dakwah meliputi seluruh aspek dakwah, seperti; da’i, materi, metode, media dan sebagainya. Dengan ungkapan lain pendekatan dakwah integratif adalah suatu pendekatan transformatif.
Pendekatan  transformatif  dakwah  dapat  dilakukan  dengan  melihat  model  apa  yang diberikan  al-Qur’an  dan  dakwah  Rasulullah.  Biografi  atau  sirah  rasul  menunjukkan  bahwa
kepekaan  dan  apresiasi  Muhammad  SAW  terhadap  isu  dan  masalah  komunitas  di sekelilingnya  sangat  tinggi.  Nabi  menunjukkan  keteladanan  pendekatan  kedua-duanya  di
atas, akan tetapi Nabi juga dibekali dengan visi tentang what is to be done dan itu diperoleh dari  ajaran  tauhid.  Gabungan  antara  visi  dan  kepekaan  itu  menghasilkan  gagasan  tentang
dakwah  yang  bersumber dari  wahyu  dan  di  lain  memiliki  nilai  transformasional.  Bangunan konsep  dakwah  integratif  diambil  dari  sikap  Rasulullah  dalam  menghadapi  tantangan
dakwah pada saat Rasulullah ditawari tiga alternatif oleh tokoh-tokoh kafir Quraisy Makkah untuk  menghentikan  dakwahnya:  apakah  Rasul  pilih  jadi  penguasa  raja,  kekayaan  harta,
atau  wanita.
67
Semua  itu  ditolak.  Orientasi  gerakan  dakwah  Rasul  bukan  Negara  dan kekuasaan,  walaupun  Negara  dan  kekuasaan  pada  akhirnya  ada  padanya,  dan  bukan  harta,
walaupun akhirnya ia menyertainya. Dan bukan pula kehormatan.
6. Tugas Pokok Dan Fungsi Kenabian
Manusia  diciptakan  Allah  dengan  dibekali  kelebihan  akal,  agar  dengan  akalnya  ia dapat  membedakan  mana  yang  baik  bagi  dirinya  dan  mana  yang  buruk.  Dengan  akalnya
diharapkan  dapat  melakukan  apa  yang  seharusnya  dilakukan  dan  meninggalkan  apa  yang seharusnya  ditinggalkan.  Tetapi  akal  yang  diberikan  kepada  manusia  memiliki  sifat-sifat
kelemahan dan keterbatasan, apalagi untuk memahami hal-hal yang berada di luar jangkauan akal  itu  sendiri.  Karena  itu  untuk  memperoleh  kebenaran  tidak  cukup  hanya  menggunakan
kemampuan akal saja.
67
Ibn Hisyam, Sirat al-Nabawiyat, juz II, hal 49
Allah mengutus para Rasul dan Nabi untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada  manusia  agar  mereka  mencapai  kebenaran  yang  dikehendaki  Allah,  seandainya
dengan  akalnya  manusia  dapat  mencapai  kebenaran  itu,  tentu  tidak  akan  ada  manfaatnya Allah  mengutus  para  Nabi  dan  Rasul.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  hanya  dengan  akalnya
saja manusia tidak dapat mencapai kebenaran yang dikehendaki Allah. Tugas  pokok  para  Nabi  dan  Rasul  dapat  dilihat  dari  wajtu,  karena  status  mereka
adalah  utusan  Allah  yang  membawa  misi  kenabian  dan  kerasulan,  di  antara  tugas-tugas pokok tersebut adalah:
68
a. Menyeru manusia agar mengabdi beribadah hanya kepada Allah swt. Beribadah berarti
tunduk, taat dan patuh hanya kepada-Nya. Inilah inti mentauhidkan Allah dan menjauhi kemusyrikan.  Karena  itu  inti  dakwah  para  Nabi  hanyalah  satu,  yaitu  membebaskan
manusia dari kemusyriakan dan mengajak kepada keyakinan tauhid.
69
Di samping aspek keyakinan tauhid juga aspek ketaatan.
70
b. Menyampaikan ajaran Allah kepada umat manusia.
