Tugas Pokok Dan Fungsi Kenabian

dakwah meliputi seluruh aspek dakwah, seperti; da’i, materi, metode, media dan sebagainya. Dengan ungkapan lain pendekatan dakwah integratif adalah suatu pendekatan transformatif. Pendekatan transformatif dakwah dapat dilakukan dengan melihat model apa yang diberikan al-Qur’an dan dakwah Rasulullah. Biografi atau sirah rasul menunjukkan bahwa kepekaan dan apresiasi Muhammad SAW terhadap isu dan masalah komunitas di sekelilingnya sangat tinggi. Nabi menunjukkan keteladanan pendekatan kedua-duanya di atas, akan tetapi Nabi juga dibekali dengan visi tentang what is to be done dan itu diperoleh dari ajaran tauhid. Gabungan antara visi dan kepekaan itu menghasilkan gagasan tentang dakwah yang bersumber dari wahyu dan di lain memiliki nilai transformasional. Bangunan konsep dakwah integratif diambil dari sikap Rasulullah dalam menghadapi tantangan dakwah pada saat Rasulullah ditawari tiga alternatif oleh tokoh-tokoh kafir Quraisy Makkah untuk menghentikan dakwahnya: apakah Rasul pilih jadi penguasa raja, kekayaan harta, atau wanita. 67 Semua itu ditolak. Orientasi gerakan dakwah Rasul bukan Negara dan kekuasaan, walaupun Negara dan kekuasaan pada akhirnya ada padanya, dan bukan harta, walaupun akhirnya ia menyertainya. Dan bukan pula kehormatan.

6. Tugas Pokok Dan Fungsi Kenabian

Manusia diciptakan Allah dengan dibekali kelebihan akal, agar dengan akalnya ia dapat membedakan mana yang baik bagi dirinya dan mana yang buruk. Dengan akalnya diharapkan dapat melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan meninggalkan apa yang seharusnya ditinggalkan. Tetapi akal yang diberikan kepada manusia memiliki sifat-sifat kelemahan dan keterbatasan, apalagi untuk memahami hal-hal yang berada di luar jangkauan akal itu sendiri. Karena itu untuk memperoleh kebenaran tidak cukup hanya menggunakan kemampuan akal saja. 67 Ibn Hisyam, Sirat al-Nabawiyat, juz II, hal 49 Allah mengutus para Rasul dan Nabi untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada manusia agar mereka mencapai kebenaran yang dikehendaki Allah, seandainya dengan akalnya manusia dapat mencapai kebenaran itu, tentu tidak akan ada manfaatnya Allah mengutus para Nabi dan Rasul. Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan akalnya saja manusia tidak dapat mencapai kebenaran yang dikehendaki Allah. Tugas pokok para Nabi dan Rasul dapat dilihat dari wajtu, karena status mereka adalah utusan Allah yang membawa misi kenabian dan kerasulan, di antara tugas-tugas pokok tersebut adalah: 68 a. Menyeru manusia agar mengabdi beribadah hanya kepada Allah swt. Beribadah berarti tunduk, taat dan patuh hanya kepada-Nya. Inilah inti mentauhidkan Allah dan menjauhi kemusyrikan. Karena itu inti dakwah para Nabi hanyalah satu, yaitu membebaskan manusia dari kemusyriakan dan mengajak kepada keyakinan tauhid. 