berhubungan dengan suatu program maupun pelayanan kesehatan tersebut. Sementara pengetahuan yang ada pada setiap orang terbentuk dari seberapa jauh
orang tersebut mandapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
1.3.2. Dukungan Keluarga
Anggota keluarga membutuhkan dukungan dari keluarganya karena hal ini membuat individu tersebut merasa dihargai, anggota keluarga siap memberikan
dukungan untuk menyediakan bantuan dan tujuan hidup yang ingin dicapai individu Friedman, 1998. Dukungan keluarga merupakan suatu proses hubungan
antara keluarga dan lingkungan sosialnya Kane, 1988 dalam Friedman, 1998. Dukungan terhadap anggota keluarga yang telah lanjut usia sangatlah
diperlukan dari orang-orang yang dekat dengan mereka terutama keluarga agar lansia dapat menikmati kehidupan di hari tua dengan bergembira atau merasa
bahagia. Dukungan dari keluarga terdekat dapat saja berupa anjuran yang bersifat mengingatkan lansia untuk tidak bekerja secara berlebihan, memberikan
kesempatan kepada lansia untuk melakukan aktivitas yang menjadi hobinya, memberi kesempatan kepada lansia untuk menjalankan ibadah dengan baik,
memeriksakan kesehatan dan memberikan waktu istirahat yang cukup kepadanya sehingga lansia tidak mudah stress dan cemas. Hal yang perlu diperhatikan
anggota keluarga adalah perlunya mengajak lansia untuk berdiskusi tentang hal- hal baru dan sering memberi petunjuk atau petuahnya sehingga lansia merasa
tetap eksis dan memiliki rasa percaya diri dalam mengambil keputusan untuk kepentingan kehidupan dirinya Kuntjoro, 2002.
1.3.3. Spiritualitas
Universitas Sumatera Utara
Spiritualitas adalah kepercayaan atau suatu hubungan dengan kekuatan yang lebih tinggi, pencipta atau sumber segala kekuatan Burkhdart, 1993 dalam
Kozier, Ebr, Blais Wilkinson, 1995. Pada lanjut usia keyakinan dan pengalaman spiritual merupakan bagian penting dalam memberikan warna,
transisi kehidupan seperti saat-saat terakhir dalam hidup dan kematian menantang seseorang untuk mendalami keyakinannya dan bertumbuh Luecknotte, 2000.
Agama atau keyakinan spiritual dan pengalaman dapat menjadi instrumen dalam menolong lanjut usia dalam menghadapi takut Hall, 1997 dalam Luecknotte,
2000. Spiritual merupakan strategi koping yang penting Pargament, 1998 dalam
Rowe Allen, 2004. Beberapa karakteristik yang meliputi hubungan spiritualitas antara
lain adalah hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan alam, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan Tuhan Hamid, 1999.
Pertama hubungan dengan diri sendiri merupakan kekuatan dari dalam diri seseorang yang meliputi pengetahuan diri yaitu siapa dirinya, apa yang
dapat dilakukannya dan juga sikap yang menyangkut kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan pada masa depan, ketenangan pikiran, serta
keselarasan dengan diri sendiri Burkhdart, 1993 dalam Kozier, Ebr, Blais Wilkinson, 1995.
Kedua yaitu hubungan dengan orang lain, terbagi atas harmonis dan tidak harmonis. Keadaan harmonis meliputi pembagian waktu, pengetahuan dan sumber
secara timbal balik, mengasuh anak, mengasuh orangtua dan orang sakit, serta menyakini kehidupan dan kematian. Sedangkan kondisi yang tidak harmonis
berkaitan dengan konflik dengan orang lain dan resolusi yang menimbulkan
Universitas Sumatera Utara
ketidak harmonisan dan friksi Burkhdart, 1993 dalam Kozier, Ebr, Blais Wilkinson, 1995.
Ketiga yaitu hubungan dengan alam, merupakan hubungan yang harmoni meliputi pengetahuan tentang tanaman, pohon, margasatwa, iklim, dan
berkomunikasi dengan alam serta melindungi alam tersebut Burkhdart, 1993 dalam Kozier, Ebr, Blais Wilkinson, 1995. Terjalinnya hubungan baik antara
manusia dengan alam akan menghindarkan perusakan alam Anwar, 2006. Keempat yaitu hubungan dengan Tuhan, hubungan ini meliputi agamais ataupun
tidak agamais. Keadaan ini menyangkut sembahyang dan berdoa, keikutsertaan dalam kegiatan ibadah, perlengkapan keagamaan, serta bersatu dengan alam
Burkhdart, 1993 dalam Kozier, Ebr, Blais Wilkinson, 1995.
1.3.4. Sistem mata pencaharian hidup