Syar’at  Allah  baik  yang  berkenaan  dengan  masalah  keyakinanaqidah,  hukum-hukum dan akhlak harus disampaikan kepada manusia. Sedangkan yang bertugas menyampikan
misi  ketuhanan  tersebut  adalah  mereka  yang  telah  dipilih  Allah  untuk  melaksanakan
68
Ali Mustafa Yaqub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997, hal. 27-23
69
Misi kerasulan dan Kenabian adalah mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah, al-Anbiya’; 25 ِﺣﻮُﻧﱠﻻِإ ٍلﻮُﺳﱠر ﻦِﻣ َﻚِﻠْﺒَﻗ ﻦِﻣ ﺎَﻨْﻠَﺳْرَأﺂَﻣَو
ِنوُﺪُﺒْﻋﺎَﻓ ﺎَﻧَأ ﻵِإ َﮫَﻟِإ ﻵ ُﮫﱠﻧَأ ِﮫْﯿَﻟِإ ﻲ }
25 {
Dan Kami  tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu,  melainkan Kami wahyukan kepadanya:Bahwasanya tidak ada Ilah yang hak melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.
70
Perintah menjauhi Thaghut, an-Nahl; 36: َﻒْﯿَﻛ اوُﺮُﻈﻧﺎَﻓ ِضْرَﻷْا ﻲِﻓ اوُﺮﯿِﺴَﻓ ُﺔَﻟَﻼﱠﻀﻟا ِﮫْﯿَﻠَﻋ ْﺖﱠﻘَﺣ ْﻦﱠﻣ ﻢُﮭْﻨِﻣَو ُﷲا ىَﺪَھ ْﻦﱠﻣ ﻢُﮭْﻨِﻤَﻓ َتﻮُﻏﺎﱠﻄﻟا اﻮُﺒِﻨَﺘْﺟاَو َﷲا اوُﺪُﺒْﻋا ِنَأ ًﻻﻮُﺳﱠر ٍﺔﱠﻣَأ ﱢﻞُﻛ ﻲِﻓ ﺎَﻨْﺜَﻌَﺑ ْﺪَﻘَﻟَو
ُﻤْﻟا ُﺔَﺒِﻗﺎَﻋ َنﺎَﻛ َﻦﯿِﺑﱢﺬَﻜ
} 36
{ Dan  sesungguhnya  Kami  telah  mengutus  Rasul  pada  tiap-tiap  umat  untuk  menyerukan:  Sembahlah  Allah
saja, dan jauhilah Thagut itu, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.Maka berjalanlah kamu di muka bumi
dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul.
tugas  menyiarkan  syari’at-Nya.
71
Secara  tegas  Tuhan  memerintahkan  kepada  Nabi Muhammad untuk menyampaikan syari’at kepada seluruh umat manusia.
72
c. Memberikan Hidayah Kepada Manusia
Tugas Nabi dan Rasul adalah memberi hidayah kepada umat manusia agar mereka dapat meniti  jalan  yang  benar  al-shirath  al-mustaqim.  Hidayah  petunjuk  secara  umum
terbagi  menjadi  dua,  yaitu  hidayah  dalam  pengertian  taufiq  dan  hidayah  dalam pengertian  bimbingan  dan  penerangan  al-Irsyad  wa  al-Bayan.  Taufiq  adalah
menciptakan kekuatan untuk manusia agar taat kepada Allah, hidayah dalam pengertian taufiq ini merupakan kewenangan mutlak Allah.
73
Sedangkan hidayah dalam pengertian bimbingan  dan  penerangan  dapat  dilakukan  oleh  selain  Allah  dan  bahkan  merupakan
tugas pokok semua Nabi dan Rasul-Nya.
74
d. Memberikan teladan yang baik
71
Nabi  dan  Rasul  adalah  manusia  pilihan  Allah  yang  diberi  tugas  menyampaikan  ajaran-ajaran-Nya kepada manusia, al-Ahzab; 39
ﺎًﺒﯿِﺴَﺣ ِﷲﺎِﺑ ﻰَﻔَﻛَو َﷲا ﱠﻻِإ اًﺪَﺣَأ َنْﻮَﺸْﺨَﯾ َﻻَو ُﮫَﻧْﻮَﺸْﺨَﯾَو ِﷲا ِتَﻻﺎَﺳِر َنﻮُﻐﱢﻠَﺒُﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟا }
39 {
yaitu  orang-orang  yang  menyampaikan  risalah-risalah  Allah  mereka  takut  kepada-Nya  dan  mereka  tiada merasa takut kepada seorang pun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.
