BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1. Sejarah SMA Al-Azhar Medan
Perguruan Al Azhar didirikan sebagai salah satu upaya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution dalam mewujudkan visi dan misinya dalam bidang sosial, pendidikan dan
keagamaan. Berdirinya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution tidak terlepas dari rasa syukur keluarga besar H Abdul Manan Muis atas keberhasilan operasi jantung ibu Hajjah Rachmah
Nasution. Sebagai wujud dari rasa syukur itu, keluarga besar berniat mendirikan sebuah masjid yang diberi nama Masjid Ar-Rahman yang berlokasi di tanah keluarga di Jalan Pintu
Air IV Kuala Berkala, Padang Bulan Medan. Yayasan Hajjah Rachmah Nasution didirikan tanggal 24 Agustus 1983 dengan Akte
Notaris Raskami Sembiring SH No 39 tanggal 24 Januari 1983 dan diubah dengan Akte Notaris Raskami Sembiring SH No 17 tanggal 18 November 1997 lalu diubah kembali
dengan Akte Notaris Adi Pinem SH No 36 tanggal 19 Juli 2001. Pada tanggal 16 Juli 1983 Yayasan Hajjah Rachmah Nasution mendirikan Perguruan
Al-Azhar yang menyelenggarakan jenjang pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah. Sedangkan Universitas Al-Azhar yang dibuka tanggal 27 Desember 1986 menyelenggarakan
pendidikan tinggi. Nama Al-Azhar merupakan usulan dari seorang tokoh pengusaha Bapak Abdul Hakim Nasution abang kandung Ibu Hajjah Rachmah Nasution sebagai pengganti
nama Perguruan Indra Utama. Maksud pendirian PerguruanUniversitas Al-Azhar adalah sebagai wadah untuk mendukung program pemerintah mendidik generasi penerus guna
mencapai kualitas Insan Kamil.
Universitas Sumatera Utara
Perguruan Al-Azhar mempunyai visi dan misi. Adapun visinya adalah sebagai Wadah intelektual muslim dan muslim intelektual. Sedangkan misinya adalah Melaksanakan
pendidikan dengan dua muatan dan satu ciri khas. Pertama, bermuatan iman dan taqwa di qalbunya. Kedua, bermuatan ilmu dan teknologi dalam akal pikirannya. Maksud dari “satu
ciri khas” adalah berakhlakul karimah dalam mengamalkan hablum minallah dan hablum minannas.
Tujuan pendidikan Al-Azhar adalah melahirkan generasi muda yang berakhlakul karimah, unggul dalam prestasi, cemerlang dalam gagasan, menarik dalam penampilan,
tanggap terhadap perubahan dan amanah dalam bertugas dan mempunyai daya saing tinggi. Adapun karakter siswa-siswi yang ingin dibentuk adalah sebagai berikut :
1. Menegakkan sholat lima waktu dan rutin membaca Al-Quran.
2. Berakhlak mulia dalam ucapan, sikap dan perbuatan.
3. Tidak melawan guru dan orangtua.
4. Belajar tekun dan berdisiplin.
5. Rapi dalam penampilan dan membudayakan hidup bersih.
Seluruh unit sekolah di Perguruan Al-Azhar Medan telah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional BAN Depdiknas RI. Sejak tahun 2002 SMA Al-Azhar Medan
ditunjuk sebagai pilot project Sekolah Pelaksana Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK. Tahun ajaran 20002001 ditunjuk melaksanakan Program Akselerasi untuk SD dan dianggap
berhasil sehingga diizinkan melaksanakan Program Akselerasi pada tahun ajaran 20022003 untuk jenjang SMP. Selanjutnya pada tahun ajaran 20042005 diizinkan pula
menyelenggarakan Program Akselerasi untuk jenjang SMA. Tahun 2005 SD Al-Azhar Medan ditetapkan sebagai sekolah dengan status Sekolah Nasional Berwawasan Internasional dan
SMP Al-Azhar Medan ditetapkan sebagai sekolah dengan status Sekolah Standar Nasional.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2005, Yayasan Hajjah Rachmah Nasution selaku pengelola PeguruanUniversitas Al-Azhar Medan ditunjuk pemerintah sebagai pelaksana pembangunan
TK-SD Berstandar Internasional. Berikut ini adalah struktur organisasi SMA Al-azhar Medan :
Universitas Sumatera Utara
III.1.2. Sejarah TV One
Tanggal 14 Februari 2008, pukul 19.30 WIB, merupakan saat bersejarah karena untuk pertama kalinya TV One mengudara. Peresmian dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia,
Susilo Bambang Yudhoyono, TV One menjadi stasiun tv pertama di Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia.