69 Di samping aspek keyakinan tauhid juga aspek ketaatan. 70 b. Menyampaikan ajaran Allah kepada umat manusia. Syar’at Allah baik yang berkenaan dengan masalah keyakinanaqidah, hukum-hukum dan akhlak harus disampaikan kepada manusia. Sedangkan yang bertugas menyampikan misi ketuhanan tersebut adalah mereka yang telah dipilih Allah untuk melaksanakan 68 Ali Mustafa Yaqub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997, hal. 27-23 69 Misi kerasulan dan Kenabian adalah mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah, al-Anbiya’; 25 ِﺣﻮُﻧﱠﻻِإ ٍلﻮُﺳﱠر ﻦِﻣ َﻚِﻠْﺒَﻗ ﻦِﻣ ﺎَﻨْﻠَﺳْرَأﺂَﻣَو ِنوُﺪُﺒْﻋﺎَﻓ ﺎَﻧَأ ﻵِإ َﮫَﻟِإ ﻵ ُﮫﱠﻧَأ ِﮫْﯿَﻟِإ ﻲ } 25 { Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya:Bahwasanya tidak ada Ilah yang hak melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku. 70 Perintah menjauhi Thaghut, an-Nahl; 36: َﻒْﯿَﻛ اوُﺮُﻈﻧﺎَﻓ ِضْرَﻷْا ﻲِﻓ اوُﺮﯿِﺴَﻓ ُﺔَﻟَﻼﱠﻀﻟا ِﮫْﯿَﻠَﻋ ْﺖﱠﻘَﺣ ْﻦﱠﻣ ﻢُﮭْﻨِﻣَو ُﷲا ىَﺪَھ ْﻦﱠﻣ ﻢُﮭْﻨِﻤَﻓ َتﻮُﻏﺎﱠﻄﻟا اﻮُﺒِﻨَﺘْﺟاَو َﷲا اوُﺪُﺒْﻋا ِنَأ ًﻻﻮُﺳﱠر ٍﺔﱠﻣَأ ﱢﻞُﻛ ﻲِﻓ ﺎَﻨْﺜَﻌَﺑ ْﺪَﻘَﻟَو ُﻤْﻟا ُﺔَﺒِﻗﺎَﻋ َنﺎَﻛ َﻦﯿِﺑﱢﺬَﻜ } 36 { Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan: Sembahlah Allah saja, dan jauhilah Thagut itu, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul. tugas menyiarkan syari’at-Nya. 71 Secara tegas Tuhan memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk menyampaikan syari’at kepada seluruh umat manusia. 72 c. Memberikan Hidayah Kepada Manusia Tugas Nabi dan Rasul adalah memberi hidayah kepada umat manusia agar mereka dapat meniti jalan yang benar al-shirath al-mustaqim. Hidayah petunjuk secara umum terbagi menjadi dua, yaitu hidayah dalam pengertian taufiq dan hidayah dalam pengertian bimbingan dan penerangan al-Irsyad wa al-Bayan. Taufiq adalah menciptakan kekuatan untuk manusia agar taat kepada Allah, hidayah dalam pengertian taufiq ini merupakan kewenangan mutlak Allah. 73 Sedangkan hidayah dalam pengertian bimbingan dan penerangan dapat dilakukan oleh selain Allah dan bahkan merupakan tugas pokok semua Nabi dan Rasul-Nya. 74 d. Memberikan teladan yang baik 71 Nabi dan Rasul adalah manusia pilihan Allah yang diberi tugas menyampaikan ajaran-ajaran-Nya kepada manusia, al-Ahzab; 39 ﺎًﺒﯿِﺴَﺣ ِﷲﺎِﺑ ﻰَﻔَﻛَو َﷲا ﱠﻻِإ اًﺪَﺣَأ َنْﻮَﺸْﺨَﯾ َﻻَو ُﮫَﻧْﻮَﺸْﺨَﯾَو ِﷲا ِتَﻻﺎَﺳِر َنﻮُﻐﱢﻠَﺒُﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟا } 39 { yaitu orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. 