72
Perintah ini secara eksplisit tertera dalam surat al-Maidah; 67: ُﮫَﺘَﻟﺎَﺳِر َﺖْﻐﱠﻠَﺑ ﺎَﻤَﻓ ْﻞَﻌْﻔَﺗ ْﻢﱠﻟ ْنِإَو َﻚِّﺑﱠر ْﻦِﻣ َﻚْﯿَﻟِإ َلِﺰْﻧُأ ﺂَﻣ ْﻎِّﻠَﺑ ُلْﻮُﺳﱠﺮﻟا ﺎَﮭﱡﯾَأﺎَﯾ
َﻦْﯾِﺮِﻓﺎَﻜْﻟا َمْﻮَﻘْﻟا يِﺪْﮭَﯾَﻻ َﷲا ﱠنِإ ِسﺎﱠﻨﻟا َﻦِﻣ َﻚُﻤِﺼْﻌَﯾ ُﷲاَو }
67 {
Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu,  berarti  kamu  tidak  menyampaikan  amanat-Nya. Allah  memelihara  kamu  dari  gangguan
manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
73
Hidayah dalam pengertian taufiq, al-Qashas; 56 ِﺑ ُﻢَﻠْﻋَأ َﻮُھَو ُءﺂَﺸَﯾ ﻦَﻣ يِﺪْﮭَﯾ َﷲا ﱠﻦِﻜَﻟَو َﺖْﺒَﺒْﺣَأ ْﻦَﻣ يِﺪْﮭَﺗَﻻ َﻚﱠﻧِإ
َﻦﯾِﺪَﺘْﮭُﻤْﻟﺎ }
56 {
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk  kepada orang  yang dikehendaki-Nya,  dan Allah lebih mengetahui orang-orang  yang mau menerima
petunjuk.
74
Tugas Nabi dan Rasul untuk memberikan hidayah dalam pengertian penerangan dan penjelasan, al- Syura; 52:
ِدﺎَﺒِﻋ ْﻦِﻣ ُءﺂَﺸﱠﻧ ﻦَﻣ ِﮫِﺑ يِﺪْﮭﱠﻧ اًرﻮُﻧ ُهﺎَﻨْﻠَﻌَﺟ ﻦِﻜَﻟَو ُنﺎَﻤﯾِﻹْا َﻻَو ُبﺎَﺘِﻜْﻟا ﺎَﻣ يِرْﺪَﺗ َﺖﻨُﻛﺎَﻣ ﺎَﻧِﺮْﻣَأ ْﻦﱢﻣ ﺎًﺣوُر َﻚْﯿَﻟِإ ﺂَﻨْﯿَﺣْوَأ َﻚِﻟَﺬَﻛَو ٍطاَﺮِﺻ ﻰَﻟِإ يِﺪْﮭَﺘَﻟ َﻚﱠﻧِإَو ﺎَﻧ
ٍﻢﯿِﻘَﺘْﺴﱡﻣ }
52 {
Dan  demikianlah  Kami  wahyukan  kepadamu  wahyu  al-Quran  dengan  perintah  Kami.Sebelumnya  kamu tidaklah  mengetahui  apakah  Al-Kitab  al-Quran  dan  tidak  pula  mengetahui  apakah  iman  itu,  tetapi  Kami
menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba- hamba Kami.Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
Penyampaian  risalah  melalui  tabligh  terasa  belum  cukup,  manusia  memerlukan keteladanan  sehingga  mereka  mudah  mengikutinya,  karena  itu  salah  satu  tugas  pokok
Nabi dan Rasul adalah menjadi teladan bagi umatnya.
75
e. Memberi peringatan tentang kehidupan akhirat.
