mempengaruhi terjadinya perubahan sikap responden setelah diberikan perlakuan. Sikap yang deperoleh lewat pengalaman akan menimbulkan pengaruh langsung
terhadap sikap dan perilaku seseorang. Menurut Azwar, 2005 sikap terdiri dari tiga komponen pokok yaitu 1
kepercayaan atau keyakinan, ide, konsep dan pemikiran terhadap objek, 2 kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek. 3 kecenderungan
untuk bertindak. Ketiga komponen inilah yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap kurang baik tentang kanker payudara dan melakukan SADARI
yang tidak baik. Berdasarkan komponen sikap menurut Azwar 2005 yang disebutkan diatas dapat dijelaskan dan dihubungkan dengan sikap mahasiswi
terhadap SADARI sebagai berikut: mahasiswi FKM USU sebagai mahasiswi dibidang kesehatan seharusnya memilki kepercayaan atau keyakinan, penilaian
serta kecenderungan untuk melakukan SADARI sebagai salah satu usaha untuk mengetahui adanya kanker payudara sehingga apabila terjadi kanker payudara
maka secepatnya mendapat pengobatan. Namun sebaliknya, mahasiswi FKM USU yang seharusnya mencegah terjadinya penyakit, belum mempunyai
kepercayaan, penilaian serta kecenderungan untuk melakukan SADARI.
5.3 Tindakan Responden SADARI Sebagai Deteksi Kanker Payudara
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik tindakan yang diperoleh dari 84 responden yang dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara Tahun 2015. Adapun hasil distribusi frekuensi yaitu mayoritas
Universitas Sumatera Utara
tindakan tidak melakukan deteksi dini kanker payudara sebanyak 52 responden 61,9 dan minoritas tindakan melakukan deteksi dini kanker payudara sebanyak
32 responden 38,1. Hasil penelitian ini tidak didukung dengan penelitian sebelumnya Journal
Sekeon, Ribka 2013 yang melakukan tindakan SADARI sebagian besar memiliki tindakan yang baik terhadap pemeriksaan payudara sendiri SADARI
sebanyak 132 resonden 80,1, responden yang memiliki tindakan yang kurang baik sebanyak 30 responden 18,1, dan tidak baik 3 responden 1,8.
Hasil penelitian ini didukung Simanullang, Dahliana 2008 menyatakan bahwa respoden asal reguler yang pernah melakukan SADARI sebanyak 70 orang
40 dan yang tidak melakukan SADARI sebanyak 105 orang 60. mahasiswi Ekstensi yang melakukan SADARI sebanyak 28 orang 93,3 dan yang tidak
melakukan SADARI sebanyak 2 orang 6,75. Tindakan yang dilakukan responden masih kurang baik yang melakukan
SADARI sesuai dengan langkah-langkah yang sudah ditentukan. Dari sebagian responden yang ditanyakan, responden tidak melakukan sesuai dengan langkah-
langkah karena malas, terlalu banyak langkahnya serta tidak sempat melakukannya.
Menutut Notoatmodjo, 2007 tindakan adalah proses melakukan apa yang diketahui atau apa yang disikapinya dinilai baik. Selain itu, dikatakan bahwa
tingkat-tingkat untuk melakukan tindakan ada empat yaitu : 1 Persepsi, adalah dengan mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang
diambil. 2 Respon Terpimpin yaitu kemampuan melakukan sesuatu dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh. 3 Mekanisme yaitu apabila seseorang
Universitas Sumatera Utara
telah mampu melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan. 4 Adaptasi adalah suatu tindakan yang sudah
berkembang dengan baik, sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
Dari keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa SADARI sebagai salah suatu objek yang harus dikenal sebagai suatu cara untuk mendeteksi adanya
kanker payudara belum banyak diterima responden sebagai suatu pengetahuan walaupun mengambil sikap yang baik namun belum dilakukan dengan benar,
terutama mulai dari respon terpimpin dimana responden belum melakukan SADARI sesuai dengan langkah-langkahnya serta belum menjadi kebiasaan bagi
responden sebagai upaya deteksi dini kanker payudara.
5.4 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Tindakan SADARI