72 Perintah ini secara eksplisit tertera dalam surat al-Maidah; 67: ُﮫَﺘَﻟﺎَﺳِر َﺖْﻐﱠﻠَﺑ ﺎَﻤَﻓ ْﻞَﻌْﻔَﺗ ْﻢﱠﻟ ْنِإَو َﻚِّﺑﱠر ْﻦِﻣ َﻚْﯿَﻟِإ َلِﺰْﻧُأ ﺂَﻣ ْﻎِّﻠَﺑ ُلْﻮُﺳﱠﺮﻟا ﺎَﮭﱡﯾَأﺎَﯾ َﻦْﯾِﺮِﻓﺎَﻜْﻟا َمْﻮَﻘْﻟا يِﺪْﮭَﯾَﻻ َﷲا ﱠنِإ ِسﺎﱠﻨﻟا َﻦِﻣ َﻚُﻤِﺼْﻌَﯾ ُﷲاَو } 67 { Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari gangguan manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. 73 Hidayah dalam pengertian taufiq, al-Qashas; 56 ِﺑ ُﻢَﻠْﻋَأ َﻮُھَو ُءﺂَﺸَﯾ ﻦَﻣ يِﺪْﮭَﯾ َﷲا ﱠﻦِﻜَﻟَو َﺖْﺒَﺒْﺣَأ ْﻦَﻣ يِﺪْﮭَﺗَﻻ َﻚﱠﻧِإ َﻦﯾِﺪَﺘْﮭُﻤْﻟﺎ } 56 { Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. 74 Tugas Nabi dan Rasul untuk memberikan hidayah dalam pengertian penerangan dan penjelasan, al- Syura; 52: ِدﺎَﺒِﻋ ْﻦِﻣ ُءﺂَﺸﱠﻧ ﻦَﻣ ِﮫِﺑ يِﺪْﮭﱠﻧ اًرﻮُﻧ ُهﺎَﻨْﻠَﻌَﺟ ﻦِﻜَﻟَو ُنﺎَﻤﯾِﻹْا َﻻَو ُبﺎَﺘِﻜْﻟا ﺎَﻣ يِرْﺪَﺗ َﺖﻨُﻛﺎَﻣ ﺎَﻧِﺮْﻣَأ ْﻦﱢﻣ ﺎًﺣوُر َﻚْﯿَﻟِإ ﺂَﻨْﯿَﺣْوَأ َﻚِﻟَﺬَﻛَو ٍطاَﺮِﺻ ﻰَﻟِإ يِﺪْﮭَﺘَﻟ َﻚﱠﻧِإَو ﺎَﻧ ٍﻢﯿِﻘَﺘْﺴﱡﻣ } 52 { Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu al-Quran dengan perintah Kami.Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab al-Quran dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba- hamba Kami.Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Penyampaian risalah melalui tabligh terasa belum cukup, manusia memerlukan keteladanan sehingga mereka mudah mengikutinya, karena itu salah satu tugas pokok Nabi dan Rasul adalah menjadi teladan bagi umatnya. 75 e. Memberi peringatan tentang kehidupan akhirat. Di antara tugas pokok para Nabi dan Rasul adalah memberi peringatan tentang adanya kehidupan akhirat, karena hal ini akan dapat merubah orientasi kehidupan manusia. 76 f. Mengubah orientasi hidup. Dalam prinsip keyakinan agama Islam kehidupan ini bukan hanya di dunia akan tetapi ada juga kehidupan akhirat, bahkan kehidupan akhirat lebih penting dibandingkan kehidupan dunia, karena itu tugas pokok Nabi dan Rasul adalah mengubah orientasi kehidupan manusia kepada keidupan akhirat. 77 7 . Unsur-Unsur Gerakan Dakwah Masyarakat Madinah yang dibentuk oleh Nabi melalui gerakan dakwah ini merupakan embrio bagi lahirnya Imperium Islam dunia yang mampu berkuasa selama kurang lebih sepuluh abad. Unsur-unsur dakwah yang dapat menunjang tercapainya tujuan dakwah di antaranya adalah; kualitas tenaga da’i, materi, metode, sarana dan fasilitas. 75 Q.S al-Ahzab; 21: ٌةَﻮْﺳُأ ِﷲا ِلﻮُﺳَر ﻲِﻓ ْﻢُﻜَﻟ َنﺎَﻛ ْﺪَﻘﱠﻟ اًﺮﯿِﺜَﻛ َﷲا َﺮَﻛَذَو َﺮِﺧَﻷْا َمْﻮَﯿْﻟاَو َﷲا اﻮُﺟْﺮَﯾ َنﺎَﻛ ﻦَﻤﱢﻟ ٌﺔَﻨَﺴَﺣ } 21 { Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. 