Jaminan Perseorangan sebagai Jaminan Kredit Perbankan

C. Jaminan Perseorangan sebagai Jaminan Kredit Perbankan

Jaminan perorangan diatur di dalam Pasal 1820 sampai dengan Pasal 1850 KUH Perdata. Berdasarkan Pasal 1820 KUH Perdata : “Penanggungan adalah suatu perjanjian, di mana pihak ketiga, demi kepentingan kreditor, mengikatkan dirinya untuk memenuhi perikatan debitor, bila debitor itu tidak memenuhi perikatannya”. Borgtocht atau penjaminan adalah perjanjian dengan mana seseorang pihak ketiga, guna kepentingan si berpiutang kreditor mengikatkan diri untuk debitor tidak memenuhinya wanprestasi.Demikian pengertian atau definisi yang diberikan Pasal 1820 KUH Perdata 39 Pengertian jaminan perorangan menurut Sri Soedewi Masjchoen Sofwan adalah “jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap debitor tertentu, terhadap harta kekayaan debitor umumnya . Istilah jaminan perorangan berasal dari kata borgtocht. Ada juga yang menyebutkan dengan istilah jaminan imateriil. 40 Subekti mengartikan jaminan perorangan adalah “suatu perjanjian antara seorang berpiutang kreditor dengan seorang ketiga, yang menjamin dipenuhinya kewajiban si berhutang debitor. Ia bahkan dapat diadakan di luar tanpa si berhutang tersebut .” 41 Jaminan perorangan atau borgtocht merupakan tipe perjanjian tersendiri di antara perjanjian yang lain. Dan borg ini harus dibedakan dengan “jaminan .” 39 Sutarno, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan pada Bank, Alfabeta, Bandung, 2005, hal 237. 40 Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Op.,Cit, hal. 47 41 R. Subekti, Jaminan-jaminan Untuk Pemberian Kredit Termasuk Hak Tanggungan Menurut Hukum Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung,1996, hal. 17 kebendaan”. Pada jaminan kebendaan, apabila nasabah debitor memberikan jaminan kebendaan kepada kreditor atau bank, sebagai jaminan atas hutang yang dipinjam oleh nasabah debitor. Artinya apabila nasabah atau debitor tidak membayar hutang pada saat yang ditentukan, maka pihak kreditor atau bank dapat menuntut pelaksanaan eksekusi, terhadap jaminan kebendaan tersebut, untuk dieksekusi lelang di muka umum guna pembayaran atau pelunasan hutang 42 Lain halnya mengenai jaminan seseorang atau borgtocht. Jaminan yang diberikan kepada kreditorbank bukan benda, tetapi “perorangan” yakni seseorang pihak ketiga yang tak mempunyai kepentingan apa-apa, baik terhadap nasabah debitor maupun kepada kreditorbank, maka dengan sukarela memberikan jaminan kepada nasabah debitor. Jaminan yang diberikannya berupa pernyataan bahwa nasabah debitor dapat dipercaya dan akan melaksanakan kewajiban yang baik sesuai dengan yang diperjanjikan, dengan syarat, bila nasabah debitor dengan tidak bersedia untuk melaksanakan kewajibannya. Dengan persyaratan bahwa penjaminan yang diberikan nasabah debitor kepada kreditor, berarti nasabah debitor telah “mengikatkan diri” untuk melaksanakan kewajiban di dalam perjanjian . 43 Perjanjian penanggungan adalah perjanjian acessoir artinya harus ada perjanjian utang piutang yang diikutinya. Sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 1821 ayat 1 KUH Perdata, yang menegaskan bahwa tiada penanggungan jika tidak ada perikatan pokok yang sah. Dan hal ini sekaligus berarti, kualitas dari perjanjian utang piutang haruslah benar-benar sempurna tanpa cacat hukum, . 42 S. Mantayborbir, Op.,Cit, hal. 101-102 43 Ibid karena cacatnya perjanjian utang piutang akan berpengaruh terhadap cacatnya pula penanggulangan utang sebagai perjanjian acessoir 44 Dalam kedudukannya sebagai perjanjian yang bersifat acessoir maka perjanjian penanggungan, seperti halnya perjanjian-perjanjian acessoir yang lain, akan memperoleh akibat-akibat hukum tertentu . 