Refleksi Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III .1 Perencanaan Tindakan Siklus III

278 penulisan kata global pun, seharusnya penulisan kata tersebut dipisahkan tidak disatukan seperti yang ada dalam paragraf karena pun merupakan partikel. Berdasarkan kesalahan ejaan peneliti memberi nilai tiga.

4.4.5 Refleksi

Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindalakan selesai dilakukan. Pelaksanaan tindakan II disertai dengan observasi dan evaluasi hasil belajar siswa. Refleksi dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang telah terjadi. Catatan-catatan observasi dan nilai evaluasi dimanfaatkan untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan refleksi. Refleksi yang dilakukan tentu bertolak dari pelaksanaan tindakan terdahulu. Data-data pelaksanaan tindakan terdahulu ini terkumpul dalam catatan observasi. Berikut adalah refleksi berdasarkan hasil observasi aktifitas guru. 1 Pembentukan kelompok siswa untuk melakukan deep dialoguecritical thinking sudah efektif dan tidak memakan waktu lama. 2 Kegiatan membangun dinamika kelompok sudah maksimal dan peneliti telah memberikan motivasi dan tanggungjawab pada siswa untuk melakukan kegiatan deep dialogcritical thinking. 3 Sebagian besar siswa sudah maksimal mengkritisi permasalahan dengan melakukan dialog mendalam di dalam kelompoknya 4 Kegiatan meminta perwakilan siswa dalam kelompok melaporkan hasil dialog mendalam dan berpikir kritis mengenai sudah maksimal karena siswa meporkan hasil diskusinya bukan lagi diminta peneliti tapi inisiatif sendiri. 279 5 Penggunaan media pembelajaran telah memberikan kontribusi maksimal dalam pembelajaran. Refleksi berdasarkan hasil evaluasi siswa berupa paragraf argumentasi adalah sebagai berikut. 1 Sebagian besar siswa masih mampu mengungkapkan pernyataan, ide, dan pendapatnya dengan tegas, lugas, dan jelas dalam paragraf argumentasi. 2 Sebagian besar siswa menuliskan data dan fakta yang mendukung pernyataan, ide, dan pendapat. 3 Sebagian besar siswa mampu menulis paragraf dengan kalimat efektif, karena masih dapat kesalahan penulisan kalimat. 4 Sebaguan besar siswa mampu menulis paragraf dengan menggunakan ejaan yang baik dan benar karena masih terdapat kesalahan penulisan kata, huruf, dan tanda baca. Berdasarkan refleksi siklus III yang telah dilakukan, peneliti akan menghentikan kegiatan penelitian. Penghentian penelitian tindakan dilakukan karena pelaksanaan model deep dialoguecritical thinking sudah diterapkan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai observasi aktifitas guru dalam menerapkan model deep dialoguecritical thinking. Selain itu, penerapan model deep dialoguecritical thinking telah mampu meningkatkan kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X- 6. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil evaluasi siklus III, dimana seluruh siswa memperoleh nilai diatas standar. Hal tersebut berarti target atau capaian penelitian telah tercapai. 280 4.5 Pembahasan Siklus Penelitian 4.5.1 Pembahasan Siklus I