Bimbingan Kemandirian Siswa Tunagrahita Sedang berdasarkan

Iding Tarsidi, 2013 Kerangka Kerja Bimbingan Untuk Mengembangkan Kemandirian Siswa Tunagrahita Sedang Berdasarkan Pendekatan Perilaku Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memiliki kemampuan: 1 berperan sebagai model perilaku yang baik bagi para siswanya, 2 mengembangkan urutan dan tahapan pembelajaran, 3 menerapkan aktivitas pengajaran dan membimbing aktivitas pembelajaran siswa dalam pembentukan perilaku keterampilan baru, 4 memahami secara mendalam karakteristik siswa terutama yang berkaitan dengan perbedaan individual, kesiapsediaan, dan keterampilan siswa untuk belajar bagaimana belajar mengurus diri dalam kehidupan sehari-hari, 5 menata lingkungan belajar secara kondusif sehingga memberikan dukungan bagi proses pembelajaran, dan membantu siswa dalam mengembangkan perilaku positif dan mengurangi atau mencegah perilaku negatif, 6 mengupayakan agar proses pembelajaran tidak terpisah dari lingkungan sosial dan kehidupan nyata, 7 menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir anak, 8 memberikan peluang agar anak belajar sesuai dengan tahapan perkembangannya, dan 10 memberikan kesempatan kepada anak untuk saling berbicara atau berdiskusi dengan teman-temannya. Dengan kata lain, guru SLB C seyogyanya memiliki kemampuan untuk memilih pendekatan, metode dan teknik atau strategi intervensi yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kebutuhan belajar siswa tunagrahita sedang, serta mampu mensinergikan antara pendekatan pengajaran dengan pendekatan psycho-education melalui penerapan nilai-nilai atau prinsip-prinsip bimbingan berdasarkan pendekatan perilaku dalam pembelajaran kemandirian siswa.

3. Bimbingan Kemandirian Siswa Tunagrahita Sedang berdasarkan

Pendekatan Perilaku Secara umum tugas guru dalam pembelajaran berdasarkan pendekatan perilaku adalah menganalisis tingkah laku yang dinilai menyimpang inappropriate, menganalisis hubungan antara tingkah laku dan peristiwa di lingkungannya, mengkonseptulisasikan perilaku yang sudah dipelajari Iding Tarsidi, 2013 Kerangka Kerja Bimbingan Untuk Mengembangkan Kemandirian Siswa Tunagrahita Sedang Berdasarkan Pendekatan Perilaku Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan mengubah perilaku sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran. Tingkah laku menyimpang tersebut harus digambarkan secara jelas dan terukur. Tugas guru atau pembimbing dalam bimbingan kemandirian siswa tunagrahita sedang berdasarkan pendekatan perilaku senantiasa terkait dengan pengubahan perilaku behavior modification, yakni mencakup dua hal: 1 membentuk, membangun atau mempertahankan perilaku yang sesuai, positif atau yang diinginkan, dan 2. mengurangi, mencegah atau menghilangkan perilaku yang tidak sesuai, negatif atau yang tidak diinginkan. Modifikasi perilaku berdasar kepada asumsi sebagai berikut: 1. tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungannya dan atau akibat dari perilaku itu sendiri consequences, 2 tingkah laku yang baik dan yang buruk adalah hasil belajar, 3 tingkah laku manusia dapat diubah atau dimodifikasi dengan memberikan stimulus kepada lingkungannya. Lingkungan tersebut adalah segala sesuatu yang ada di sekitar siswa yang dapat mempengaruhi perilakunya misalnya, guru, program pembelajaran, pendekatan dan metode atau teknik pembelajaran. Berkaitan dengan hal ini, implikasinya adalah bahwa guru atau pembimbing seyogyanya memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 merumuskan tujuan pembelajaran secara spesifikjelas yang mencakup condition, faktor penyebab antecedents, merumuskan bentuk perilaku atau kegiatan secara operasional yang ditargetkan untuk dicapai anak, 2 melaksanakannya, yaitu menentukan apa yang akan dibimbingkan kepada anak, dan 3 menentukan tolok ukur atau kriteria keberhasilan belajar atau bimbingan. Dengan demikian, dapat ditarik pemahaman bahwa bimbingan berdasarkan pendekatan perilaku adalah layanan ahli dengan kepedulian guru atau pembimbing terhadap perilaku yang dapat diamati sebagai tolak ukur keberhasilan belajar atau bimbingan, yaitu berupa perubahan perilaku khusus atau perilaku social yang bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Bimbingan kemandirian berdasarkan pendekatan perilaku adalah suatu proses membantu individu siswa untuk mencapai kemandirian secara Iding Tarsidi, 2013 Kerangka Kerja Bimbingan Untuk Mengembangkan Kemandirian Siswa Tunagrahita Sedang