45 1. Adanya perjanjian penanggungan tergantung pada perjanjian pokok. : 2. Jika perjanjian pokok itu batal maka perjanjian penanggungan ikut batal. 3. Jika perjanjian pokok itu hapus, perjanjian penanggungan ikut hapus. 4. Dengan diperalihkannya piutang pada perjanjian pokok, maka semua perjanjian-perjanjian acessoir yang melekat pada piutang tersebut akan ikut beralih. Penanggungan adalah perjanjian yang berbentuk bebas dan biasanya bersifat sepihak, tetapi lebih ditekankan kepada kewajiban penanggung. Pada umumnya penanggungan adalah merupakan perjanjian sepihak, namun mungkin juga bahwa kreditor menjanjikan suatu prestasi sehingga prestasi datang dari kedua belah pihak 46 Jaminan perorangan dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu . 47 1. Penanggung borg adalah orang lain yang dapat ditagih; : 2. Tanggung-menanggung, yang serupa dengan tanggung renteng; dan 3. Akibat hak dari tanggung renteng pasif 44 J. Satrio, 1999 dalam S. Mantayborbir, Op.,Cit, hal 119 45 Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Op.,Cit, hal. 82 46 Ibid hal. 83 47 Salim HS, Op.,Cit, hal. 218 hubungan hak bersifat ekstern; hubungan hak antara para debitor dengan pihak lain kreditor dan hubungan hak bersifat intern; hubungan hak antara sesama debitor itu satu dengan yang lainnya; 4. Perjanjian garansi Pasal 1316 KUH Perdata, yaitu bertanggung jawab guna kepentingan pihak ketiga. Untuk melaksanakan perjanjian penanggungan, seorang penanggung haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut 48 1. Harus mempunyai kecakapan bertindak untuk mengikatkan diri : 2. Cukup mampu kemampuan ekonomis untuk dapat memenuhi perutangan yang bersangkutan. Kemampuan ini harus ditinjau secara khusus menurut keadaaannya dimana hakim bebas untuk menentukan penilaiannya. 3. Harus berdiam di wilayah Republik Indonesia. Jaminan dalam bentuk perorangan borgtocht yang diatur untuk KUHPerdata mempunyai sifat-sifat sebagai berikut 49 1. Jaminan perorangan borgtochtmempunyai sifat accesoir. : Seperti sifat-sifat jaminan pada umumnya, borgtocht bersifat accesoir tambahan artinya jaminan borgtocht bukan hak yang berdiri sendiri tetapi lahirnya, keberadaanya atau hapusnya tergantung dari perjanjian pokoknya yaitu perjanjian kredit atau perjanjian hutang.Tidak mungkin ada borgtocht tanpa adanya perjanjian pokok yaitu perjanjian kredit yang menimbulkan kewajiban bagi debitor untuk melunasi hutangnya. 2. Borgtocht tergolong Jaminan Perorangan. Borgtocht atau penjamin tergolong pada jaminan yang bersifat perorangan yaitu adanya pihak ketiga orang pribadi atau badan hukum yang menjamin untuk memenuhi atau melunasi utang debitor apabila debitor cidera janji.Karena borgtocht termasuk jaminan yang bersifat perorangan maka pemenuhan prestasi hanya dapat dipertahankan terhadap orang-orang tertentu yaitu debitor atau penjaminnya. Kalau dalam jaminan kebendaan seperti gadai, fidusia dan hak tanggungan yang terjadi adalah ikatan antara kreditor dengan benda-benda tertentu sehingga kreditor memperoleh hak atas benda-benda tertentu yang dijaminkan.Sedangkan dalam jaminan perorangan ini ikatan antara kreditor dengan orangnya yang menjamin ikatan orang.Orang yang menjamin inilah yang harus memenuhi atau melunasi hutang seseorang debitor cidera janji.Apabila seseorang penjamin yang telah mengikatkan diri untuk 48 Sri Soedewi Maschjoen Sofwan, Op.,Cit, hal. 87 49 Sutarno, Op.,Cit, hal 238-239. menjamin hutang debitor tidak memenuhi kewajibannya maka harta kekayaan orang itu yang akhirnya dijual untuk memenuhi hutang debitor. 