76 QS. AL-an’am; 130: َﺷَو ﺎَﯿْﻧﱡﺪﻟا ُةﺎَﯿَﺤْﻟا ُﻢُﮭْﺗﱠﺮَﻏَو ﺎَﻨِﺴُﻔﻧَأ ﻰَﻠَﻋ ﺎَﻧْﺪِﮭَﺷ اﻮُﻟﺎَﻗ اَﺬَھ ْﻢُﻜِﻣْﻮَﯾ َءﺂَﻘِﻟ ْﻢُﻜَﻧوُرِﺬﻨُﯾَو ﻲِﺗﺎَﯾاَء ْﻢُﻜْﯿَﻠَﻋ َنﻮﱡﺼُﻘَﯾ ْﻢُﻜﻨِﻣ ٌﻞُﺳُر ْﻢُﻜِﺗْﺄَﯾ ْﻢَﻟَأ ِﺲﻧِﻹْاَو ِّﻦِﺠْﻟا َﺮَﺸْﻌَﻣﺎَﯾ اوُﺪِﮭ َﻦﯾِﺮِﻓﺎَﻛ اﻮُﻧﺎَﻛ ْﻢُﮭﱠﻧَأ ْﻢِﮭِﺴُﻔﻧَأ ﻰَﻠَﻋ } 130 { Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini Mereka berkata:Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. 77 Orientasi kehidupan manusia muslim lebih kepada kehidupan akhirat, al-Ankabut; 64: َنﻮُﻤَﻠْﻌَﯾ اﻮُﻧﺎَﻛ ْﻮَﻟ ُناَﻮَﯿَﺤْﻟا َﻲِﮭَﻟ َةَﺮِﺧَﻷْا َراﱠﺪﻟا ﱠنِإَو ُُﺐِﻌَﻟَو ُُﻮْﮭَﻟ ﱠﻻِإ ﺂَﯿْﻧﱡﺪﻟا ُةﺎَﯿَﺤْﻟا ِهِﺬَھﺎَﻣَو } 64 { Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main.Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. a. Kualitas da’i Nabi sebagai pelaksana dakwah memiliki nasab yang sangat mulia dan sangat dihormati di kalangan masyarakat Arab pada saat itu sehingga para penentang dakwah tidak berani melakukan tindakan fisik semena-mena terhadap pribadi Nabi karena secara legal dilindungi oleh adat yang berlaku pada saat itu. Di samping itu Nabi memiliki empat sifat, yaitu: Shiddiq, amanat, tabligh dan fathonah. b. Materi Keberhasilan dakwah salah satunya sangat ditentukan oleh materi dakwah yang mampu memberikan jawaban atas segala problematika kehidupan pada tingkat individual maupun sosial serta mampu memberikan alternatif pilihan hidup yang lebih baik. Materi dakwah yang dimaksud adalah syari’at Islam secara keseluruhan yang meliputi sistem aqidah tauhid iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Rasul- rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Hari Akhir, sistem ibadah shalat, puasa, zakat dan haji, akhlak dan sistem kehidupan meyeluruh yang meliputi sistem politik, ekonomi, pendidikan, Sosial budaya, kesenian, pertahanan dan keamanan, serta hukum dan perundang-undangan, sistem Jihad dan amar ma’ruf nahi munkar. Materi dakwah ini diharapkan mampu memberikan harapan hidup sejahtera yang penuh kedamaian, kebenaran, keadilan, persamaan, kasih sayang, tolong menolong dan bahkan mampu menumbuhkan keyakinan akan adanya kehidupan indah yang sangat abstrak yaitu sorga. Materi dakwah ini diharapkan juga mampu menumbuhkan semangat jihad untuk selalu menegakkan kebenaran dan keadilan serta memberantas kebatilan untuk selalu menegakkan kebenaran dan keadilan serta memberantas kebatilan dan kedzaliman. Dalam dakwah tidak mengenal batas teritorial, dalam jihad tidak mengenal pemisahan antara maslah agama dan Negara. c. Metode Dalam melaksanakan dakwah da’i diharapkan selalu mohon dibimbing oleh Allah di samping melakukan ikhtiyar secara maksimal, termasuk di dalamnya metode pelaksanaan. Petunjuk pelaksanaan dakwah di antaranya ada yang langsung dari Allah, tidak boleh melakukan diskriminasi. 