TV One secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan bagi diri sendiri serta masyarakat
sekitar melalui program News and Sports yang dimilikinya. Mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori News One, Sport One, Info
One, dan Reality One, TV One membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan
penyajian program. Sebagai pendatang baru dalam dunia News, TV One telah mempersiapkan bentuk
berita baru yang belum pernah ada sebelumnya. Seperti Apa Kabar Indonesia, yang merupakan program informasi dalam bentuk diskusi ringan dengan topik-topik terhangat
bersama para narasumber dan masyarakat, disiarkan secara langsung pada pagi hari dari studio luar TV One. Program berita hardnews TV One dikemas dengan judul : Kabar Terkini,
Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. Kemasan yang berbeda juga disuguhkan oleh Kabar Petang, menampilkan bentuk pemberitaan yang
menghadirkan secara langsung berita-berita dari Biro Pusat Jakarta dan beberapa Biro Daerah Medan, Surabaya, Makassar dengan bobot pemberitaan yang berimbang antar semua Biro.
Program ini meraih penghargaan MURI Museum Rekor Indonesia sebagai “Tayangan Berita yang Dibacakan Langsung Oleh 5 Presenter dari 4 Kota Yang Berbeda Dalam Satu
Layar”. Sedangkan Kabar Malam bekerjasama dengan seluruh media nusantara untuk menghasilkan editorial yang lengkap, kredibel dan dinamis.
Universitas Sumatera Utara
Tayangan Sport TV One akan meliputi pertandingan-pertandingan unggulan yang disiarkan langsung, mulai dari Kompetisi Sepakbola Nasional Copa Indonesia, Sepak Bola
Eropa Liga Inggris dan Liga Belanda, Kompetisi Bola Basket Nasional IBL dan Bola Voli Nasional Pro Liga.
TV One juga menayangkan program-program Selected Entertainment yang mampu memberikan inspirasi bagi para pemirsa untuk maju dan selalu berpikiran positif, tanpa unsur
membodohi. Pada saat ini, TV One memiliki kurang lebih 26 stasiun pemancar dan pada akhir
tahun akan menjadi 37 stasiun pemancar di berbagai daerah dengan jumlah potensi pemirsa 162 juta pemirsa. Melalui perkembangan tersebut, diharapkan penyebaran semangat TV One
untuk mendorong kemajuan bangsa dapat terealisasi dengan baik. Stasiun TV One juga memiliki visi dan misi. Adapun visinya yaitu TV One secara
korporasi mempunyai visi untuk mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan bangsa. Sedangkan misi dari stasiun TV One adalah sebagai berikut :
1.
Menjadi stasiun TV Berita Olahraga nomor satu.
2.
Menayangkan program News Sport yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif dan cerdas.
3.
Memilih program News Sport yang informatif dan inovatif dalam penyajian dan kemasan.
III.2. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini menggambarkan tentang cara pengumpulan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam kegiatan penelitian ini. Metode
penting untuk menentukan secara teoritis teknik operasional yang digunakan sebagai pegangan dalam mengambil langkah-langkah sehingga diketahui hal-hal sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.
2. Metode korelasional adalah metode yang berusaha menjelaskan suatu permasalahan
atau gejala yang lebih baik khususnya dalam menjelaskan antara dua objek. 3.
Metode penelitian ini bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan dua objek tersebut dan apabila ditemukan hubungan maka seberapa besar eratnya
hubungan itu, serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut.
III.3. Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Objek pada populasi diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi Arikunto, 2002:108-109.
Dalam penelitian ini, adapun yang menjadi populasi adalah siswa-siswi kelas 1 dan 2 SMA Al-azhar Medan seperti yang diuraikan dibawah ini :
Tabel 2. Populasi Siswa-Siswi kelas 1 dan 2 SMA Al-azhar Medan No.
Kelas Laki-laki
Perempuan Jumlah
1 2
3 4
5
Kelas 1 SMA :
Kelas X A Kelas X B
Kelas X C Kelas X D
Kelas X E 16
16 16
15 18
16 18
17 18
14 32
34 33
33 32
Universitas Sumatera Utara
6 7
8 9
10 11
12
Kelas 2 SMA IPAIPS :
Kelas XI IA A Kelas XI IA B
Kelas XI IA C Kelas XI IA D
Kelas XI IS A Kelas XI IS B
Kelas XI IS C 12
10 10
10 14
14 18
16 18
20 18
13 14
9 28
28 30
28 27
28 27
TOTAL 360
III.3.2. Sampel
Pada dasarnya, sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang secara keseluruhan mempunyai sifat yang sama dengan sifat populasi. Sampel
merupakan wakil yang bersifat representatif dari populasi, khususnya dalam pendataan Bulaeng, 2004:156.
