Latar Belakang Penelitian PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN: Studi Deskriptif di SMPN 3 Cugenang Cianjur.

1 Asep Hendrik, 2015 PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Jika melihat secara utuh dan menyeluruh, pendidikan nasional dan peranan guru di sekolah tidak mengesampingkan pembinaan karakter, tetapi realitasnya pendidikan di negeri ini belum optimal dalam melaksanakan peran dan fungsinya. Pendidikan saat ini masih menekankan pada aspek pengetahuan kognitif tanpa mengedepankan pembentukan karakter. Sehingga kompetensi yang ditampilkan oleh peserta didik begitu kontradiktif dengan tujuan pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai fenomena-fenomena negatif dikalangan pelajar yang tidak mencerminkan sebagai pelajar yang terdidik. Fenomena negatif tersebut terlihat dari beberapa jenis perbuatan yang dilakukan, yaitu “meningkatnya degradasi moral, etika, sopan santun para pelajar yang merosot, meningkatnya ketidakjujuran pelajar, berkurangnya rasa hormat terhadap orang tua, guru, dan terhadap figur-figur yang seharusnya dihormati, masih tingginya kasus tindakan kekerasan, baik yang terjadi antar rekan pelajar atau mahasiswa, perampokan secara sadis yang disertai pemerkosaan atau pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak yang tergolong masih pelajar, timbulnya perilaku yang merusak diri sendiri seperti perilaku seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan bunuh diri ” Kusuma, 2012, hlm. 2. Pendidikan merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia mampu mengembangkan kemampuan diri seperti pengetahuan dan kepribadian. Kepribadian adalah ciri khas yang dimiliki oleh setiap individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam mengembangkan kepribadian tentunya manusia terus belajar memperbaiki diri baik itu melalui pendidikan formal maupun non-formal sehingga kepribadian tersebut akan menjadi sebuah karakter yang melekat dalam dirinya. Oleh karena itu, lembaga formal sekolah menjadi salah satu wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan karakter, karena sekolah oleh masyarakat masih dianggap 2 Asep Hendrik, 2015 PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebagai media formal yang ampuh dalam membangun kecerdasan dan karakter peserta didik. Pada dasarnya mayoritas masyarakat dewasa ini, menganggap sekolah sebagai salah satu jalan dalam membina karakter peserta didik menjadi lebih baik sehingga dapat mencegah terjadinya permasalahan di atas. Tidak heran jika banyak tuntutan dari masyarakat kepada sekolah untuk peningkatan, pembudayaan, dan pemberadaban perilaku baik di sekolah. Terutama kepada unsur pendidikan yang berada di sekolah tersebut, tidak lain adalah guru. Berkaitan dengan hal tersebut, Kardiman dalam Tanshzil, 2012, hlm. 2 mengemukakan bahwa ‘pembangunan karakter bangsa tidak saja menjadi tanggung jawab dunia persekolahan tetapi juga menjadi tanggung jawab situs- situs kewarganegaraan di luar persekolahan’. Peranan guru di sekolah menjadi faktor esensial dalam tercapainya tujuan pendidikan karakter. “Guru merupakan orang tua siswa dalam lingkungan sekolah. Maka peranan guru begitu berarti dalam membentuk kepribadian para siswa di luar dari pengaruh lingkungan para siswa tersebut” Hardiyana, 2014, hlm. 54. Seorang guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi guru harus mampu menjadi pendidik profesional dengan menjalankan tugas sebagai pendidik, agen pembaharu, dan tokoh teladan bagi peserta didik. Dalam ketentuan pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sudah barang tentu jika guru dianggap sebagai pendidik profesional, maka seorang guru bertanggungjawab dalam membina peserta didik untuk menjadi insan akademis yang berkarakter. Keberadaan guru di sekolah dalam rangka membina karakter memiliki urgensi yang sangat luas, karena dalam implementasinya pembinaan karakter harus diaktualisasikan secara nyata baik melalui proses pembelajaran maupun pembiasaan atau pembudayaan. Hal tersebut tentu harus dilakukan secara sistematis dengan melibatkan berbagai pihak, seperti orang tua, lembaga 3 Asep Hendrik, 2015 PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pendidikan, pemerintah, teman sebaya, dan masyarakat. Sehingga guru dapat dikatakan sukses apabila peserta didiknya