Pembuatan Ekstrak Buah Lerak 0,01 Perendaman Sampel

7. Kertas pasir waterproof dengan ukuran 600 8. Buah lerak 9. Alkohol 70 10. Alkohol 96 11. Kertas saring Whatman No.24 12. Xylene

3.6 Cara Penelitian

3.6.1 Pembuatan Ekstrak Buah Lerak 0,01

1. Buah lerak dicuci bersih di bawah air mengalir. 2. Daging buah lerak dipotong kecil-kecil dan dibuang bijinya, ditimbang sebanyak 300 gram. 3. Daging buah yang telah dipotong dikeringkan dalam lemari pengering pada temperatur ± 40 o C sampai dapat diremas rapuh simplisia. 4. Simplisia dihaluskan dengan menggunakan blender kemudian diayak. 5. 30 gram simplisia direndam dalam 300 ml alkohol 70, disimpan dalam wadah tertutup dan dibiarkan selama 24 jam proses maserasi. 6. Hasil rendaman simplisia dipindahkan ke dalam perkolator yang telah dilapisi kertas saring whatman. 7. Tuangkan alkohol 70 sebanyak 200ml, perkolator ditutup. 8. Cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan ± 20 tetesmenit. 9. Dengan rotavapor digunakan untuk memisahkan antara pelarut dan ekstraknya hingga diperoleh ekstrak kental dengan konsistensi seperti madu. 8. Dengan bantuan vaccum pump untuk menarik sisa air yang tersisa selama 5 jam sampai kental 10. Ekstrak kental sebanyak 150 gram disimpan dalam wadah kaca yang tertutup dan tempat sejuk. Universitas Sumatera Utara 11. Pengenceran 10 mg ekstrak kental buah lerak yang telah berbentuk pasta dilarutkan ke dalam 100 ml alkohol 96 sehingga diperoleh larutan ekstrak buah lerak 0,01. Gambar 5. Buah lerak Gambar 6. Potongan buah lerak Gambar 7. Potongan buah lerak yang Gambar 8. Alat penyaring sudah kering Gambar 9. Lerak yang direndam Gambar 10. Penyaringan dengan Universitas Sumatera Utara dengan alkohol 70 kertas saring Whatman No. 24

3.6.2 Pembuatan Sampel

Sampel dibuat dari resin akrilik polimerisasi panas, yang diperoleh dari model induk terbuat dari logam dengan ukuran diameter 50 mm dan ketebalan 0,5 mm.

3.6.2.1 Pembuatan Mold

1. Membuat adonan gips, untuk kuvet atas=200 gram gips : 100 ml air, kuvet bawah=250 gram gips : 150 ml air. 2. Adonan diaduk dengan spatula selama 15 detik kemudian dilanjutkan dengan vacuum mixer selama 30 detik. 3. Seluruh bagian dalam kuvet bawah diolesi dengan vaselin. Adonan dimasukkan ke dalam kuvet bawah yang telah disiapkan di atas vibrator. 4. Gips dibiarkan beberapa menit. 5. Model induk diletakkan setinggi permukaan adonan gips dalam kuvet bawah, satu buah kuvet berisi 1 model induk. 6. Gips dirapikan dan diamkan sampai gips mengeras selama 60 menit. 7. Permukaan gips dan model induk diolesi vaselin lalu kuvet atas diisi dengan adonan gips diatas vibrator. 9. Diamkan selama 60 menit hingga gips keras, kuvet dibuka, model induk diangkat dengan menggunakan lekron 10. Mold yang didapat disirami air panas sampai bersih untuk membuang vaselin yang tersisa. 11. Setelah kering, permukaan gips keras pada kuvet bawah dan kuvet atas diolesi dengan cold mould seal, tunggu selama 20 menit sesuai dengan petunjuk pabrik. Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Mold yang dihasilkan

3.6.2.2 Pengisian Resin Akrilik Pada Mold

1. Monomer dituang ke dalam pot porselen dan polimer dimasukkan dengan perbandingan polimer : monomer sebesar 2 : 1, lalu diaduk perlahan-lahan dengan menggunakan spatula semen sampai polimer dan monomer tercampur dengan baik dan homogen. Adonan didiamkan kira-kira selama waktu yang dianjurkan pabrik, sampai tidak lengket yaitu dough stage dan tidak menempel pada dinding pot porselen. 2. Setelah adonan mencapai dough stage, adonan dimasukkan ke dalam mold yang berada pada kuvet bawah. 3. Plastik selopan diletakkan diantara kuvet atas dan bawah, kemudian kuvet ditutup dan ditekan dengan menggunakan pres hidrolik dengan tekanan 1000 psi. 4. Kuvet dibuka dan kelebihan akrilik dipotong dengan lecron mass, lalu kuvet ditutup kembali. 5. Dilakukan penekanan kedua dengan tekanan 2200 psi, prosedur diulang, lalu baut dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan bawah agar dapat beradaptasi dengan baik, kemudian dibiarkan selama 15 menit. Universitas Sumatera Utara Gambar 12. Pengisian resin akrilik pada mold

3.6.2.3 Kuring

Kuvet dimasukkan ke dalam waterbath. Pada tahap pertama, diatur suhu 70 o C dan dibiarkan selama 90 menit. Selanjutnya suhu dinaikkan menjadi 100 o C dan dibiarkan selama 30 menit. Kuvet dibiarkan hingga mencapai suhu kamar. Gambar 13. Waterbath Fili Manfredi, Italia Universitas Sumatera Utara

3.6.2.4 Penyelesaian

Sampel dikeluarkan dari kuvet, lalu kelebihan akrilik dibuang dan dirapikan untuk menghilangkan bagian yang tajam dengan menggunakan bur fraser dan sampel dihaluskan dengan kertas amplas waterproof berukuran 1000.

3.6.3 Perendaman Sampel

a Seluruh sampel direndam dalam akuades pada suhu 37 o C selama 50 jam untuk menghilangkan monomer sisa lalu dikeringkan. 52 b Sampel dibagi menjadi 10 kelompok, yaitu yaitu 5 kelompok kontrol dan 5 kelompok ekstrak buah lerak 0,01: - Sampel kontrol yang direndam dalam akuades selama 2 hari A - Sampel kontrol yang direndam dalam akuades selama 3 hari B - Sampel kontrol yang direndam dalam akuades selama 4 hari C - Sampel kontrol yang direndam dalam akuades selama 5 hari D - Sampel kontrol yang direndam dalam akuades selama 7 hari E - Sampel yang direndam dalam larutan ekstrak buah lerak 0,01 selama 2 hari F - Sampel yang direndam dalam larutan ekstrak buah lerak 0,01 selama 3 hari G - Sampel yang direndam dalam larutan ekstrak buah lerak 0,01 selama 4 hari H - Sampel yang direndam dalam larutan ekstrak buah lerak 0,01 selama 5 hari I - Sampel yang direndam dalam larutan ekstrak buah lerak 0,01 selama 7 hari J c Setelah itu, sampel dikeluarkan dan dibiarkan sampai kering, lalu dilakukan pengujian stabilitas warna untuk kelompok A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J. Universitas Sumatera Utara Gambar 14. Sampel kontrol yang Gambar 15. Sampel yang direndam direndam dalam akuades dalam larutan ekstrak buah lerak 0,01

3.6.4 Pengukuran Stabilitas Warna Sampel