Berakhirnya Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah

Bila mana barang yang dibelinya dan sudah diberikan kepadanya akan tetapi belum dibayar olehnya, memberi hasil atau pendapat lainnya walaupun tidak ada ditentukan mengenai hal itu dalam perjanjian jual beli. 40

E. Berakhirnya Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah

Berdasarkan Pasal 1319 KUHPerdata menetapkan semua perjanjian baik itu yang bernama khusus ataupun tidak bernama khusus tunduk pada peraturan- peraturan umum. Oleh karena itu perjanjian kredit pemilikan rumah yang merupakan suatu perjanjian yang tidak dikenal dalam KUHPerdata juga harus tunduk pada ketentuan-ketentuan umum mengenai perjanjian yang termuat dalam buku III kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Berdasarkan hal di atas maka Pasal 1382 KUHPerdata yang mengatur tentang hapusnya perikatan-perikatan dapat diberlakukan pula pada perjanjian KPR ini. Berdasarkan penelitian perjanjian KPR ini berakhir dikarenakan : 1. Pembayaran 2. Subrogasi 3. Pembaharuan utang novatie 4. Perjumpaan utang compantatie 40 Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 09KPTSM1995 tentang Pedoman Pengikatan Jual Beli Rumah Menteri Negara Perumahan Rakyat Universitas Sumatera Utara 5. Debitur meninggal dunia 6. Objek perjanjian musnah 41 Ad.1. pembayaran ini merupakan pemenuhan prestasi dari debitur. Pembayaran ini hutang pokok, bunga, denda maupun biaya-biaya lainnya yang wajib dibayar oleh debitur kepada bank. Pembayaran secara lunas ini baik di karenakan jatuh tempo KPR atau karena di haruskan membayar seluru sisa hutang debitur secara seketika. Ad.2. subrogasi, mengenai subrogasi ini dapat di temukan pada Pasal 1382 KUHPerdata, di mana pada ayat 2 dua di sebutkan kemungkinan pembayaran utang dapat dilakukan oleh pihak ketiga kepada pihak berpiutang kreditur, sehingga terjadi pengganti kedudukan atau hak-hak kreditur oleh pihak ketiga tersebut. Jadi subrograsi ini terjadi karena adanya penggantian kedudukan atau hak-hak kreditur lama kepada kreditur baru akan mengadakan pembayaran. Subrogasi atau penggantian hak-hak kreditur oleh pihak ketiga dapat terjadi baik dengan persetujuan perjanjian maupun demi Undang-Undang. Hal ini diatur pada Pasal 1400 KUHPerdata jo Pasal 1402 KUHPerdata. 41 Prof. Dr. Mariam Darus Badrulzaman, SH, Prof. Dr. Sutan Remi Syahdeini, SH, Prof. Dr. H. Fatturahman Djamil, MA, Taryana Soenandar, SH,Op.cit,hal 126 Universitas Sumatera Utara Ad.3. pembaharuan hutang atau novasi adalah di buatnya suatu perjanjian kredit yang baru untuk atau sebagai pengganti perjanjian kredit yang lama. Sehingga dengan demikian yang hapusberakhir adalah perjanjian kredit yang lama. 42 Ad.4. J. Satrio dalam buku Rachmadi Usman berpendapat perjumpaan utang adalah perjumpaan dua utang yang berupa benda-benda yang ditentukan menurut jenisnya generieke ziken, yang dipunyai oleh dua orang atau pihak secara timbal balik, dimana masing-masing pihak berkedudukan baik sebagai kreditur maupun Berdasarkan Pasal 1413 novasi ini dapat terjadi dengan jalan mengganti hutang lama dengan hutang baru disebut novasi objektif, debitur lama dengan debitur baru disebut novasi subjektif pasif, dan kreditur lama dengan kreditur baru disebut novasi subjektif aktif. Pada perjanjian kredit pemilikan rumah melalui KPR ini berakhirnya kredit juga dapat dengan ketiga bentuk novasi di atas. Novasi objektif, yakni dengan mengganti atau memperbaharui perjanjian KPR yang ada dan novasi subjektif pasif dimana pihak debitur lama diganti dengan debitur baru, serta novasi subjektif aktif dimana pihak kreditur bank yang satu dapat di ganti dengan kreditur yang baru Bank lain. 42 Hasanuddin Rahman, Op.cit, hal. 157 Universitas Sumatera Utara debitur terhadap orang lain, sampai jumlah terkecil yang ada di antara kedua utang tersebut. 43 Kompensasi ini diatur dalam Pasal 1425 KUHPerdata. Kompensasi yang dijalankan oleh bank adalah dengan cara meng-kompensasi-kan barang barang jaminan agunan debitur dengan hutangnya kepda bank, sebesar jumlah jaminan tersebut yang diambil alih tersebut. 44 ur akan dipertanggungjawabkan oleh pihak asuransi, dimana objek perjanjian tersebut diasuransikan. Ad.5. Selain sebab-sebab yang diatur dalam KUHPerdata seperti di atas, bank juga menambahkan sebab lainnya. Salah satu sebab itu adalah meninggalnya debitur, apabila debitur pada perjanjian KPR ini meninggal dunia maka perjanjian tersebut berakhir. Utang kredit yang belum lunas tersebut akan dilunaskan oleh pihak asuransi karena pada perjanjian KPR rumah yang dijadikan objek perjanjian diasuransikan kepada pihak asuransi Ad.6. Apabila objek perjanjian musnah, seperti terbakar, musnah karena bencana alam dapat juga menyebabkan berakhirnya perjanjian KPR pada bank. Sisa utang yang masih harus dilunasi oleh debit 43 Rachmadi Usman, Op. Cit, hal. 280 44 Hasanuddin Rahman, Op.cit, hal 157-158 Universitas Sumatera Utara BAB IV PERANAN DEVELOPER DALAM PERJANJIAN JUAL-BELI RUMAH MELALUI KREDIT PEMILIKAN RUMAH KPR

A. Syarat Syarat Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah KPR antara Pihak Pembeli dengan Pihak Developer