3. Borgtocht tidak memberikan hak preferent diutamakan. Borgtocht tidak memberikan hak preferent artinya apabila seorang penjamin tidak dengan sukarela melunasi hutang debitor maka harta kekayaan penjamin itu yang harus dieksekusi.Tetapi harta kekayaan si penjaminbukan semata-mata untuk menjamin hutang debitor kepada kreditor tertentu saja tetapi secara yuridis hartakekayaan penjamin menjadi jaminan atas hutang- hutang kepada semua kreditor. Kalau harta kekayaan si penjamin dilelang maka hasilnya dibagi kepada para kreditor yang ada secara proposional, kecuali penjamin tidak memiliki kreditor lain. 4. Besarnya penjamin tidak melebihi atau syarat-syarat yang lebih berat perikatan pokok. Pasal 1822 KUH Perdata menentukan bahwa seorang penjamin tidak dapat mengikatkan diri atau lebih, maupun dengan syarat-syarat yang lebih berat dari perjanjian kredit.Seorang penjamin dapat mengikatkan diri untuk menjamin sebagian hutang pokok debitor atau sebesar hutang pokok saja atau hutang pokok dan sebagian bunga atau syarat-syarat yang lebih berat dari perjanjian pokok maka hanya sah untuk perjanjian pokok. Dalam praktek di perbankan seorang penjamin biasanya secara tegas menyatakan mengikatkan diri untuk menjamin pelunasan hutang debitor yang besarnya telah ditegaskan dalam perjanjian penjaminan.Misalnya sebesar hutang pokok saja, atau sebesar hutang pokok ditambah sebagian bunga atau hutang pokok atau seluruh hutang pokok dan seluruh bunganya.Adanya sifat ini adalah sebagai konsekuensi perjanjian penjamianan yang bersifat accesoir yang artinya penjanjian penjaminan sebagai perjanjian tambahan yang mengabdi pada perjanjian pokok yaitu perjanjian kredit, sehingga perjanjian penjaminan tidak bisa melebihi syarat- syarat dari perjanjian kreditnya. 5. Penjamin memiliki hak-hak istimewa dan tangkisan-tangkisan. Seorang penjamin adalah cadangan artinya seorang penjamin itu baru membayar hutang debitor jika debitor tidak memiliki kemampuan lagi. Karena sifatnya sebagai cadangan maka undang-undang memberikan hak- hak istimewa kepada seorang penjamin yang tercantum dalam Pasal 1832 KUHPerdata yaitu : a. Hak untuk menuntut agar harta kekayaan debitor disita dan dieksekusi terlebih dahulu untuk melunasi hutangnya. Bila hasil eksekusi tidak cukup untuk melunasi hutangnya maka baru kemudian harta kekayaan penjamin yang dieksekusi. b. Hak tidak mengikatkan diri bersama-sama dengan debitor secara tanggung menanggung, maksud hak ini adalah ada kemungkinan penjamin telah mengikatkan diri bersama-sama debitor dalam satu perjanjian secara jamin-menjamin. Ini disebut penjamin soldier soldaire borgatau hoofdelijke borg. Penjamin yang telah mengikatkan diri bersama-sama debitor dalam satu akta perjanjian dapat dituntut oleh kreditor untuk tanggung-menanggung bersama debitornya masing- masing untuk seluruh hutangnya. c. Hak untuk mengajukan tangkisanPasal 1849, 1850 KUHPerdata. Penjamin mempunyai hak untuk mengajukan tangkisan yang dapat dipakai debitor kepada kreditor kecuali tangkisan yang hanya mengenai pribadinya debitor 1847 KUHPerdata. Hak mengajukan tangkisan merupakan hak penjamin yang lahir dari perjanjian penjamian. Tangkisan dapat diajukan misalnya perjanjian terjadi karena kesesatan. d. Hak untuk membagi hutang. Bila dalam perjanjian penjaminan ada beberapa penjaminan yang mengikatkan diri untuk menjamin satu debitor dan hutang yang sama maka masing-masing penjamin terikat untuk seluruh hutang. Artinya penjamin bertanggung jawab untuk menjamin seluruh hutang 1836 KUHPerdata. Namun