Mengingat kemampuan dari faktor tenaga, dana dan waktu peneliti, maka dalam penelitian ini sampel yang diambil hanya sebesar 20 dari jumlah populasi yang ada dengan
perhitungan sebagai berikut : Jumlah sampel = 20 x 360
= 72 Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 orang.
III.4. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan 2 dua cara, yaitu :
1. Proportional Random Sampling
Yaitu teknik pengampilan sampel yang dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah, dimana ada kalanya
Universitas Sumatera Utara
banyaknya subjek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek
dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah Arikunto, 2002:116.
Dengan menggunakan rumus :
Keterangan : n = jumlah sampel n1 = jumlah siswa tiap kelas
N = populasi Berdasarkan rumus diatas, maka tiap kelas dapat dihitung sebagai berikut :
Tabel 3. Distribusi Sampel Kelas
Jumlah Penarikan Sampel
Sampel
Kelas X A 32
6 orang Kelas X B
34 7 orang
Kelas X C 33
7 orang Kelas X D
33 7 orang
Kelas X E 32
6 orang Kelas XI IA A
28 6 orang
Kelas XI IA B 28
6 orang Kelas XI IA C
30 6 orang
Kelas XI IA D 28
6 orang Kelas XI IS A
27 5 orang
Universitas Sumatera Utara
Kelas XI IS B 28
6 orang Kelas XI IS C
27 5 orang
TOTAL 360
72
2. Purposive Sampling
Yaitu teknik memilih orang-orang tertentu karena dianggap berdasarkan penelitian tertentu mewakili statistik, tingkat signifikasi dan prosedur pengujian hipotesis
Rakhmat, 2007:81. Dalam hal ini kriteria yang ditetapkan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Unit analisis penelitian ditetapkan pada siswa-siswi kelas 1 dan 2 SMA Al-
azhar Medan tahun ajaran 20092010. 2.
Siswa-siswi kelas 1 dan 2 SMA Al-azhar yang pernah menonton berita terorisme di TV One.
III.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Penelitian Kepustakaan Library Research Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data
melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, jurnal, internet dan
sebagainya. 2.
Penelitian Kelapangan Field Research Yaitu penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data primer yang diperoleh dari
hasil wawancara terstruktur, yaitu dengan menggunakan angket dan kuesioner. Model kuesioner yang digunakan “Projective Quesioner” adalah suatu metode dan
teknik pengumpulan data dengan cara memberikan kesempatan kepada responden
Universitas Sumatera Utara
untuk memilih jawaban pertanyaan, dimana responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.
III.6. Analisa dan Interpretasi Data
Dalam penelitian yang dilakukan hasil penelitian akan di analisa dan diinterpretasikan melalui beberapa tahap, yaitu :
a. Analisa Deskriptif
Analisa deskriptif adalah suatu model analisis yang meneliti gejala- gejala sosial yang aktual tanpa menarik kesimpulan. Tujuannya adalah untuk
memberikan gambaran atau uraian mengenai penelitian yang diteliti. b.
Analisa Korelasional Analisa korelasional adalah model analisis yang menguji hubungan
antara variabel serta menguji hipotesis dengan tujuan untuk menarik kesimpulan dari variabel yang diteliti.
c. Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis, penulis menggunakan aplikasi “SPSS 15.0 for Windows”, dimana penulis menggunakan wawancara terstruktur. Maksudnya
adalah dalam pengajuan sejumlah pertanyaan melalui kuesioner dan disusun secara lebih sistematis. Adapun model yang digunakan adalah “Projektive
Quesioner”, adalah suatu model pertanyaan yang mengajukan pilihan jawaban kepada responden.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan adalah Koefisien Korelasi Rank Order
Correlation Coefficient oleh Spearman, adalah :
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
rs rho = Koefisien korelasi rank order 16 = Bilangan konstan tidak boleh diubah
N = Jumlah sampel
d = Beda antara jenjang setiap sampel
∑ = Sigma jumlah
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika rs 0, maka hipotesis ditolak Jika rs 0, maka hipotesis diterima
Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika N 10, digunakan rumus t
test
pada tingkat signifikan 0,05 sebagai berikut :
Keterangan : t
= Nilai hitung rs
= Nilai koefisien korelasi n
= Jumlah sampel
Jika t
hitung
t
tabel
maka hubungannya signifikan
Jika t
hitung
t
tabel
maka hubungannya tidak signifikan Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan
nilai koefisien korelasi berdasarkan skala Guilford sebagai berikut : Kurang dari 0,20
= hubungannya rendah sekali 0,20 – 0,40
= hubungannya rendah tetapi pasti 0,40 – 0,70
= hubungan yang cukup berarti 0,70 – 0,90
= hubungan yang tinggi, kuat
Universitas Sumatera Utara
Lebih dari 0,90 = hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali, dapat
diandalkan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN