4. Menggembirakan, mengendorkan urat syaraf, menghibur, dan mengalihkan
perhatian dari masalah yang dihadapi.
2.1.4 Komunikasi Transaksional
Dalam struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian tugas yang merupakan tata hubungan yang erat satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan
suatu kerjasama. Pembagian tugas untuk setiap pegawai berbeda-beda, sesuai dengan jabatannya. Seorang pemimpin bertugas menyelanggarakan, memberi
petunjuk, mendidik, dan membimbing agar para bawahan mengikuti jejak pimpinan untuk mencapai tujuan organisasi. Semua itu dapat dilakukan secara
baik bila seorang pemimpin dapat melaksanakan fungsinya sebagaimana nestinya seorang pemimpin. Disinilah suatu komunikasi merupakan salah satu sarana
penting di dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Salah satu komunikasi yang digunakan para pimpinan dalam berinteraksi dengan bawahannya adalah
Komunikasi Transaksional. “Komunikasi adalah proses transaksional. Komunikasi adalah transaksi.
Dengan transaksi dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, bahwa komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa para komunikatornya
beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan”Joseph, 1997:47. Komunikasi Transaksional adalah meminta atau memberi jasabarang, fakta,
dan pendapat yang terkait dengan kehidupan peserta didik sehari-hari serta mata pelajaran lain, secara lisan dan tulisan.
Komunikasi Transaksional adalah salah satu teknik komunikasi yang dapat menunjang hubungan interpersonal yang baik dalam rangka mengatasi
kekurangan harmonisan hubungan interpersonal dengan orang lain karena kekurang mampuan.
Sumber:http:inherent.Brawijaya.ac.id.ivmmodresourceview.php?id
2.2 Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi manusia meliputi berbagai bidang komunikasi diantaranya ialah komunikasi organisasi. Komunikasi merupakan suatu bagian yang penting dalam
hubungan-hubungan organisasi, karena menyangkut hubungan antar manusia yang ada didalamnya. Tanpa adanya komunikasi sebuah perusahaan tidak akan dapat
mencapai tujuan akhirnya.
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi organisasi sangat penting dan layak untuk dipelajari karena sekarang ini banyak orang yang tertarik dan memberi perhatian kepadanya guna
mengetahui prinsip dan keahlian komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan organisasi, baik organisasi komersial seperti lembaga bisnis dan industri
maupun organisasi-organisasi sosial seperti lembaga rumah sakit maupu n institusi pendidikan.
Komunikasi merupakan alat untuk menjelaskan tentang kebijakan-kebijakan organisasi, perintah, pesan, saran, dan lain-lain. Adanya komunikasi yang baik
akan membantu menciptakan arah pertumbuhan yang positif bagi organisasi. Conrad, 1985 Dalam Steward, 2005:170, mengidentifikasi tiga fungsi
komunikasi dalam organisasi. Fungsi-fungsi tersebut adalah :
1. Fungsi perintah.
Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi “membicarakan, menerima, menafsirkan, dan bertindak atas suatu perintah”. Dua jenis
komunikasi yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik, dan tujuannya adalah berhasil mempengaruhi orang lain
dalam organisasi. Hasil dan fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang saling bergantung dalam organisasi tersebut.
2. Fungsi rasional.
Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi “menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan anggota
organisasi lain”. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kinerja pekerjaan job performance dalam berbagai acara.
3. Fungsi manajemen ambigu.
Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan ambiguity yang melekat dalam organisasi.
Tujuan komunikasi harus disebarluaskan kepada seluruh karyawan sehingga mereka dapat mengetahui secara jelas tentang mksud-maksud yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Komunikasi merupakan alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang kebijakan-kebijakan perusahaan, perintah, pesan-pesan, saran-saran, dan lain-
lain.
Universitas Sumatera Utara
Manusia merupakan unsur terpenting dari unsur-unsur produksi lainnya, karena mempunyai rasio dan perasaan. Sedangkan unsur-unsur lainnya seperti, tujuan,
fungsi organisasi dan peralatan hanya merupakan benda mati tanpa adanya manusia. Hubungan yang harmonis dalam perusahaan dapat dicapai dengan adanya
komunikasi. Komunikasi merupakan sebagian besar kegiatan hidup. Demikian pula dalam suatu organisasi. Interaksi yang harmonis diantara para karyawan dalam suatu
organisasi, baik dalam hubungannya secara timbale balik antara atasan dan bawahan dikarenakan adanya komunikasi. Komuniksi merupakan alat yang dapat dipergunakan
untuk menjelaskan tentang kebijaksanaan-kebijkasanaan perusahaan, perintah, pesan- pesan, saran-saran, dan lain-lain. Masalah itu menjadi sumber utama untuk
mengadakan interaksi diantara para karyawan, dilakukan melalui saluran formal misalnya: berbincang-bincang sehabis makan siang antara atasan dengan bawahan
maupun sesame karyawan. Adanya komunikasi yang baik akan membantu menciptakan arah pertumbuhan yang positif dari suatu organisasi.
Interaksi yang terjadi didalam suatu organisasi baik sesame karyawan maupun antara atasan dengan karyawan hanya dapat lancar dengan komunikasi.
Betapa pentingnya komunikasi dalam organisasi oleh Munhammad disimpulkan bahwa komunikasi dalam organisasi merupakan proses untuk mencipta
dan saling tukar menukar pesan dalam rangkaian hubungan yang saling bergantung antara satu dengan yang lain untuk menyelesaikan suatu masalah yang berlaku
dilingkungan yang tidak menentu Muhammad, 1995:66. Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas
kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan Gitosudarmo Sudila, 2000:57.