memiliki kecerdasan yang seimbang antara intelektual, emosional, dan spritual. Oleh sebab itu, sekolah juga senantiasa memberikan masukan kepada guru berupa program pengembangan karakter yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam membina karakter peserta didik. Pada dasarnya pembinaan karakter telah diamanatkan dalam pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia”. Amanah dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut bermaksud agar “pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter. Sehingga lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama” Asmani, 2011, hlm. 29. Menurut Budimansyah 2013, hlm. 190 karakter adalah “nilai-nilai kebajikan tahu nilai kebajikan, mau berbuat baik, dan nyata berkehidupan baik yang te rpateri dalam diri dan terjewantahkan dalam perilaku”. Perilaku tersebut merupakan penjelmaan kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu yang disesuaikan dengan kaidah atau norma yang berlaku dimasyarakat. Perilaku tersebut merupakan hasil dari pembinaan yang dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Majid 2010, hlm. 66 “karakter adalah watak dasar setiap orang yang bisa diubah dan dibentuk”. Karakter juga dapat dimaknai “...dari sudut pandang behavioral yang menekankan unsur somatopsikis yang dimiliki o leh individu sejak lahir” Koesoema, 2010, hlm. 79-80. Pendapat tersebut dipertegas oleh Ki Hajar Dewantara dalam Masyitoh, 2011, hlm. 14 yang mengemukakan bahwa ‘karakter, watak, budi pekerti adalah budi pekerti atau watak yaitu bulatnya jiwa manusia atau bersatunya gerak fikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan yang lalu menimbulkan tenaga’. Dengan adanya karakter yang melekat dalam diri setiap individu, maka ia mampu membedakan apakah perbuatan yang 4 Asep Hendrik, 2015 PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukannya itu berorientasi kepada hal yang positif atau negatif. Oleh karena itu, karakter dapat menentukan kualitas kepribadian diri seseorang. Salah satu sekolah yang berada di Cugenang Cianjur yang memberikan perhatian lebih terhadap pembinaan karakter terhadap peserta didiknya, yaitu SMPN 3 Cugenang Cianjur. Pembinaan karakter yang dilakukan guru pendidikan kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur dilakukan di dalam kelas saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Di dalam kelas dilakukan karena kelas adalah tempat paling utama dalam proses terjadinya pendidikan nyata di sekolah. Karakter yang dikembangkan oleh guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur terutama di dalam kelas, yaitu menyangkut Karakter Individual, dan Karakter Bangsa. Guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur menyadari bahwa komunitas kelas seperti guru dan murid saling berinteraksi satu sama lainnya dalam mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kelas menjadi salah satu tempat sentral yang mendukung dalam menumbuhkan, mengembangkan, membudayakan, dan pemberadaban aspek akademis, moralitas, dan karakter. Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teknik wawancara secara intensif kepada salah satu guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, data yang diperoleh menunjukkan bahwa guru pendidikan kewarganegaraan masih merasa kesulitan membina karakter yang sesuai dengan keadaankondisi peserta didik, guru pendidikan kewarganegaraan belum memahami secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik, membutuhkan berbagai strategi efektif dalam membina karakter peserta didik, dan masih terdapat peserta didik yang menunjukan pribadi yang melanggar aturan sekolah. Apabila beberapa masalah itu dibiarkan tanpa adanya penyingkapan dan penelaahan yang terencana dan terpadu, maka akan menimbulkan penambahan permasalahan baru yang dapat menghambat proses pembinaan karakter peserta didik. Dengan demikian, pentingnya peranan guru yang baik dalam pembinaan karakter kewarganegaraan sangatlah diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 5 Asep Hendrik, 2015 PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berangkat dari penjelasan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti secara mendalam yang akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN Studi Deskriptif di SMPN 3 Cugenang Cianjur.

B. Identifikasi Masalah Penelitian