DM tipe 2 tidak mengetahui penyakit dan komplikasi lanjut, sehingga datang ke rumah sakit dengan glukosa darah yang tinggi disertai berbagai komplikasi.
Telah diketahui bahwa konseling dapat mengatasi ketidakpatuhan penderita DM. Edukasi yang baik dan tepat akan menggugah kesadaran penderita untuk mau
mengubah dan menjalankan diet yang dianjurkan, sehingga kadar glukosa darah terkendali dengan baik dan mencegah timbulnya komplikasi. Nicolucci et al 1996
melaporkan bahwa penderita DM yang tidak mendapatkan edukasi memiliki risiko 4 kali lebih tinggi terkena komplikasi dibandingkan yang mendapatkan edukasi. Untuk
upaya pencegahan primer, materi yang disampaikan saat konseling ditekankan pada faktor penyebab timbulnya DM dan usaha mengurangi faktor risiko, tujuan utama
menjalankan diet, perencanaan makan, serta komplikasi DM Waspadji, 2007.
2.5. Landasan Teori
DM merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai insulin. Beberapa faktor risiko
terjadinya penyakit DM adalah sosiodemografi meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, perilaku kesehatan serta sosio budaya masyarakat khususnya dalam
perubahan pola makan mereka Waspadji, 2007. Menurut Smet 1994, psikososial adalah hubungan yang dinamis antara
psikologis dan pengaruh sosial dan di antara keduanya saling mempengaruhi. Gangguan psikososial terjadi apabila terdapat ketidakseimbangan antara kedua
komponen di atas yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan, sehingga
Universitas Sumatera Utara
penderita DM harus beradaptasi untuk menghadapi perubahan tersebut. Menurut Sarwono 2002 beberapa faktor yang termasuk dalam Psikososial antara lain
persepsi, motivasi motif, kepercayaan dan adanya interaksi sosial. Ke empat faktor tersebut merupakan unsur-unsur yang tidak terlepas dalam diri individu selama proses
perkembangan dan perilakunya, termasuk dalam perilaku kesehatan yaitu dalam mengatur pola makan seimbang dan sehat.
H.L Blum 1974 bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh faktor agent yaitu segala sesuatu penyebab terjadinya suatu penyakit, dalam hal ini berhubungan dengan
ketidakseimbang asupan makanan penderita DM, faktor host, yaitu faktor yang bersumber dari individu seperti karakteristik individu dan perilaku individu serta
faktor environment yaitu faktor yang bersumber dari lingkungan, seperti lingkungan fisik dan sosial.
2.6. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan rumusan teori tersebut, maka peneliti dapat merumuskan kerangka konsep penelitian serta variabel-variabel yang diteliti berikut ini:
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Faktor Psikososial
1. Motivasi Diri
2. Persepsi
3. Kepercayaan Diri
4. Dukungan Keluarga
Pola Makan Penderita DM
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 2.1, diketahui bahwa variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel psikososial yang terdiri dari variabel motivasi diri,
persepsi, kepercayan diri dan dukungan keluarga. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel pola makan penderita DM yang dilihat dari
jumlah asupan energi,jadwal makan dan jenis makanan yang dikonsum
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei dengan desain cross sectional bertujuan untuk menganalisis pengaruh psikososial terhadap pola makan pada penderita
Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Kabupaten Deli Serdang. 3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Kabupaten Deli Serdang, dengan pertimbangan ditemukannya masalah penyakit Diabetes Mellitus dan terjadinya fluktuasi kasus
setiap tahunnya di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 10 sepuluh bulan terhitung Januari 2009
sampai dengan Oktober 2009. 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita DM yang rawat jalan di RS Deli Serdang pada tahun 2008 yaitu sebanyak 351 kasus, yang sudah dipilih
berdasarkan kriteria sebagai berikut: a.
Merupakan penduduk yang berdomisili di Kabupaten Deli Serdang. b.
Merupakan pasien yang sudah pernah berobat ke RSU Deli Serdang dan dinyatakan menderita DM.
c. Bukan merupakan pasien rawat inap.
Universitas Sumatera Utara