Adegan 3 Jessica Menyaksikan Pengeboman Hotel JW Marriot

66 Tabel 4.6 Adegan Jessica Menyaksikan Pengeboman Hotel JW Marriot Adegan Visualisasi Verbal dan Non Verbal Pemain Interprestasi Simbolik 1 00:46:22 Polisi Menunjukan Polisi adalah badan pemerintah yg bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum di Islamabad, Pakistan. 2 00:46:31 Maya Menampilkan suasana pemeriksaan keamanan. 3 00:46:31 Menampilkan suasana Hotel JW Marriot sebelum diledakkan. 67 4 00:46:56 Jessica Menampilkan Jessica memanggil Maya. 5 00:44:58 Maya Menampilkan Maya menuju ke meja restoran yang dipesan Jessica. 6 00:47:57 Maya Menampilkan Maya sedang berdiskusi mengenai Abu Ahmed. 68 7 00:49:03 Menampilkan suasana Hotel JW Marriot Islamabad yang diledakkan. 8 00:49:22 Jessica Menampilkan Jessica yang berusaha menyelamatkan diri. 9 00:49:30 Menampilkan pada korban ledakkan yang terluka. 69 10 00:49:50 Jessica, Maya Menampilkan Jessica dan Maya berusaha keluar dari kobaran api yang berada di dalam Hotel JW Marriot. Dari gambar diatas diungkapkan cara berkomunikasi sesama agen CIA. Mereka betemu di Hotel JW Marriot seperti pada scene empat sampai scene enam, mereka berdiskusi mengenai rencana penangkapan Osama bin Laden dan sumber yang dapat dipercaya adalah menemukan Abu Ahmed sebagai pembawa pesan. Temuan jihad pada scene ini, meledaknya Hotel JW Marriot. Para teroris meyakini dengan meledakkan hotel tesebut sama saja dengan membunuh orang kafir dengan begitu para teroris sudah berjihad dengan dijalan Allah dengan Ibadah yang mulia. Tabel 4.7 Ikon, Indeks dan Simbol dalam Adegan Jessica Menyaksikan Pengeboman Hotel JW Marriot Ikon Ikon dalam adegan ini adalah suasana pengamanan malan oleh petugas. Bisa dilihat banyaknya mobil Polisi. Indeks Indeks dalam adegan ini antara lain kebingungan Jessica saat setelah ledakkan terjadi di Hotel JW Marriot. 70 Simbol Simbol dalam adegan ini adalah bom, bom senjata yang mempunyai daya ledak tinggi. Secara teknis, adegan-adegan di atas memiliki beberapa unsur sinematografi. Pada potongan adegan yang pertama Maya sedang melewati prosedur pengaman malam oleh Polisi, jarak yang digunakan dalam adegan ini menggunakan medium shot karena mendekatkan polisi dengan memeriksa mobil Maya. Potongan shot yang selanjutnya, jarak kamera yang digunakan adalah medium long shot, yang memvisualisasikan sebuah restoran di Hotel JW Marriot di Islamabad mengambarkan megahnya Hotel tersebut. Kemudian dalam adegan ini, Jessica dan Maya sedang bertemu untuk berdiskusi mengenai Abu Ahmed. Jarak kamera yang digunakan dalam adegan ini adalah Close up shot. Adegan selanjutnya adalah ledakkan tiba-tiba pada Hotel JW Marriot yang banyak menewaskan korban. Jarak kamera yang digunakan adalah Extreme long shot. Adegan terakhir, Jessica dan Maya berusaha menyelamatkan diri dalam reruntuhan bangunan di dalam Hotel JW Marriot. Jarak yang digunakan dalam adegan ini adalah medium close up. Secara keseluruhan adegan di atas memiliki beberapa karakter sinematografi. Jarak kamera yang digunakan dalam adegan tersebut adalah long shot, medium shot, extreme long shot dan medium close up. Untuk pencahayaannya cenderung menggunakan sumber cahaya atau sumber pencahayaan natural seperti apa adanya di 71 lokasi setting. Pada adegan ini menggunakan sumber cahaya utama key light. Setting yang digunakan dalam adegan semua ini adalah shot on location. Aspek suara dan editing di dalam adegan ini memakai dieges sound dan non dieges sound dengan editing di dominasi oleh tipe montase, establishingreestablishing shot dan cut in yang diiringi musik instrumental. Sebelum menganalisis sebuah adegan utama tentang arti bunuh diri dalam agama Islam atau jihad, berikut ini peneliti akan memaparkan komponen-komponen Intrinsik yang harus diperhatikan karena komponen ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memahami adegan khusus ini berdasarkan unsur-unsur naratif film. 1. Tokoh Tokoh pada adegan ini terdiri dari tokoh utama dan pembantu. Tokoh utama pada adegan ini adalah Maya Jessica Chastain. Maya divisualisasikan sebagai seorang tokoh protagonis yang memiliki sifat heroik, pantang menyerah, dan tegas. Dalam adegan, dirinya divisualisasikan sebagai sosok yang pantang menyerah dalam mengungkap teka-teki misteri keberadaan Osama bin Laden. Berbeda dengan Dan Jason Clarke, divisualisasikan sangat keras, Dan bertugas menyidang para tahanan yaitu para teroris agar tersangka memberi info keberadaan sang baginda Osama bin Laden . 2. Masalah dan Konflik Masalah yang muncul pada adegan ini adalah ketika Ammar Reda Kateb mengatakan kepada Maya Jessica Chastain, bahwa Abu Ahmed adalah pembawa 72 pesan dari Sang Baginda Osama bin Laden kepada para pekerjanya untuk menjalankan misi. Konflik muncul ketika Maya sangat sulit mencari keberadaan Abu Ahmed yang dinyatakan sebagai kurir pengantar pesan. 3. Lokasi Film yang diadopsi dari novel No Easy Day ini menggambarkan semua kejadian yang terjadi secara nyata. Maka seluruh adegan termasuk adegan utama ini diambil secara shot on location. Lokasi pada adegan ini adalah Afganistan dan Pakistan dimana properti yang digunakan asli sesuai pada kejadian yang sebenarnya. Selain lokasi di kedua Negara ini, lokasi adegan terdapat di tempat seperti penjara, hotel dan pasar. 4. Waktu Penggunaan waktu dalam setiap adegan di film ini dijelaskan sebagai berikut: Siang, dimana kejadian yang terjadi dimana konflik dan maslah muncul ada di waktu siang. Malam, di waktu ini saatnya untuk para teroris memulai aksinya dalam sebuah peledakan hotel JW Marriot. Dalam film yang berjenis fiksi ini, diawali oleh Dan, Maya sebagai pengintrogasi para tahanan teroris, adegan ini ber setting di penjara. Faraj yang menyebutkan bahwa Abu Ahmed adalah kurir pembawa pesan. Maya menjadi semangat untuk mencari keberadaan Abu Ahmed. 73 Jessica sebagai penghubung yang bukan sebagai penginterogasi para tahanan menjadi korban pengeboman pada Hotel JW Marriot di Islamabad. Adegan ini ber- setting di Hotel.

B. Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam film Zero Dark Thirty

1. Denotasi dan Konotasi

Di dalam setiap adegan kita pasti melihat tanda-tanda dan kode yang menonjol di setiap adegan yang ditampilkan. Tanda-tanda dan kode tersebut secara alami pasti memiliki makna tertentu. Akan tetapi tanda-tanda dan kode yang masing-masing memiliki makna tersebut yang tampil dalam adegan itu memang merupakan hasil dari representasi dari kita sebagai peneliti, hal ini juga membutuhkan pengetahuan seputar konvensi yang sudah berlaku sebelumnya dan dalam wilayah-wilayah tertentu. Pada penelitian kali ini, peneliti mencoba mencari unsur tanda dan kode pada adegan tewasya Jessica dengan mengklasifikasikan tanda-tanda yang memiliki makna lain atau yang disebut sebagai konotasi. Pemilihan denotasi dan konotasi dapat melalui beberapa objek yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan. Dan pada adegan ini, denotasi dan konotasi hanya dipilih berdasarkan tingkat relevansinya dengan tujuan penelitian. Adapun denotasi dan konotasi adegan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 74 Tabel 4.8 Analisis Tanda Denotasi dan Konotasi Dalam Skenario Tanda Denotasi Tanda Konotasi dan Mitos Penjara Bangunan tempat mengurung orang hukuman. Markas Tempat kedudukan pemimpin tentara. Bom Senjata yang bentuknya seperti peluru besar yang berisi bahan peledak untuk menimbulkan kerusakan besar. Tahanan Orang yang dikurung karena berbuat criminal. Teroris Orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut. Cadar Kain penutup kepala atau muka untuk perempuan. Mobil Kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga mesin, beroda empat. Masjid Tempat ibadah orang Islam. Helikopter Pesawat udara dengan baling-baling diatasnya. Bendera Sepotong kain yang merupakan lambang negara, perkumpulan atau sebagai tanda. Pengeras suara Sebuah alat yang dipakai untuk meperbesar suara yang diapakai untuk demo. Takbir Bersuara dengan lantang dengan mengucapkan lafazh Allahu akbar. Penutup muka Suatu kain yang dipakai di sleuruh muka sampai bagian kepala untuk menutupi identitas diri Senjata Alat berbahaya yang dgunakan untuk berperang seperti senapan dan pistol. Ketakutan Air yang menetes dari mata, biasanya akibat bersedih. Kerumunan Kumpulan orang banyak yang tidak teratur dan hanya bersifat sementara. Baluchi Kelompok etnik. Gandalf Pria besar dengan tongkat, jonggot dan tua.

2. Ikon, Indeks dan Simbol dalam Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam

Film Zero Dark Thirty. Tabel 4.9 Ikon Markas rahasia Cia adalah tempat dimana para tahanan teroris di penjara. Setelah pengeboman di markas rahasia ini keadaan menjadi kacau.