78 Tidak boleh memisahkan antara ucapan dan tindakan, tidak boleh bertoleransi dalam agama, tidak mencela tuhan mad’u. 79 perintah untuk melaksanakan dakwah dengan bijaksana, mau’izhat hasanat dan dialog yang baik. Tidak boleh memungut imbalan, tidak boleh bermesraan dengan lawan, tidak menyampaikan hal-hal yang tidak mampu diketahui mad’u. 80 d. Saranamedia 1 Bahasa; materi dakwah secara esensial dikemas dalam bahasa yang begitu indah, yaitu al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT yang langsung diterima Rasul. Pengaruh bahasa ini sangat besar terhadap keberhasilan dakwah. Di samping itu kualitas interpretasi da’i terhadap al-Qur’an maupun hadits Ucapan, perbuatan dan ketentuan Nabi harus dapat dipertanggung jawabkan. 78 Teguran Allah terhadap sikap Nabi dalam melakukan dakwah, Q.S. Abasa; 1-5: ﱠﻰﻟَﻮَﺗَو َﺲَﺒَﻋ } 1 { ﻰَﻤْﻋَﻷْا ُهَءﺂَﺟ نَأ } 2 { ﻰَﻛﱠﺰَﯾ ُﮫﱠﻠَﻌَﻟ َﻚﯾِرْﺪُﯾﺎَﻣَو } 3 { ىَﺮْﻛِّﺬﻟا ُﮫَﻌَﻔﻨَﺘَﻓ ُﺮﱠﻛﱠﺬَﯾ ْوَأ } 4 { ْﺳا ِﻦَﻣ ﺎﱠﻣَأ ﻰَﻨْﻐَﺘ } 5 { Dia Muhammad bermuka masam dan berpaling, Karena telah datang seorang buta kepadanya.Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya dari dosa. atau dia ingin mendapatkan pengajaran lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup. 79 Nabi dilarang mencela sembahan orang-orang Arab jahiliyah, QS. Al-An’am; 108: َﻤَﻋ ٍﺔﱠﻣُأ ﱟﻞُﻜِﻟ ﺎﱠﻨﱠﯾَز َﻚِﻟَﺬَﻛ ٍﻢْﻠِﻋ ِﺮْﯿَﻐِﺑ اًوْﺪَﻋ َﷲا اﻮﱡﺒُﺴَﯿَﻓ ِﷲا ِنوُد ﻦِﻣ َنﻮُﻋْﺪَﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟا اﻮﱡﺒُﺴَﺗَﻻَو َنﻮُﻠَﻤْﻌَﯾ اﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻤِﺑ ْﻢُﮭُﺌِّﺒَﻨُﯿَﻓ ْﻢُﮭُﻌِﺟْﺮﱠﻣ ﻢِﮭِّﺑَر ﻰَﻟِإ ﱠﻢُﺛ ْﻢُﮭَﻠ } 108 { Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jaidkan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Rabb mereka kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. 80 QS. Al_sra’; 36: َﺒْﻟاَو َﻊْﻤﱠﺴﻟا ﱠنِإ ٌﻢْﻠِﻋ ِﮫِﺑ َﻚَﻟ َﺲْﯿَﻟﺎَﻣ ُﻒْﻘَﺗَﻻَو ًﻻﻮُﺌْﺴَﻣ ُﮫْﻨَﻋ َنﺎَﻛ َﻚِﺋَﻻْوُأ ﱡﻞُﻛ َداَﺆُﻔْﻟاَو َﺮَﺼ } 36 { Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. 2 Tempat dan lokasi; lokasi kegiatan dakwah akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan misi dakwah, misalnya Nabi memanfaatkan rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam sebagai tempat kegiatan dakwah. Al-Arqam bin abi al-Arqam termasuk anggota bani mahzum salah satu suku terhormat di Hijaz, sehingga sesuai dengan adat yang berlaku setiap orang yang berada di perkampungan tersebut dijamin keselamatannya oleh suku itu. Tempat strategis lain adalah Ka’bah dengan pasar-pasar di sekelilingnya sebagai pusat ziarah dan tempat berkumpulnya manusia. e. Proses konversi 1 Tenaga da’i, da’i sebagai pelaksana utama kegiatan dakwah harus memiliki kualifikasi yang memadai, seperti sifat sidiq, amanat, tabligh dan fathonah sebagaimana