53
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, dengan cara membaca buku akuntansi
dan literatur-literatur yang berkaitan dengan pasar modal dan investment opportunity Set. Pada tahap yang kedua, pengumpulan data sekunder diperoleh
dari media internet dengan cara mengunduh melalui situs www.idx.co.id untuk memperoleh laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik dan menggunakan program SPSS 16. Penggunaan metode analisis regresi
dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi : uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskesdasitas serta uji autokorelasi.
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, model tersebut harus diuji terlebih dahulu apakah memenuhi asumsi klasik atau tidak.
Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan terbebas dari gejala multikolonieritas, gejala
heteroskedastisitas, dan gejala autokorelasi. Untuk mendapatkan parameter- parameter estimasi dari model dinamis yang dipakai, dalam penelitian ini
digunakan metode penaksiran OLS Ordinary Least Square. Penggunaan metode
54
ini disertai dengan asumsi-asumsi yang mendasarinya. Asumsi - asumsi tersebut yaitu :
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Z
hitung
dengan Z
tabel
dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika angka signifikan taraf signifikansi a 0,05 maka distribusi data
dikatakan normal, 2 Jika angka signifikan taraf signifikansi a 0,05 maka distribusi data
dikatakan tidak normal.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokesdastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan
kepengamatan yang lain Erlina, 2007:108. Model Regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokesdasitisitas. Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu
pada grafik scatterplot, di mana bila ada titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi
heteroskesdastisitas. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah dengan: 1
titik - titik menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, 2
titik - titik tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja,
55
3 penyebaran titik - titik tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar,
4 penyebaran titik-titik sebaiknya tidak berpola.
c. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghazali 2005:91-92 Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk deteksi apakah model regresi yang dipakai bebas dari
permasalahan multikolinearitas dapat dilihat dari :
1. Besaran VIF Variance Inflation Factor dan tolerance, dimana nilai VIF
tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1 2.
Koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah 0.70 3.
Nilai R
2
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari pada koefisien korelasi simultan R
d. Uji Autokorelasi