Di  antara  tugas  pokok  para  Nabi dan  Rasul  adalah  memberi  peringatan  tentang  adanya kehidupan akhirat, karena hal ini akan dapat merubah orientasi kehidupan manusia.
76
f. Mengubah orientasi hidup.
Dalam  prinsip  keyakinan  agama  Islam  kehidupan  ini  bukan  hanya  di  dunia  akan  tetapi ada  juga  kehidupan  akhirat,  bahkan  kehidupan  akhirat  lebih  penting  dibandingkan
kehidupan  dunia,  karena  itu  tugas  pokok  Nabi  dan  Rasul  adalah  mengubah  orientasi kehidupan manusia kepada keidupan akhirat.
77
7 . Unsur-Unsur Gerakan Dakwah
Masyarakat  Madinah  yang  dibentuk  oleh  Nabi  melalui  gerakan  dakwah  ini merupakan  embrio  bagi  lahirnya  Imperium  Islam  dunia  yang  mampu  berkuasa  selama
kurang lebih sepuluh abad. Unsur-unsur dakwah  yang dapat menunjang tercapainya tujuan dakwah di antaranya
adalah; kualitas tenaga da’i, materi, metode, sarana dan fasilitas.
75
Q.S al-Ahzab; 21: ٌةَﻮْﺳُأ ِﷲا ِلﻮُﺳَر ﻲِﻓ ْﻢُﻜَﻟ َنﺎَﻛ ْﺪَﻘﱠﻟ
اًﺮﯿِﺜَﻛ َﷲا َﺮَﻛَذَو َﺮِﺧَﻷْا َمْﻮَﯿْﻟاَو َﷲا اﻮُﺟْﺮَﯾ َنﺎَﻛ ﻦَﻤﱢﻟ ٌﺔَﻨَﺴَﺣ }
21 {
Sesungguhnya  telah  ada  pada  diri  Rasulullah  itu  suri  teladan  yang  baik  bagimu  yaitu  bagi  orang  yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
76
QS. AL-an’am; 130: َﺷَو ﺎَﯿْﻧﱡﺪﻟا ُةﺎَﯿَﺤْﻟا ُﻢُﮭْﺗﱠﺮَﻏَو ﺎَﻨِﺴُﻔﻧَأ ﻰَﻠَﻋ ﺎَﻧْﺪِﮭَﺷ اﻮُﻟﺎَﻗ اَﺬَھ ْﻢُﻜِﻣْﻮَﯾ َءﺂَﻘِﻟ ْﻢُﻜَﻧوُرِﺬﻨُﯾَو ﻲِﺗﺎَﯾاَء ْﻢُﻜْﯿَﻠَﻋ َنﻮﱡﺼُﻘَﯾ ْﻢُﻜﻨِﻣ ٌﻞُﺳُر ْﻢُﻜِﺗْﺄَﯾ ْﻢَﻟَأ ِﺲﻧِﻹْاَو ِّﻦِﺠْﻟا َﺮَﺸْﻌَﻣﺎَﯾ
اوُﺪِﮭ َﻦﯾِﺮِﻓﺎَﻛ اﻮُﻧﺎَﻛ ْﻢُﮭﱠﻧَأ ْﻢِﮭِﺴُﻔﻧَأ ﻰَﻠَﻋ
} 130
{ Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang
menyampaikan  kepadamu  ayat-ayat-Ku  dan  memberi  peringatan  kepadamu  terhadap  pertemuanmu  dengan hari ini Mereka berkata:Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri, kehidupan dunia telah menipu mereka,
dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
77
Orientasi kehidupan manusia muslim lebih kepada kehidupan akhirat, al-Ankabut; 64: َنﻮُﻤَﻠْﻌَﯾ اﻮُﻧﺎَﻛ ْﻮَﻟ ُناَﻮَﯿَﺤْﻟا َﻲِﮭَﻟ َةَﺮِﺧَﻷْا َراﱠﺪﻟا ﱠنِإَو ُُﺐِﻌَﻟَو ُُﻮْﮭَﻟ ﱠﻻِإ ﺂَﯿْﻧﱡﺪﻟا ُةﺎَﯿَﺤْﻟا ِهِﺬَھﺎَﻣَو
} 64
{ Dan  tiadalah  kehidupan  dunia  ini  melainkan  senda  gurau  dan  main-main.Dan  sesungguhnya  akhirat  itulah
yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
a. Kualitas da’i
Nabi  sebagai  pelaksana  dakwah  memiliki  nasab  yang  sangat  mulia  dan  sangat dihormati  di  kalangan  masyarakat  Arab  pada  saat  itu  sehingga  para  penentang
dakwah  tidak  berani  melakukan  tindakan  fisik  semena-mena  terhadap  pribadi  Nabi karena  secara  legal  dilindungi  oleh  adat  yang  berlaku  pada  saat  itu.  Di  samping  itu
Nabi memiliki empat sifat, yaitu: Shiddiq, amanat, tabligh dan fathonah. b.
