bebas di atas signifikan 5%. Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independent manakah yang dijelaskan oleh variabel dependent lainnya.

Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih yang

tidak dijelaskan variabel independent lainnya. Nilai yang dipakai untuk


(64)

Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

9,503 2,524 3,765 ,000

,267 ,119 ,227 2,237 ,028 ,576 1,737 ,234 ,105 ,221 2,216 ,030 ,594 1,683 -,457 ,108 -,393 -4,211 ,000 ,679 1,473 ,139 ,066 ,185 2,116 ,038 ,773 1,294 (Constant)

Kualitas Merek Harga Fasilitas Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keputus an Pembelian a.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010).

Pada Tabel 4.12 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 1. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.

D. Analisis Regresi Linier Berganda 1. Uji-F/Uji Serempak

Uji-F (uji serempak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serempak) pengaruh secara positif dan signifikan yakni faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan.


(65)

Tabel 4. 13 ANOV Ab

167,256 4 41,814 24,013 ,000a 127,115 73 1,741

294,372 77 Regres sion

Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), Fasilitas , Kualitas, Harga, Merek a.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian b.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010)

Pada Tabel 4.13, memperlihatkan bahwa nilai Fhitung adalah 24,013 dengan

tingkat signifikan 0,000. Sedangkan, nilai Ftabel pada tingkat signifikan 95 %

(α = 0,05) adalah 2,34. Maka nilai Fhitung > Ftabel ( 24,013 > 2,34 ) Oleh

karena itu menunjukkan adanya pengaruh kualitas, merek, harga, dan fasilitas terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan

2. Uji-t/Uji Parsial

Uji-t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan) yaitu kualitas, merek, harga, dan fasilitas terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan


(66)

Tabel 4.14

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 9,503 2,524 3,765 ,000

Kualitas ,267 ,119 ,227 2,237 ,028

Merek ,234 ,105 ,221 2,216 ,030

Harga ,457 ,108 ,393 4,211 ,000

Fasilitas ,139 ,066 ,185 2,116 ,038

a Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010)

a. Hasil uji t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 9,503 + 0,267 X1 + 0,234 X2 + 0,457 X3 + 0,139 X4 + e

b. Kualitas (X1)

Nilai thitung kualitas adalah 2,23 dan nilai ttabel sebesar 1,99 maka nilai

thitung > ttabel (2,23 > 1,99) sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas

berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan.

c. Merek (X2)

Nilai thitung kualitas adalah 2,21 dan nilai ttabel sebesar 1,99 maka nilai

thitung > ttabel (2,21 > 1,99) sehingga dapat disimpulkan bahwa merek,

berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan.

d. Harga (X3)

Nilai thitung harga adalah 4,21 dan nilai ttabel sebesar 1,99 maka nilai thitung

> ttabel (4,21 > 1,99) sehingga dapat disimpulkan bahwa harga

berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan.


(67)

e. Fasilitas (X4)

Nilai thitung fasilitas adalah 2,11 dan nilai ttabel sebesar 1,99 maka nilai

thitung > ttabel (2,11 > 1,99) sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas

berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan.

3. Uji Goodness of Fit (R2).

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu (0< R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.15

Model Summary

,754a ,568 ,545 1,31959

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Fasilitas, Kualitas, Harga, Merek a.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010)

a. R = 0,754 berarti pengaruh antara kualitas, merek, harga dan fasilitas berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel erat.


(68)

b. Adjusted R Square 0,568 berarti 56,8 % pengaruh kualitas, merek,

harga, dan fasilitas, berpengaruh terhadap keputusan Membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor–faktor lain diluar penelitian ini.

c. Standard Error of the Estimate (Standar error) bernilai 1,31959 yang


(69)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, yang dilakukan penulis maka dapat diambil kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Kualitas, merek, harga, fasilitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama (serempak) terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil uji serempak (Uji-F), dimana nilai thitung sebesar 24,013 lebih besar dari ttabel

sebesar 2,340 pada tingkat signifikansi 5 %.

2. Harga merupakan variabel yang paling dominan terhadap variabel lain (kualitas, merek, dan kualitas) mempengaruhi keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji-t atau uji parsial dimana nilai thitung variabel harga sebesar 4,211 lebih besar dari ttabel

sebesar 1,999 pada tingkat signifikansi 5 %.

3. Nilai Adjusted R Square sebesar 54,5 %, berarti kualitas, merek, harga, fasilitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan membeli konsumen pada usaha pakaian Tauko Medan sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor–faktor lain diluar penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :


(1)

VAR00014

9 11,1 11,5 11,5

41 50,6 52,6 64,1

24 29,6 30,8 94,9

4 4,9 5,1 100,0

78 96,3 100,0

3 3,7

81 100,0

2,00 3,00 4,00 5,00 Total Valid

System Mis sing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00015

2 2,5 2,6 2,6

11 13,6 14,1 16,7

34 42,0 43,6 60,3

31 38,3 39,7 100,0

78 96,3 100,0

3 3,7

81 100,0

2,00 3,00 4,00 5,00 Total Valid

System Mis sing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00016

13 16,0 16,7 16,7

28 34,6 35,9 52,6

37 45,7 47,4 100,0

78 96,3 100,0

3 3,7

81 100,0

3,00 4,00 5,00 Total Valid

System Mis sing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(2)

VAR00017

3 3,7 3,8 3,8

10 12,3 12,8 16,7

31 38,3 39,7 56,4

34 42,0 43,6 100,0

78 96,3 100,0

3 3,7

81 100,0

2,00 3,00 4,00 5,00 Total Valid

System Mis sing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(3)

REGRESI LINIER BERGANDA

Model Summary

,754a ,568 ,545 1,31959

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Fasilitas, Kualitas, Harga, Merek a.

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 9,503 2,524 3,765 ,000

Kualitas ,267 ,119 ,227 2,237 ,028

Merek ,234 ,105 ,221 2,216 ,030

Harga ,457 ,108 ,393 4,211 ,000

ANOVAb

167,256 4 41,814 24,013 ,000a

127,115 73 1,741

294,372 77

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Fasilitas, Kualitas, Harga, Merek a.

Dependent Variable: Keputusan Membelii b.

Variables Entered/Removedb

Fasilitas, Kualitas, Harga,

Mereka

. Enter

Model 1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Keputusan Membeli b.


(4)

UJI ASUMSI KLASIK

UJI NORMALITAS

Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

E

x

p

e

c

te

d

C

u

m

P

ro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(5)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

78 ,0000000 1,28485360 ,091 ,091 -,073 ,803 ,539 N

Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

UJI HETEROKESDATISITAS

R

e

g

re

s

s

io

n

S

ta

n

d

a

rd

iz

e

d

P

re

d

ic

te

d

V

a

lu

e

2

1

0

-1

-2 Scatterplot Dependent Variable: Keputusan Pembelian


(6)

Coefficientsa

1,291 1,411 ,914 ,364

-,025 ,067 -,054 -,375 ,709

-,090 ,059 -,217 -1,535 ,129

,087 ,061 ,190 1,431 ,157

,005 ,037 ,018 ,148 ,883

(Constant) Kualitas Merek Harga Fasilitas Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Abs ut a.

UJI MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa

9,503 2,524 3,765 ,000

,267 ,119 ,227 2,237 ,028 ,576 1,737

,234 ,105 ,221 2,216 ,030 ,594 1,683

-,457 ,108 -,393 -4,211 ,000 ,679 1,473

,139 ,066 ,185 2,116 ,038 ,773 1,294

(Constant) Kualitas Merek Harga Fasilitas Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keputusan Membelii a.