II.4. Televisi Sebagai Media Penyiaran II.4.1. Sejarah Televisi
Prinsip televisi ditemukan oleh Paul Nipkow dari Jerman pada tahun 1884, namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn Amerikat Serikat menemukan tabung kamera atau
iconoscope yang bisa menangkap dan mengirim gambar ke kotak bernama televisi. Iconoscope bekerja mengubah gambar dari bentuk gambar optis ke dalam sinyal elektronis
untuk selanjutnya diperkuat dan ditumpangkan ke dalam gelombang radio. Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menciptakan pesawat televisi pertama yang dipertunjukkan
kepada umum pada pertemuan World’s Fair pada tahun 1939. Perang dunia ke-2 sempat menghentikan perkembangan televisi. Namun setelah
perang usai, teknologi baru yang telah disempurnakan selama perang, berhasil mendorong kemajuan televisi. Kamera televisi baru tidak lagi membutuhkan terlalu banyak cahaya
sehingga para pengisi acara di studio tidak lagi kepanasan. Selain itu, layar televisi sudah menjadi lebih besar, terdapat lebih banyak program yang tersedia dan sejumlah stasiun
televisi lokal mulai membentuk jaringan. Masa depan televisi mulai terlihat menjanjikan. Pesawat televisi berwarna mulai diperkenalkan kepada publik pada tahun 1950-an.
Siaran televisi berwarna dilaksanakan pertama kali oleh stasiun televisi NBC pada tahun 1960 dengan menayangkan program siaran berwarna selama tiga jam setiap harinya.
II.4.2. Televisi Sebagai Media Penyiaran
Pada tahun 1952, muncul gagasan untuk mendirikan stasiun televisi di Indonesia. Meskipun jumlah pesawat televisi saat itu masih belum banyak namun sepuluh tahun
kemudian yaitu pada tahun 1962 berhasil didirikannya Televisi Republik Indonesia TVRI. Ada tiga pemikiran yang menjadi dasar berdirinya TVRI. Pertama, secara politis akan
menguntungkan pemerintah dalam hal kampanye pemilu. Kedua, dapat membentuk rasa
Universitas Sumatera Utara
persatuan bangsa Indonesia. Ketiga, bangsa Indonesia akan mendapatkan prestise sebagai bangsa yang modern dengan adanya stasiun televisi.
Kemudian pemerintahan orde lama pun berakhir dan digantikan oleh pemerintahan orde baru. Pada pemerintahan ini TVRI memiliki tiga tujuan utama yaitu memajukan kesatuan
dan persatuan nasional, memajukan stabilitas nasional dan memajukan stabilitas politik. Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia
hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi
RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia, disusul kemudian dengan hadirnya SCTV, Indosiar, ANTV dan TPI.
Media penyiaran sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, bahkan di antara sesama media penyiaran, misalnya
antara radio dan televisi, terdapat berbagai perbedaan sifat. Media massa televisi meskipun sama dengan radio dan film sebagai media massa elektronik, tetapi mempunyai ciri dan sifat
yang berbeda, terlebih lagi dengan media massa cetak seperti surat kabar dan majalah. Media cetak dapat dibaca kapan saja tetapi televisi hanya dapat dilihat sekilas dan tidak dapat
diulang. Televisi dapat dikelompokkan sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak
menguasai waktu, sedangkan media cetak menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang. Artinya, siaran dari suatu media televisi dapat diterima dimana saja dalam jangkauan
pancarannya menguasai ruang tetapi siarannya tidak dapat dilihat kembali tidak menguasai waktu. Media cetak untuk sampai kepada pembacanya memerlukan waktu tidak menguasai
ruang tetapi dapat dibaca kapan saja dan dapat diulang-ulang menguasai waktu. Karena perbedaan sifat inilah yang menyebabkan adanya jurnalistik televisi, jurnalistik radio dan juga
jurnalistik cetak, namun semuanya tetap tunduk pada ilmu induknya, yaitu ilmu komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikuti secara audio dan visual suara dan gambar secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat, maka siaran televisi tidak
dapat memuaskan semua lapisan masyarakat. Siaran televisi dapat membuat kagum dan memukau sebagian penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat membuat jengkel dan
rasa tidak puas bagi penonton lainnya. Suatu program mungkin disukai oleh kelompok masyarakat terdidik, namum program itu akan ditinggalkan kelompok masyarakat lainnya.
Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya
berbagai media channel yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Media penyiaran, yaitu radio dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien
dalam mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat banyak. Karenanya media penyiaran memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu komunikasi pada umumnya dan
khususnya ilmu komunikasi massa. Kemampuan media penyiaran untuk menyampaikan pesan kepada khalayak luas
menjadikan media penyiaran sebagai objek penelitian penting dalam ilmu komunikasi massa, di samping ilmu komunikasi lainnya, yaitu ilmu komunikasi antarpribadi, komunikasi
kelompok, dan komunikasi organisasi. Media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi berupa produk
budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karena itu, seperti politik atau ekonomi, media massa khususnya media penyiaran merupakan
suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas.
Universitas Sumatera Utara
II.5. Terorisme II.5.1. Sejarah Terorisme