ANALISIS TEMUAN LAPANGAN PENUTUP

13 rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. 5 Menurut Drs. Khairul Umam dan Drs. A. Achyar Aminudin pengertian bimbingan secara luas ialah suatu proses pemberian bantuan secara terus-menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, kemampuan untuk menerima dirinya, kemampuan untuk mengarahkan dirinya, kemampuan untuk merealisasikan dirinya, sesuai dengan potensi dan kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun masyrakat. 6 Sementara Rochman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahmi dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dia akan menikmati kebahagian hidupnya, dan dapat member sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. 5 Prof. DR. Nana Syaodih Sukmadinata, Bimbingan Dan Konseling Dalam Praktek Mengembangkan Potensi Dan Kepribadian Siswa, Bandung, Maestro, 2007, h. 8 6 Drs khairul Umam, Drs. H. A. Achyar Aminudin, Bimbingan Dan Penyuluhan, Bandung, CV Pustaka Setia, 1998, h.12. 14 Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial. 7 b. Rohani Pengertian rohani secara harfiyah berasal dari bahasa arab yang diawali dari kata ruh yang berarti jiwa, sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia, arti ruhani adalah ruh yang bertalian dengan yang tidak berbadan jasmani. 8 Menurut Imam al-Ghazali seperti yang dikutip Jamaludin Kafie roh mempunyai dua pengertian, yaitu roh jasmani dan roh rohani. Roh jasmani yaitu zat halus yang berpusat di ruang hatidan menjalar keseluruh ruang urat nadi pembuluh darah selanjutnya tersebar keseluruh tubuh, karenanya manusia dapat bergerak hidup dan dapat merasakan berbagai macam perasaanserta dapat berfikir atau mempunyai kegiatan-kegiatan hidup kejiwaan. Sedangkan roh rohani adalah bagian dari yang ghoib, dengan roh ini manusia dapat mengenal diri sendiri dan mengenal Tuhan, serta menyadari keberadaan orang lain berkepribadian, berkebutuhan, dan berprikemanusian serta tanggungjawab atas segala tingkahlakunya. 9 7 Dr Syamsu Yusuf, L. N, Dr. A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 6 8 Departemen pendidikan dan kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, cet ke-1, h.830. 9 Jamaludin kafie, Psikologi Dakwah, Surabaya : Penerbit Indah, 1993, h.16.