Nabi memilikiakhlak dan kepribadian yang sangat tinggi, gelar al- Amin yang disandangnya merupakan bukti nyata pengakuan kaumnya atas kredibilitas akhlak beliau. Di samping itu Nabi sejak kecil mengetahui dan bahkan ikut aktif membela, memperjuangkan dan membangun sejarah bangsanya, karena itu Nabi termasuk pelaku proses sejarah bangsanya dari sejak beliau belum diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Beliau mengetahui persis persoalan yang dihadapi umatnya, dengan bahasa lain Nabi termasuk salah satu kelompok elite sosial dan politik. Selain Nabi secara pribadi melakukan dakwah, beliau juga memilih beberapa sahabatnya untuk membantu. Dalam hal ini Nabi sangat selektif memilih sahabat sebagai tenaga da’i, misalnya Abu Bakar As-Shidiq seorang ahli geneologi yang sangat diperlukan padasaat setelah fath Makkah, dimana manusia secara berbondong-bondong masuk Islam walaupun mungkin dengan motif politik. Mus’ab bin Umair, seorang pemuda yang tampan, cerdas dan memiliki nasab yang ada kaitannya dengan orang-orang Yasrib, hal ini sangat bermanfaat bagi kelancaran dakwah di yatsrib setelah terjadinya bai’at aqabat al-ula, Hamzah bin Abi Thalib, seorang yang cerdas dan memiliki ketangkasan perang dan jiwa yang besar, sangat diperlukan dalam menghadapi raja al-Habsyi pada saat kaum hijrah ke Habasyah. Utsman bin Affan, seorang pedagang dan hartawan yang memiliki kelembutan jiwa dan sebagainya. Semua tersebut di atas menunjukkan bahwa tenaga da’i yang dipilih oleh Nabi untuk melakukan dakwah dan pembinaan umatnya benar-benar memiliki kredibilitas akhlak dan wawasan keilmuan serta keterampilan yang memadai. 2 Interaksi antara komponen dakwah dalam proses konversi Interaksi antar komponen dakwah, yaitu da’i, materi, metode, teknik, mad’u, sasaran dan tujuan dakwah dalam pelaksanaan dakwah mesti berjalan dengan baik, hal ini karena proses pelaksanaan dakwah dikontrol dan diawasi oleh penguasa Negara khalifah, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi akan segera diatasi secara cepat, misalnya gerakan penolakan zakat, kaum riddah dan Nabi palsu pada masa Abu Bakar, pemecatan Khalid bin Walid sebagai panglima perang oleh Umar bin Khattab, pembukuan al-Qur’an pada masa Utsman bin Affan dan sebagainya. 3 Tujuan Formulasi tujuan dakwah harus jelas, bahwa kegiatan dakwah adalah merupakan manivestasi dari semangat jihad untuk menegakkan kebenaran serta keadilan di muka bumi. Dakwah diyakini sebagai kewajiban bersama yangtidak dapat ditinggalkan dan dakwah didukung oleh segenap kekuatan umat yang dimilikinya. Dakwah merupakan misi utama bagi setiap umat. B . Masyarakat Islam

1. Pengertian Masyarakat Islam