“Sehein mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian
pekerjaan dan fungsi melalui hirarki otoritas dan tanggung jawab. Ia juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan,
saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tegantung kepada komunikasi manusia untuk menkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Sifat tergantung
antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang dimaksudkan Sehein ini adalah merupakan suatu sistem”. Muhammad,1995:68.
Organisasi juga mempunyai konsepsi dan prinsip yang antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
Organisasi dibentuk atau disusun atas dasar adanya tujuan. Jelasnya tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2. Prinsip skala Hirarki
Adanya garis kewenang yang jelas dari pimpinan tingkat atas sampai pada setiap pimpinan tingkat bawahan, berarti garis pelimpahan wewenang dan
garis pertanggung jawaban nya akan lebih efektif. Demikian pula proses pengambilan keputusan, sistem komunikasi dan koordinasinya suatu
organisasi. 3.
Prinsip Kesatuan perintahkomando Bahwa seseorang hanya menerima perintah dan bertanggung jawab
terhadap seorang atasannya saja. 4. Prinsip Pelimpahan wewenang
Disebabkan seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas, dalam melaksanakan segala pekerjaannya, maka kewenangan itu harus
dilimpahkan kepada pejabat-pejabat pimpinan sampai yang terendah sekalipun. Pelimpahan wewenang itu harus dapat menjamin hail yang
diharapkan. Yang dimaksud dengan pelimpahan wewenang ialah wewenang para pejabat pimpinan itu untuk mengambil keputusan,
melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5. Prinsip pertanggung jawaban. Dalam menjalankan tugas bawahannya harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasannya. Sekalipun demikan atasan tidak dapat menghindarkan pertanggung jawabannya atas segala kegiatanperbuatan
yang dilakukan oleh bawahannya. 6. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Pembagian pekerjaan timbul disebabkan bahwa seseorang mempunyai kemampuan terbatas untuk melakukan segala macam pekerjaan. Oleh
karena itu pembagian pekerjaan berarti bahwa kegiatan-kegiatan dalam melakukan pekerjaan harus dikhususkan secara sempurna spesialisasi.
Kegiatan-kegiatan itu harus jelas ditentukan dan dikelompokkan agar lebih effektif dalam mencapai tujuan organisasi.
7. Prinsip Jenjangrentang pengendalian.
Universitas Sumatera Utara
Jenjangrentang pengendalian artinya bahwa jumlah bawahan yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Oleh
karena itu tingkat-tingkat kewenangan harus dibatasi seminim munkin, agar biaya overhead dapat ditekan serendah mungkin. Sesuai dengan
bentuk dan tipe organisasi, maka rentangjenjang pengendalian span of control, terdiri atas :
a. Rentang pengendalian yang sempit, yaitu apabila jumlah bawahan
yang harus dikendalikan itu relatif kecil 4-8 orang. b.
Rentang pengendalian yang luas yaitu apabila jumlah bawahan yang dikendalikan oleh seorang atasan relatif besar 8-15 orang.
8. Prinsip Fungsional
Bahwa seorang dalam organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja serta tanggung jawabnya
dalam melaksanakan tercapainya tujuan organisasi. 9.
Prinsip Pemisahan. Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya kepada orang lain. 10.
Prinsip Keseimbangan. Keseimbangan antara struktur organisasi yang effektif dengan tujuan
organisasi. Keseimbangan antara beban tugas pekerjaan dengan funsi- fungsi manajer. Dalam prakteknya keseimbangan itu mungkin terjadi pada
bidang-bidang tertentu, misalnya : pada struktur organisasi, yaitu apabila jenjangrentang pengendalian span of control tidak effisien, karena
komunikasi yang luas tidak juga effisien dan sebagainya. 11.
Prinsip Fleksibelitas. Sesuatu pertumbuhan dan perkembangan organisasi harus disesuaikan
dengan perubahan dan dinamika organisasi itu, sebab kalau tidak dapat menyesuaikan maka organisasi itu tidak dapat memenuhi tujuannya. Oleh
karena itu diperlukan reorganisasi, karena mungkin perubahan pimpinannya, perubahan metode dan prosedurnya, mungkin juga tidak
sesuai lagi dengan tugasnya, sehingga harus disesuaikan dengan tugasnya yang baru.
12. Prinsip Kepemimpinan.
Universitas Sumatera Utara
Sekalipun susunan organisasi tekah ditetapkan, wewenang telah dilimpahkan kepada para manajer untuk melaksanakan tugas tersebut
dengan sebaik-baiknya, tetapi lebih daripada itu diperlukan adanya kemampuan kepemimpinan . pengorganisasian adalah tehnik peningkatan
daripada kepemimpinan, karena dapat menciptakan situasi, dimana manajer dapat memimpin kearah yang lebih effektif Handayaningrat,
1986.
Atau dengan meminjam defenisi dari GoldHaber Muhammad, 1995:67 yang menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling tukar
menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
Redding dan Sanborn Muhammad, 1995:65 memberikan pengertian bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi
yang kompleks. Kemudian Katz dan Kahn Muhammad, 1995:65 menyatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi, dan
pemindahan arti di dalam suatu organisasi. Sedangkan Greenbaunm mengatakan bahwa bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal
dalam organisasi Muhammad, 2006:65. Meskipun bermacam-macam persepsi para ahli mengenai komunikasi
organisasi ini tapi dari semuanya itu ada beberapa hal yang umumdapat disimpulkan, yaitu :
A. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem yang terbuka, yang
kompleks, dan yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
B. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
C. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya,
hubungannya dan keterampilannya atau skillnya.
2.3 Motivasi Kerja