menunjukkan sejauh mana kuisioner dapat dipercaya atau dapat diandalkan dalam suatu penelitian.
3.6.1 Uji validitas dan Realibilitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik perlu dilakukan uji validitas dan uji realiabilitas. Uji validitas diperlukan digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner sehingga mampu menghasilkan data yang akurat. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Sunyoto,
2011.
Uji validitas dan reabilitas dilakukan terhadap bagaimana tindakan mahasiswi melakukan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudarar. Adapun
pemilihan lokasi dengan pertimbangan tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan lokasi penelitian. Uji validitas suatu instrumen dalam kuesioner yang
dilakukan dengan mengugunakan uji Chi-Square pada tingkat kepercayan 95. Validnya suatu kuesioner jika nilai r hitung r tabel maka dinyatakan valid dan
sebaliknya. Pada taraf signifikan 95 untuk besar sampel 30 orang dimana nilai r
tabel 0,361.
Reabilitas data merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukan ketepatan dan dapat dipercaya dengan metode
Cronbach’s Alpha. Metode ini untuk menganalisis reabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Instrumuen dikatakan reliabel apabila nilai r hitung r tabel
dimana nilai r tabel 0,60.
Universitas Sumatera Utara
Uji coba kuesioner dilakukan pada 30 responden yaitu mahasiswi keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kuesioner pengetahuan terdiri dari 10
pertanyaan dimana nilai r hitung masing-masing pertanyaan 0,361 dan realiabel. Realiabel pengetahuan 0,758 0,60. Kuesioner sikap terdiri dari 13 pertanyaan
dimana r hitung 0,361 dan reliabel. Reliabel sikap r hitung 0,764 0,60. Kuesioner tindakan terdiri dari 11 pertanyaan dimana nilai r hitung 0,361 dan
realiabel. Reliabel tindakan r hitung 0,769 0,60.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data