Materi Keberhasilan  dakwah  salah  satunya  sangat  ditentukan  oleh  materi  dakwah  yang
mampu  memberikan  jawaban  atas  segala  problematika  kehidupan  pada  tingkat individual  maupun  sosial  serta  mampu  memberikan  alternatif  pilihan  hidup    yang
lebih baik. Materi  dakwah  yang  dimaksud  adalah  syari’at  Islam  secara  keseluruhan  yang
meliputi  sistem  aqidah  tauhid  iman  kepada  Allah,  malaikat-malaikat-Nya,  Rasul- rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Hari Akhir, sistem ibadah shalat, puasa, zakat dan
haji, akhlak dan sistem kehidupan meyeluruh yang meliputi sistem politik, ekonomi, pendidikan,  Sosial  budaya,  kesenian,  pertahanan  dan  keamanan,  serta  hukum  dan
perundang-undangan, sistem Jihad dan amar ma’ruf nahi munkar. Materi  dakwah  ini  diharapkan  mampu  memberikan  harapan  hidup  sejahtera  yang
penuh  kedamaian,  kebenaran,  keadilan,  persamaan,  kasih  sayang,  tolong  menolong dan  bahkan  mampu  menumbuhkan  keyakinan  akan  adanya  kehidupan  indah  yang
sangat  abstrak  yaitu  sorga.  Materi  dakwah  ini  diharapkan  juga  mampu menumbuhkan  semangat  jihad  untuk  selalu  menegakkan  kebenaran  dan  keadilan
serta memberantas kebatilan untuk selalu menegakkan  kebenaran dan  keadilan  serta
memberantas  kebatilan  dan  kedzaliman.  Dalam  dakwah  tidak  mengenal  batas teritorial, dalam jihad tidak mengenal pemisahan antara maslah agama dan Negara.
c. Metode
Dalam melaksanakan dakwah da’i diharapkan selalu mohon dibimbing oleh Allah di samping  melakukan  ikhtiyar  secara  maksimal,  termasuk  di  dalamnya  metode
pelaksanaan.  Petunjuk  pelaksanaan  dakwah  di  antaranya  ada  yang  langsung  dari Allah, tidak boleh melakukan diskriminasi.
78
Tidak boleh memisahkan antara ucapan dan  tindakan,  tidak  boleh  bertoleransi  dalam  agama,  tidak  mencela  tuhan  mad’u.
79
perintah  untuk  melaksanakan  dakwah  dengan  bijaksana,  mau’izhat  hasanat  dan dialog  yang  baik.  Tidak  boleh  memungut  imbalan,  tidak  boleh  bermesraan  dengan
lawan, tidak menyampaikan hal-hal yang tidak mampu diketahui mad’u.
80
d. Saranamedia
1 Bahasa; materi dakwah secara esensial dikemas dalam bahasa yang begitu indah,
yaitu  al-Qur’an  sebagai  wahyu  Allah  SWT  yang  langsung  diterima  Rasul. Pengaruh bahasa  ini  sangat besar terhadap keberhasilan dakwah. Di samping  itu
kualitas  interpretasi  da’i  terhadap  al-Qur’an  maupun  hadits  Ucapan,  perbuatan dan ketentuan Nabi harus dapat dipertanggung jawabkan.
