Pengertian dan Unsur – Unsur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010. daerah yang lebih tinggi serta pihakpihak lain sesuai ketentuanperaturan perundang- undangan yang berlaku. Sedangkan pengertian keuangan daerah menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut, dalam kerangka anggaran pendapatan dan belanja daerah. Adapun ruang lingkup dari keuangan daerah menurut Halim 2001:20 ada dua yaitu: 1. Keuangan daerah yang dikelola langsung, meliputi: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD b. Barang-barang inventaris milik daerah 2. Kekayaan daerah yang dipisahkan, meliputi Badan Usaha Milik Daerah BUMD Keuangan daerah dikelola melalui manajemen keuangan daerah. Adapun arti dari keuangan daerah sendiri yaitu pengorganisasian dan pengelolaan sumber dayakekayaan yang ada pada suatu daerah untuk mencapai tujuan yang dikehendaki daerah tersebut, Halim 2001:20. Sedangkan alat untuk melaksanakan manajemen keuangan daerah yaitu tata usaha daerah yang terdiri dari tata usaha umum dan tata usaha keuangan yang sekarang lebih dikenal dengan akuntansi keuangan daerah.

b. Pengertian dan Unsur – Unsur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010. Menurut Halim 2001:16 yang mengutip dari Mamesah 1995:20 berpendapat bahwa: “APBD berdasarkan pasal 64 ayat 2 undang-undang nomor 5 tahun 1974 dapat diartikan sebagai rencana operasional keuangan pemerintah daerah, dimana disatu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah dalam 1 tahun anggaran tertentu, dan dipihak lain menggambarkan perkiraan penerimaam dan sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran dimaksud”. Berdasarkan definisi diatas maka unsur-unsur yang terdapat dalam APBD adalah: 1. Rencana kegiatan suatu daerah 2. Adanya sumber penerimaan untuk menutupi pengeluaran pemerintah daerah 3. Jenis kegiatan dan proyek dalam bentuk angka 4. Adanya periode anggaran biasanya 1 tahun Sedangkan definisi APBD menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006, tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, yaitu rencana keuangan tahunan pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, juga ditetapkan dengan peraturan daerah. c. Pengertian Kinerja keuangan Daerah Kinerja keuangan daerah dapat dilihat dari Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD. Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD merupakan pusat pertanggungjawaban yang dipimpin oleh seorang kepala satuan kerja dan bertanggung jawab atas entitasnya, misalnya: dinas kesehatan, dinas kependudukan dan catatan sipil, dinas pendidikan , dinas pemuda dan olah raga dan lainnya. SKPD adalah unit kerja pemerintah daerah yang mempunyai tugas mengelola anggaran dan barang daerah. Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010. Dalam organisasi sektor publik, setelah adanya operasional anggaran, langkah selanjutnya adalah pengukuran kinerja untuk menilai prestasi, dan akuntabilitas organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan pubilk yang lebih baik. Akuntabilitas yang merupakan salah satu ciri dari terapan good governance bukan hanya sekedar kemampuan menunjukkan, bahwa bagaimana uang publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektif Mardiasmo 2002:121. Ekonomis terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Efisiensi merupakan perbandingan outputinput yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. Sedangkan efektif merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan, yang merupakan perbandingan outcome dengan output Mardiasmo 2002:4. Adapun arti dari penilaian kinerja menurut Vista 2002:28 yang dikutip dari Mulyadi 1993:419, yaitu penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Melainkan menurut Basian 2005:278 kinerja merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, bahwa tolak ukur kinerja merupakan komponen lainnya yang harus dikembangkan untuk dasar pengukuran kinerja keuangan Hijrani Putri Lubis : Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang, 2010. dalam sistem anggaran kinerja. Tolak ukur yang digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan dalam sistem anggaran kinerja adalah kinerja manajerial. Hal ini disebabkan bahwa belum adanya tolak ukur yang pasti dalam pengukuran kinerja keuangan.

d. Kinerja Manajerial