216
8 Kalimat Kalimat yang digunakan untuk menyusun paragraf argumentasi yang ditulis Putri
Kania sudah efektif dan terstruktur. Penulisan seluruh kalimat sudah seluruhnya benar sehingga tidak ada kesalahan dalam penulisan kalimat. Oleh karena itu, peneliti
memeberikan nilai lima untuk aspek kalimat. 9 Ejaan tanda baca, pemakaian huruf, dan penulisan kata
Berikut adalah kesalahan ejaan yang ada dalam paragraf argumentasi yang ditulis oleh Putri Kania.
Pembangunan jembatan selat sunda sangat menguntungkan dalam perekonomian, pendistribusian barang dan jasa bila dikelola
dengan baik. Akan tetapi pembangunan ini akan memakan waktu yang lama dan biaya yang besar. Adapun kendala yang lain dalam
pembangunan ini seperti tidak ada kesadaran masyarakat untuk memelihara jembatan penghubung ini. Seperti mencuri baud
jembatan tersebut, perilaku demikian mencerminkan ketidak pedulian
masyarakat atas pembangunan jembatan tersebut. Padahal jika masyarakat ingin menjaga jembatan itu dengan baik, akan
banyak keuntungan yang diperoleh.
Kesalahan ejaan pada paragraf argumentasi tersebut hanya satu, yaitu penulisan kata ketidakpedulian. Putri kania menulis kata tersebut terpisah, yakni ketidak
pedulian. Seharusnya penulisan kata tersebut disatukan. Karena kesalahan ejaan hanya satu, maka peneliti memebri nilai empat untuk aspek ejaan.
4.3.5 Refleksi Siklus II
Setelah pelaksanaan siklus II selesai, maka dilakukanlah refleksi. Refleksi dilakukan setelah melihat hasil observasi dan hasil evaluasi siswa berupa paragraf
217
argumentasi. Nilai hasil observasi dan nilai evaluasi siswa dijadikan pedoman untuk melaksanakan tindakan selanjutnya. Pada tahap refleksi, peneliti mengidentifikasi
kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan model deep dialoguecritical thinking dan kekurangan pada paragraf argumentasi yang ditulis siswa. Setelah mengetahui
kekurangan pada pelaksanaan siklus II, maka peneliti menentukan langkah apa yang akan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di siklus II. Berikut
adalah refleksi berdasarkan hasil observasi aktifitas guru dalam menerapkan model deep dialoguecritical thinking.
1 Pembentukan kelompok siswa sudah efektif tapi memerlukan waktu yang lama untuk mengondisikan siswa agar duduk berkelompok.
2 Kegiatan membangun dinamika kelompok belum maksimal karena masih ada beberapa siswa yang tidak acuh terhadap pembangunan dinamika kelompok.
3 Belum semua siswa aktif dalam mengkritisi permasalahan dengan melakukan dialog mendalam di dalam kelompoknya
6 Penggunaan media pembelajaran masih belum memberikan sudah memberikan kontribusi tapi perlu ditingkatkan.
Refleksi berdasarkan hasil evaluasi siswa berupa paragraf argumentasi adalah sebagai berikut.
1 Belum semua siswa mampu mengungkapkan pernyataan, ide, dan pendapatnya dengan tegas, lugas, dan jelas dalam paragraf argumentasi.
2 Siswa masih belum menuliskan data dan fakta yang mendukung pernyataan, ide, dan pendapat.
218
3 Belum semua siswa menulis paragraf dengan kalimat efektif dan ejaan yang benar. Berdasarkan refleksi siklus I yang telah dilakukan, peneliti menyusun beberapa hal
yang akan dilakukan di siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I, yaitu sebagai berikut.
1 Mengefisienkan waktu pembentukan kelompok 2 Memaksimalkan kegiatan membangun dinamika kelompok dengan memberikan
motivasi kepada siswa dan lebih bersikap tegas dalam membangun dinamika kelompok.
6 Menggunakan media pembelajaran yang efektif dan mampu menarik perhatian siswa.
7 Mengingatkan siswa untuk mengungkapkan pernyataan, ide, dan pendapatnya dengan tegas, lugas, dan jelas dalam paragraf argumentasi.
8 Mengingatkan siswa untuk menuliskan data dan fakta yang mendukung pernyataan, ide, dan pendapat.
9 Mengingatkan siswa untuk menulis paragraf dengan kalimat efektif, karena masih dapat kesalahan penulisan kalimat.
10 Mengingatkan siswa untuk menulis paragraf dengan menggunakan ejaan yang baik dan benar karena masih terdapat kesalahan penulisan kata, huruf, dan tanda
baca.
4.4 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III 4.4.1 Perencanaan Tindakan Siklus III