78
Teguran Allah terhadap sikap Nabi dalam melakukan dakwah, Q.S. Abasa; 1-5: ﱠﻰﻟَﻮَﺗَو َﺲَﺒَﻋ
} 1
{ ﻰَﻤْﻋَﻷْا ُهَءﺂَﺟ نَأ
} 2
{ ﻰَﻛﱠﺰَﯾ ُﮫﱠﻠَﻌَﻟ َﻚﯾِرْﺪُﯾﺎَﻣَو
} 3
{ ىَﺮْﻛِّﺬﻟا ُﮫَﻌَﻔﻨَﺘَﻓ ُﺮﱠﻛﱠﺬَﯾ ْوَأ
} 4
{ ْﺳا ِﻦَﻣ ﺎﱠﻣَأ
ﻰَﻨْﻐَﺘ }
5 {
Dia  Muhammad  bermuka  masam  dan  berpaling,  Karena  telah  datang  seorang  buta  kepadanya.Tahukah kamu  barangkali  ia  ingin  membersihkan  dirinya  dari  dosa.  atau  dia  ingin  mendapatkan  pengajaran  lalu
pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup.
79
Nabi dilarang mencela sembahan orang-orang Arab jahiliyah, QS. Al-An’am; 108: َﻤَﻋ ٍﺔﱠﻣُأ ﱟﻞُﻜِﻟ ﺎﱠﻨﱠﯾَز َﻚِﻟَﺬَﻛ ٍﻢْﻠِﻋ ِﺮْﯿَﻐِﺑ اًوْﺪَﻋ َﷲا اﻮﱡﺒُﺴَﯿَﻓ ِﷲا ِنوُد ﻦِﻣ َنﻮُﻋْﺪَﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟا اﻮﱡﺒُﺴَﺗَﻻَو
َنﻮُﻠَﻤْﻌَﯾ اﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻤِﺑ ْﻢُﮭُﺌِّﺒَﻨُﯿَﻓ ْﻢُﮭُﻌِﺟْﺮﱠﻣ ﻢِﮭِّﺑَر ﻰَﻟِإ ﱠﻢُﺛ ْﻢُﮭَﻠ }
108 {
Dan  janganlah  kamu  memaki  sembahan-sembahan  yang  mereka  sembah  selain  Allah,  karena  mereka  nanti akan  memaki  Allah  dengan  melampaui  batas  tanpa  pengetahuan.  Demikianlah  Kami  jaidkan  setiap  umat
menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Rabb mereka kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
80
QS. Al_sra’; 36: َﺒْﻟاَو َﻊْﻤﱠﺴﻟا ﱠنِإ ٌﻢْﻠِﻋ ِﮫِﺑ َﻚَﻟ َﺲْﯿَﻟﺎَﻣ ُﻒْﻘَﺗَﻻَو
ًﻻﻮُﺌْﺴَﻣ ُﮫْﻨَﻋ َنﺎَﻛ َﻚِﺋَﻻْوُأ ﱡﻞُﻛ َداَﺆُﻔْﻟاَو َﺮَﺼ }
36 {
Dan  janganlah  kamu  mengikuti  apa  yang  kamu  tidak  mempunyai  pengetahuan  tentangnya.  sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.
2 Tempat  dan  lokasi;  lokasi  kegiatan  dakwah  akan  sangat  mempengaruhi  tingkat
keberhasilan  misi  dakwah,  misalnya  Nabi  memanfaatkan  rumah  al-Arqam  bin Abi  al-Arqam  sebagai  tempat  kegiatan  dakwah.  Al-Arqam  bin  abi  al-Arqam
termasuk  anggota  bani  mahzum  salah  satu  suku  terhormat  di  Hijaz,  sehingga sesuai  dengan  adat  yang  berlaku  setiap  orang  yang  berada  di  perkampungan
tersebut  dijamin  keselamatannya  oleh  suku  itu.  Tempat  strategis  lain  adalah Ka’bah  dengan  pasar-pasar  di  sekelilingnya  sebagai  pusat  ziarah  dan  tempat
berkumpulnya manusia. e.
