BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengetahuan Responden SADARI Sebagai Deteksi Kanker Payudara
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pengetahuan yang diperoleh dari 84 responden yang dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara Tahun 2015. Adapun hasil distribusi frekuensi yaitu mayoritas pengetahuan 31 baik sebanyak 30 responden 36,9 dan minoritas pengetahuan
cukup baik sebanyak 25 responden 29,8. Hasil ini didukung sama dengan penelitian sebelumnya Syafitri Azmeilia
2010 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mahasiswi Psikologi Universitas Sumatera Utara memiliki tingkat pengetahuan tentang Kanker
Payudara dan SADARI yang baik. Responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 54 orang 68,4, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 23 orang
29,1 dan tingkat pengetahuan rendah sejumlah 2 orang 2,5. Berdasarkan penelitian sebelumnya berbeda dengan penelitian yang diteliti
dari analisis penelitian Andriani, Sri 2015 menyatakan bahwa tingkat pengetahuan Siswi SMK Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015 yang baik sebanyak
19 siswi 44,2, tingkat pengetahuan cukuo sebanyak 23 siswi 53,5, sedangkan dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 1 siswi 2,3.
Hasil penelitian ini didukung sebelumnya sama dengan peneliti di FKM USU pembedanya berasal dari mahasiswi reguler dan mahasiswi Ekstensi pada
Tahun 2008 berdasarkan penelitian Simanullang, Dahliana 2008 dapat dilihat
Universitas Sumatera Utara
bahwa pengetahuan responden berdasarkan umur pada responden asal reguler pada umur 21 tahun yaitu sebanyak 17 orang 60,7 pengetahuan baik. Tingkat
pengetahuan sedang berumur 19 tahun yaitu sebanyak 44 orang 81,5 dan tingkat pengetahuan kurang pada umur 18 tahun yaitu 2 orang 6,2. Sedangkan
responden asal ekstensi pengetahuan baik berada pada umur 27-39 tahun yaitu lebih besar dari 75 dan pengetahuan sedang lebih banyak pada umur 22-26
tahun yaitu antara 40-75. Umur responden asal reguler banyak yang masih muda dan responden asal ekstensi banyak sudah tua. Hal inilah yang
menyebabkan adanya perbedan pengetahuan diantara kedua responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan SADARI yang baik. Hal ini disebabkan karena latar belakang pendidikan responden yaitu mahasiswi
Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah mendapatkan informasi atau pengetahuan SADARI sebagai deteksi kanker payudara.
Menurut Notoadmodjo 2007 pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh seseorang tentang sesuatu hal yang didapat secara informal. Pengetahuan
merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu melalui panca indera yang dimilikinya seperti mata, hidung,
telinga dan alat indera lainnya. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan yang baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu objek atau informasi.
Maka dari itu meskipun responden pernah mendapat informasi tentang kanker payudara dan SADARI tetapi responden tersebut melakukan penginderaan dengan
baik, hal ini mengakibatkan pemahaman responden yang baik juga.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Sikap Responden SADARI Sebagai Deteksi Kanker Payudara