Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Desain Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Tek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada MTs. Negeri Legok yang beralamat di Jl H Abdurrahman No 85 A Pagedangan, Tangerang. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 20102011 pada bulan Agustus sampai dengan bulan September 2010. Waktu pelaksanaan penelitian akan terlihat pada tabel dibwah ini : Tabel 2 Waktu Pelaksanaan Penelitian Waktu Kegiatan 15 Juni 2010 Permohonan izin observasi dan wawancara dengan guru bidang study 21 Juli 2010 Permohonan izin penelitian 2 Agustus 2010 – 1 September 2010 Penelitian 4 Agustus 2010 Uji validitas instrument 22 September 2010 Pemberian postes

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen penelitian semu, yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap variabel dan kondisi eksperimen. Kelas eksperimen adalah kelas dengan perlakuan model 30 Cooperative Learning tipe snowball throwing dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Subject Posttest Only Control Group Design dengan rincian sebagai berikut : 1 Tabel 3 Desain Penelitian Kelas Perlakuan Post Test Eksperimen Kontrol Keterangan : : Perlakuan dengan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing : Tes akhir yang sama pada kedua kelas

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. Negeri Legok . Sedangkan populasi terjangkau pada penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Negeri Legok. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel acak kelas. Setelah dilakukan sampling terhadap enam kelas yang ada diperoleh sampel adalah kelas VII 4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang dan kelas VII 6 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel yang Diteliti a. Variabel bebas : Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing b. Variabel Terikat : Hasil belajar matematika pada pokok bahasan bilangan bulat. 1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hal. 185 2. Data Penelitian Data penelitian diambil dari hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dari skor tes formatif pada pokok bahasan bilangan bulat dimana tes yang dikerjakan oleh kedua kelas tersebut sama, yang dilakukan pada akhir pokok bahasan materi bilangan bulat. 3. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 buah soal untuk mengukur hasil belajar matematika siswa. Dimana 10 soal merupakan hasil dari uji validitas dan 10 soal dari perbaikan instrumen dengan pembimbing dengan kisi-kisi instrumen sebagai berikut: Tabel 4 KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR Kompetensi Dasar : 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat 1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah Indikator Kemampuan Nomor soal C 1 C 2 C 3 Membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negative √ 1 Menyatakan hubungan antara dua bilangan bulat √ 2 Menyelesaikan operasi tambah,kurang, kali, bagi, pangkat dan akar kuadrat bilangan bulat termasuk operasi campuran √ √ √ 3, 4, 7, 20 18, 19 5, 14, 16 Menentukan dan menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat √ 6 Menentukan KPK danFPB dengan memfaktorkan √ 8, 9 Menggunakan KPK dan FPB untuk menyelesaikan masalah √ 10 Menaksir hasil perkalian, pembagian dan melakukan pembulatan bilangan bulat √ 11, 12 Menghitung akar kuadrat suatu bilangan √ 17 Menggunakan sifat-sifat penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan bilangan bulat untuk menyelesaikan masalah √ 13, 15 Jumlah 20 Keterangan: C 1 = Mengingat C 2 = Memahami C 3 = Mengaplikasikan Instrumen terlebih dahulu diuji cobakan sebelum digunakan sehingga didapatkan instrumen yang baik. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda instrumen.

a. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pada instrumen tes hasil belajar matematika, validitas yang digunakan adalah validitas item, yaitu mengkur yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Pengujian validitas item untuk tes berbentuk pilihan ganda dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi point biserial, yaitu: 2 = Keterangan: = Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan korelasi antara variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai koefisien validitas item. = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butir item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul. = Skor rata-rata dari skor total. SD t = Deviasi standar dari skor total. P = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya. q = Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya. Setelah diperoleh harga , selanjutnya dilakukan pengujian validitas dengan membandingkan harga dan product moment, s terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus dk = n – 2. Dengan diperolehnya dk, maka dapat dicari harga product moment pada taraf signifikansi 5 . Kriteria pengujiannya adalah jika , maka soal tersebut valid dan jika maka soal tersebut tidak valid. Dari hasil uji validitas 30 soal yang diujicobakan terdapat 10 soal yang valid pada lampiran 8 dan 10 soal yang yang telah diperbaiki. 2 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hal. 78-79

