Epidemiologi Etiologi Gambaran klinik Cara penularan

1.2. Epidemiologi

Micobacterium Tuberculosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia, menurut WHO sekitar 9 juta penduduk dunia diserang TB dengan kematian 3 juta orang pertahun WHO,1997. Di Indonesia khususnya Sumatera Utara tahun 2006 data jumlah terduga penderita TB paru mencapai angka 34.329 orang, dengan temuan terbanyak 156,408 orang. Tahun 2007 dari jumlah terduga sebanyak 204,171 tetapi terduga yang ditemukan hanya 117,136 orang Antonio, 2008.

1.3. Etiologi

Mycobacterium Tuberculosis merupakan penyebab dari TB paru, kuman ini bersifat aerob sehingga sebagian besar kuman menyerang jaringan yang memiliki konsentrasi tinggi seperti paru-paru. Tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya seperti : usus, kelenjar getah bening limfe, tulang, kulit, otak, ginjal dan lainnya serta dapat menyebar ke seluruh tubuh Aditama, 1994; Reeves, dkk, 2001. Kuman TB berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam dan pewarnaan sehingga disebut Basil Tahan Asam BTA. Kuman ini dapat cepat mati dengan sinar matahari langsung selama beberapa menit tetapi dapat bertahan sampai beberapa jam pada tempat yang lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant tertidur selama beberapa tahun Depkes RI, 2002.

1.4. Gambaran klinik

Universitas Sumatera Utara Gambaran klinik dapat dibagi atas dua golongan yaitu gejala sistemik dan gejala respiratorik. Gejala sistemik adalah : demam pada sore dan malam hari yang merupakan gejala awal terjadinya penyakit TB dan malaise. Sedangkan gejala respiratorik adalah batuk terus-menerus selama 3 minggu atau lebih. Gejala tambahan: batuk darah, sesak nafas, nyeri dada, berat badan menurun, keringat malam hari, demam meriang lebih dari sebulan Aditama, 2002

1.5. Cara penularan

Sumber penularan adalah penderita BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet percikan dahak. Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau terkena droplet tersebut dan masuk kedalam saluran pernafasan. Setelah kuman TB masuk kedalam tubuh dan terus menyebar dari paru ke organ tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas dan penyebaran langsung ke bagian- bagian tubuh lainnya Depkes RI, 2002. Daya penularan dari seorang penderita, ditentukan banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif tidak tahan asam, maka penderita tersebut dianggap tidak menular Depkes RI, 2002. Universitas Sumatera Utara

1.6. Resiko penularan