undang-undang memberikan bagian masing-masing piutang yang dijamin oleh penjamin 1837 KUHPerdata. Hak ini harus diajukan pertama kali pada saat penjamin menjawab tuntutan kreditor. e. Hak untuk diberhentikan dari penjamin.Seorang penjamin berhak minta kepada kreditor untuk diberhentikan atau dibebaskan dari kedudukannya sebagai seorang penjamin jika ada alasan untuk itu.Alasan yang bisa digunakan sebagai dasar hukum meminta diberhentikan atau dibebaskan dari kedudukan sebagai seorang penjamin ialah kemungkinan.Hak subrogasi timbul setelah penjamin mambayar atas hutang debitor.Hak subrogasi tidak dapat dilaksanakan karena penjamin telah meneliti bahwa jaminan seperti hak tanggungan, hipotik, fidusia dan lainnya yang menjamin hutang tersebut telah hapus atau tidak ada lagi.Tidak adanya jaminan hipotik, hak tanggungan dikarenakan kreditor membiarkan debitor menjual atau menghilangkan jaminan. Dengan kata lain kreditor tidak mengamankan jaminan- jaminan atas hutang debitor ittu sehingga bila penjamin membayar hutang debitor, penjamin yang demi hukum menggantikan hak kreditor subrogasi tidak memperoleh jaminan hipotik, hak tanggungan dan jaminan lainnya 1848 KUHPerdata. 6. Kewajiban penjamin bersifat subsider. Sifat perjanjian borgtocht seperti yang dijelaskan di atas bersifat accesoir tetapi dari sudut pemenuhan kewajiban bersifat subsider artinya bahwa kewajiban penjamin untuk memenuhi hutang debitor terjadi manakala debitor tidak memenuhi hutangnya.Bila debitor sendiri telah memenuhi kewajiban utangnya maka penjamin tidak perlu memenuhi kewajiban sebagai seorang penjamin1820 KUHPerdata. 7. Perjanjian borgtocht bersifat tegas, tidak dipersangkakan. Perjanjian borgtocht harus dinyatakan secara tegas artinya seorang penjamin harus menyatakan secara tegas dalam perjanjian borgtocht tidak dipersangkakan. Pernyataan secara tegas dari seorang penjamin untuk menjamin utang seseorang debitor adalah untuk melindungi kepentingan penjamin sendiri yaitu apa yang ditanggung atau dijamin oleh penjamin dan berapa besarnya yang ditanggung penjamin. Bagi kreditor tidakperlu ada pernyataan secara tegas tetapi yang penting kreditor menerima perjanjian borgtocht. 8. Penjaminan beralih kepada ahli waris. Seorang yang telah mengikatkan diri sebagai penjamin hutang seorang debitor berkewajiban untuk melunasi hutang debitor manakala debitor tidak memenuhinya. Kewajiban seorang penjamin yang menjamin pelunasan hutang debitor akan berpindah kepada ahliwaris manakala penjamin tersebut meninggal dunia. Ketentuan ini sesuai dengan azas hukum pewarisan yang menetukan bahwa ahliwaris akan mewarisi semua hutang-hutangdari seorang pewaris. Kewajiban penjamin untuk memenuhi atau melunasi hutang debitor termasuk hutangdari seorang pewaris. Hapusnya penanggungan utang diatur dalam Pasal 1845 sampai dengan Pasal 1850 KUH Perdata.Di dalam Pasal 1845 KUH Perdata disebutkan bahwa perikatan yang timbul karena penanggungan, hapus karena sebab-sebab yang sama dengan yang menyebabkan berakhirnya perikatan lainnya. Pasal ini menunjuk kepada Pasal 1381, Pasal 1408, Pasal 1424, Pasal 1420, Pasal 1437, Pasal 1442, Pasal 1574, Pasal 1846, Pasal 1938, dan Pasal 1984 KUH Perdata. Di dalam Pasal 1381 KUH Perdata ditentukan 10 sepuluh cara berakhirnya perjanjian penanggungan utang, yaitu pembayaran; penawaran pembayaran tunai; diikuti dengan penyimpanan atau penitipan; pembaruan utang; kompensasi; pencampuran utang; pembebasan utang; musnahnya barang yang terutang; kebatalan atau pembatalan; dan berlakunya syarat pembatalan. 34

BAB III WANPRESTASI DALAM JAMINAN PERSEORANGAN