Dina Rizkiah Hutasuhut : Pengaruh FDR, BOPO Dan NPF Terhadap Profitabilitas ROE Perbankan Syariah Di Indonesia, 2010.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
1. Gambaran Umum dan Sejarah Singkat Perbankan Syariah
“O you who believe When you deal with each other, in transactions involving future obligations in a fixed period of time, reduce time to writing let a
scribe write down faithfully as between the parties; let not the scribe refuse to write: as Allah has taught him, so let him write. Let him who incurs the lability
dictate, but let him fear his Lord Allah, …” QS Al-Baqarah [2]: 282. Ayat yang telah disebutkan di atas merupakan suatu bukti otentik bahwa
Islam memiliki sistem yang mendorong terciptanya transparansi dan senantiasa tertib administrasi Antonio dalam Triyuwono, 2006 : vii. Disertasi Hayashi
dalam Harahap, 2007 : 142 membuktikan bahwa sistem doube entry bookkeeping bukan berasal dari Italia dengan Luca Paciola sebagai pencetus dan
pengembang doube entry bookkeeping dalam sistem akuntansi tersebut. Hayashi berhasil membukt ikan bahwa sistem double entry bookkeeping dalam sistem
akuntansi sesungguhnya berasal dari Timur Tengah, karena sistem tersebut telah dipraktikkan pada abad ke – 12 di Timur Tengah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Luzzatto pada tahun 1961 dan Littleton Yamey pada tahun 1978 dalam Triyuwono, 2006 : 154-155 namun memiliki
sedikit perbedaan. Lazzatto menyatakan bahwa tempat kelahiran pertama sekali
Dina Rizkiah Hutasuhut : Pengaruh FDR, BOPO Dan NPF Terhadap Profitabilitas ROE Perbankan Syariah Di Indonesia, 2010.
tata – buku berpasangan double entry bookkeeping tidak diketahui dengan jelas. Namun Luca Paciola tidak benar jika dianggap sebagai orang pertama yang
menciptakan double entry bookkeeping. Hal ini disebabkan karena sistem tersebut telah diterapkan lebih dari 200 tahun di Venice sebelum buku Paciola
diterbitkan. Namun Luca Paciola merupakan orang pertama yang mengangkat metode pencatatan tersebut ke permukaan dan memberikan penjelasan –
penjelasan yang berkaitan dengan teknik tersebut dalam Triyuwono, 2006 : 154- 155.
Sedangkan Littleton Yamey menyatakan bahwa kemungkinan besar sistem double entry bookkeeping berasal dari Spanyol. Pendapat tersebut
didasarkan atas fakta yang mendukung bahwa pada zaman tersebut, teknologi Muslim abad pertengahan lebih unggul dan canggih jika dibandingkan dengan
Eropa Barat. Kenyataan ini diperkuat bahwa Spanyol pada masa tersebut adalah saluran utama melalui mana kebudayaan dan teknologi Muslim mengalir ke
Eropa dalam Triyuwono, 2006 : 155. Triyuwono dalam Muhammad 2005 : 148 menyatakan bahwa sampai
pada tahun 1970-an, akuntansi dianggap sebagai praktik yang bebas nilai value - free. Sifat akuntansi yang bebas nilai merupakan ciri bahwa akuntansi
merupakan pandangan keilmuan yang cenderung berpikir logonsentrisme, yaitu sistem pola berpikir yang mengklaim adanya legimitasi dengan referensi
kebenaran universal dan eksternal Rosenau dalam Triyuwono, 2006 : 121. Karakteristik logosentrisme juga tampak pada aspek praksis akuntansi,
yakni bentuk standar dan praktik akuntansi yang harus berlaku secara universal,
Dina Rizkiah Hutasuhut : Pengaruh FDR, BOPO Dan NPF Terhadap Profitabilitas ROE Perbankan Syariah Di Indonesia, 2010.
khususnya pada sudut pandang internasional. Penerapan wacana harmonization of accounting pada international accounting membuktikan hal tersebut.
Terdapat beberapa pihak yang berbeda pendapat dengan konsep yang baru saja dikemukakan, yakni yang kontra terhadap universalitas akuntansi
internasional. Pihak – pihak berikut berpendapat bahwa akuntansi sangat dipengaruhi oleh kultur masyarakat Hofstede 1987; Gray 1988; Perera 1989;
Riahi – Belkaoui dan Picur 1991, sistem ekonomi Abdel – Magid 1981; Bailey 1988, sistem politik Solomons 1978, 1983; Tinker 1984; O’leary 1985; Daley
Mueller 1989, atau sistem sosial Gambling 1974; Burchell et al. 1985 dalam Triyuwono, 2006 : 123.
Partaonan dan Maratua 2005 menyatakan bahwa secara sepintas konvergensi antara ilmu pengetahuan dan agama tidak akan dapat terjadi. Hal ini
disebabkan ilmu pengetahuan memandang segala sesuatu dengan sifat empiris, kalkulatif dan verifikatif, positivistik dan rasional sedangkan agama memandang
segala sesuatu dengan sifat metafisis, intuitif dan moral. Mencoba mempertemukan kedua aspek ini agama dan ilmu pengetahuan berarti
mencoba untuk mempertemukan sesuatu yang bersifat konkrit dan abstrak pada saat yang sama. Padahal dalam kenyataannya, sekumpulan teori tidak murni lahir
dari eksperimen deduktif, melainkan ditopang dengan asumsi metafisik ilmuwan yang memberi pengaruh cukup luas dalam perkembangan dan juga interpretasi
teori tersebut. Pernyataan ini juga berlaku pada akuntansi karena asumsi yang
menyatakan bahwa akuntansi adalah ilmu pengetahuan dan praktik yang bebas
Dina Rizkiah Hutasuhut : Pengaruh FDR, BOPO Dan NPF Terhadap Profitabilitas ROE Perbankan Syariah Di Indonesia, 2010.
nilai, akuntansi konvensional terlalu menghamba pada kepentingan stockholder, sehingga menyebabkan sejumlah skandal – skandal keuangan pada berbagai
perusahaan yang melibatkan akuntansi. Setiawan 2006 menyatakan bahwa krisis keuangan internasional yang terjadi sepanjang dua dekade terakhir
menimbulkan kesadaran akan reformasi arsitektur keuangan, sehingga memberikan peluang pada sistem keuangan Islam. Penyebab terjadinya krisis
keuangan pada abad ke 20 adalah bunga bank. Sistem akuntansi Indonesia yang sekian lama berlaku di Indonesia juga
tidak luput dari skandal karena praktik akuntansi di Indonesia juga berasal dari Amerika Serikat secara langsung atau diadopsi dari Amerika Serikat. Fenomena
ini menimbulkan kemunculan sistem syariah di Indonesia yang dimulai dari sistem perbankan. Permulaan ini ditandai dengan pendirian Bank Muamalat,
sehingga menyebabkan seolah – olah terjadi kemunculan kembali sistem ekonomi syariah yang telah lama terkubur ketika renaissance terjadi.
Seiring dengan perkembangan ekonomi syariah yang dimotori oleh perbankan syariah, maka wacana untuk mengembangkan ekonomi islam sebagai
alternatif sistem ekonomi kapitalis dan sosialis dapat direkonstruksi menjadi tujuan utama, bukan hanya sebagai alternatif.
2. Perbankan Syariah di Indonesia