b. Uji reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Pengujian reliabilitas untuk tes berbentuk pilihan ganda dalam penelitian ini menggunakan rumus KR-20, yaitu: 3 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∑ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = 2 2 11 1 S pq S n n r Keterangan: 11 r = Koefisien reliabilitas tes. n = Banyaknya butir item. 1 = Bilangan konstan. = Varian total. 2 t s p i = Proporsi testee yang menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan. q i = Proporsi testee yang jawabannya salah, atau q i = 1 - p i . i i q p ∑ = Jumlah dari hasil perkalian antara p i dengan q i . Klasifikasi interpretasi reliabilitas yang digunakan adalah sebagai berikut: 4 3 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, cet. II, hal. 131-132 4 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, cet. II , h. 132 Tabel 5 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas Nilai Korelasi Interpretasi 11 r ≤ 0,20 0,20 ≤ 11 r 0,40 0,40 ≤ 11 r 0,70 0,70 ≤ 11 r 0,90 0,90 11 r 1,00 = 11 r 1,00 Tidak ada korelasi Korelasi rendah Korelasi sedang Korelasi tinggi Korelasi sangat tinggi Korelasi sempurna Dari uji reliabilitas yang dilakukan pada butir soal yang valid didapatkan reliabilitas sebesar 0,48 pada lampiran 9 dengan tingkat reliabilitas sedang

c. Uji Taraf Kesukaran Difficulty Index

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Hasil hitungnya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Semakin besar indeks menunjukan semakin mudah butir soal. Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0,5. Rumusnya adalah sebagai berikut: : 5 P = Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Jumlah seluruh siswa yang menjawab soal benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar ... h. 208. Kl si T ran Tabel 6 asifikasi Interpreta araf Kesuka Nilai D p Interpretasi P = 0,00 0,00 P ≤ 0,30 0,30 P ≤ 0,70 0,7 00 P = 1,00 Sangat sukar Sangat mudah 0 P ≤ 1, Sukar Sedang Mudah d. umus yang digunakan untuk enemukan indeks diskriminan adalah: 6 D = Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan kemampuan siswa. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminan. Indeks diskriminan ini dikenak dengan tanda negative yang berarti bahwa suatu soal itu terbalik dalam mengukur kemampuan siswa. R m - = - BA = banyak golongan atas yang menjawab benar untuk setiap butir BB = banyak golongan bawah yang menjawab benar untuk setiap butir Keterangan: D = daya pembeda P A = proporsi kelas atas yang menjawab benar P B = proporsi kelas bawah yang menjawab benar soal. soal. 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar…., hal. 213 JA = jumlah siswa kelas atas JB = jumlah siswa kelas bawah t jelek 0,70 DP 1,00 = sangat baik

E. Tek

statistik, uji statistik yang digu memeriksa agai prasyarat dapat dilakukan analisis data.

1. Uji

. Adapun prosedur ai berikut: 8 a. al dari populasi yang tidak berdistribusi normal Klasifikasi daya pembeda: 7 DP = 0, 00 = sanga 0,00 DP 0,20 = jelek 0,20 DP 0,40 = cukup 0,40 DP 0,70 = baik nik Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan uji nakan adalah uji-t untuk menguji hipotesis. Namun sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t, maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu. Uji prasyarat yang perlu dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas untuk keabsahan sampel seb Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada dua kelompok sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji kai kuadrat chi square pengujiannya adalah sebag Menentukan hipotesis H : Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : Data sampel beras b. Menentukan rata-rata. c. Menentukan standar deviasi. 7 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian...........hal. 135 8 Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar…, h. 149 – 150. d. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi. 1 nya subjek rb sar – skor terkecil 3 Panjang kelas P = Rumus banyak kelas: aturan Struges K = 1 + 3,3 log n, dengan n adalah banyak 2 Rentang R = skor te e K R e. Cari dengan rumus: hitung 2 χ ∑ − = i E Cari tabel 2 χ dengan derajat kebebasan dk = banyak ke i i hitung E O 2 2 χ f. las K – 3 dan atau taraf signifikansi α = 5. g. ria pen ian: Jika , maka H ditolak

2. Uji Homogenitas

an uji Fisher F. nya adalah sebagai berikut: 9 a. ntukan hi tesis b. Cari F hitung dengan rumus: taraf kepercayaan 95 Krite guj Jika ≤ , maka H diterima hitung 2 χ tabel 2 χ hitung 2 χ tabel 2 χ Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunak Adapun prosedur pengujian Mene po H : 2 2 2 1 σ σ = H 1 : 2 2 2 1 σ σ ≠ terkecil Varians F terbesar Varians = d. itung F tabel dengan rumus: c. Tetapkan taraf signifikansi α H 9 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, Cet. III, h. 249. 1 , 1 2 tabel 2 1 F F − − = n n α e. ut: pok sampel mempunyai varians yang berbeda.

3. Pen

an uji-t pada taraf signifikan alpha = 0,05 dengan rumus sebagai berikut: a ji t untuk varian yang homogen Tentukan kriteria pengujian H , yaitu: Jika F hitung ≤ F tabel , maka H diterima Jika F F , maka H ditolak hitung tabel Adapun pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berik H : Kedua kelompok sampel mempunyai varians yang sama. H 1 : Kedua kelom gujian Hipotesis Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, kemudian untuk mengetahui pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa digunakn uji-t. Melakuk u 2 1 2 1 1 1 n n S X X t gab + − = dk = 2 2 1 − + n n b ji t untuk varian yang tidak homogen t = u 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X + − dk = 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + n n S n n S n S n S Keterangan : t : harga uji statistik 1 X : rata-rata hasil belajar matematika kelompok Eksperimen 2 X : rata-rata hasil belajar matematika kelompok Kontrol S : varian gabungan gab 1 n : jumlah sampel kelas eksperimen 2 n : jumlah sampel kelas kontrol 2 1 S : varian data pada kelompok eksperimen : varian data pada kelompok kontrol 2 2 S Kriteria pengujian: Tolak Ho jika t hitung t tabel Terima Ho jika t hitung t tabel Jika dalam perhitungan uji normalitas diperoleh bahwa kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka untuk menguji hipotesis menggunakan uji non parametrik. Adapun jenis uji non parametrik yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Mann-Whitney Uji ”U” untuk sampel besar dengan taraf signifikasi α = 0,05. Adapun langkah-langkah dalam tes U Mann-Whitney adalah sebagai berikut: a. Tentukan harga-harga n 1 dan n 2 . n 1 untuk jumlah siswa yang lebih sedikit, dan n 2 untuk jumlah siswa yang lebih banyak. b. Berilah ranking bersama skor-skor kedua kelompok itu. c. Tentukan harga U dengan rumus: 1 1 1 2 1 1 R 2 1 n n n n U − + dan + = 2 2 2 2 1 2 R 2 1 n n n n U − + + = Dimana: n 1 = jumlah sampel kelas eksperimen n 2 = jumlah sampel kelas kontrol U 1 = jumlah peringkat kelas eksperimen U 2 = jumlah peringkat kelas kontrol R 1 = jumlah rangking pada sampel kelas eksperimen R 2 = jumlah rangking pada sampel kelas kontrol d. Metode untuk menetapkan signifikansi harga U observasi dengan rumus: 12 1 n n n n 2 n n - U Z - U Z 2 1 2 1 2 1 U U + + = = σ μ e. Jika harga observasi U mempunyai kemungkinan yang sama besar dengan, atau lebih kecil dari α, tolaklah H dan menerima H a. Dan kriteria pengujian: Jika p ≤ α, maka tolak H Jika p α, maka terima H 2 1

B. Hipotesis Statistik

Dokumen yang terkait

Penerapan metode snowball throwing dalam peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas III MI Pembangunan UIN Jakarta

2 10 164

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Termodifikasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas VII.4 Di SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

0 3 6

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Siswa SD

0 3 10

PERBANDINGAN PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 1 48

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING DI SEKOLAH DASAR

0 0 16