Proses konversi 1
Tenaga  da’i,  da’i  sebagai  pelaksana  utama  kegiatan  dakwah  harus  memiliki kualifikasi  yang  memadai,  seperti  sifat  sidiq,  amanat,  tabligh  dan  fathonah
sebagaimana  Nabi  memilikiakhlak  dan  kepribadian  yang  sangat  tinggi,  gelar  al- Amin  yang  disandangnya  merupakan  bukti  nyata  pengakuan  kaumnya  atas
kredibilitas  akhlak  beliau.  Di  samping  itu  Nabi  sejak  kecil  mengetahui  dan bahkan  ikut  aktif  membela,  memperjuangkan  dan  membangun  sejarah
bangsanya, karena  itu Nabi termasuk pelaku proses sejarah bangsanya dari sejak beliau  belum  diangkat  menjadi  Nabi  dan  Rasul.  Beliau  mengetahui  persis
persoalan  yang  dihadapi  umatnya,  dengan  bahasa  lain  Nabi  termasuk  salah  satu kelompok elite sosial dan politik.
Selain  Nabi  secara  pribadi  melakukan  dakwah,  beliau  juga  memilih  beberapa sahabatnya untuk membantu. Dalam hal ini Nabi sangat selektif memilih sahabat
sebagai tenaga da’i, misalnya Abu Bakar As-Shidiq seorang ahli geneologi  yang sangat  diperlukan  padasaat  setelah  fath  Makkah,  dimana  manusia  secara
berbondong-bondong  masuk  Islam  walaupun  mungkin  dengan  motif  politik.
Mus’ab  bin  Umair,  seorang  pemuda  yang  tampan,  cerdas  dan  memiliki  nasab yang  ada  kaitannya  dengan  orang-orang  Yasrib,  hal  ini  sangat  bermanfaat  bagi
kelancaran dakwah di yatsrib setelah terjadinya bai’at aqabat al-ula, Hamzah bin Abi Thalib, seorang yang cerdas dan memiliki ketangkasan perang dan jiwa yang
besar, sangat diperlukan dalam menghadapi raja al-Habsyi pada saat kaum hijrah ke  Habasyah. Utsman bin Affan, seorang pedagang dan hartawan  yang memiliki
kelembutan jiwa dan sebagainya. Semua  tersebut  di  atas  menunjukkan  bahwa  tenaga  da’i  yang  dipilih  oleh  Nabi
untuk  melakukan  dakwah  dan  pembinaan  umatnya  benar-benar  memiliki kredibilitas akhlak dan wawasan keilmuan serta keterampilan yang memadai.
2 Interaksi antara komponen dakwah dalam proses konversi
Interaksi  antar  komponen  dakwah,  yaitu  da’i,  materi,  metode,  teknik,  mad’u, sasaran  dan  tujuan  dakwah  dalam  pelaksanaan  dakwah  mesti  berjalan  dengan
baik,  hal  ini  karena  proses  pelaksanaan  dakwah  dikontrol  dan  diawasi  oleh penguasa  Negara  khalifah,  penyimpangan-penyimpangan  yang  terjadi  akan
segera  diatasi  secara  cepat,  misalnya  gerakan  penolakan  zakat,  kaum  riddah  dan Nabi palsu pada masa Abu Bakar, pemecatan Khalid bin Walid sebagai panglima
perang  oleh  Umar  bin  Khattab,  pembukuan  al-Qur’an  pada  masa  Utsman  bin Affan dan sebagainya.
3 Tujuan
Formulasi tujuan dakwah harus jelas, bahwa kegiatan dakwah adalah merupakan manivestasi  dari  semangat  jihad  untuk  menegakkan  kebenaran  serta  keadilan  di
muka  bumi.  Dakwah  diyakini  sebagai  kewajiban  bersama  yangtidak  dapat
ditinggalkan  dan  dakwah  didukung  oleh  segenap  kekuatan  umat  yang dimilikinya. Dakwah merupakan misi utama bagi setiap umat.
B .   Masyarakat Islam
1. Pengertian Masyarakat Islam